Selasa, 30 Desember 2014

Surat untuk Ananda

Anandaku tersayang,

Bilamana HARI INI ayahbunda selalu cerewet memperingatkanmu,
Akan saatnya sembahyang,
Akan saatnya mandi atau makan,
Akan saatnya belajar dan mengaji,
Akan saatnya menyiapkan barang2mu sendiri,
Itu agar ananda selalu ingat WAKTU ananda yang paling berharga.


Anandaku terkasih,

Bilamana HARI INI ayahbunda selalu ribut meminta bantuanmu,
Untuk ikut membersihkan rumah,
Untuk ikut merapikan perabotannya,
Untuk membantu memasak dan menata hidangan di meja makan,
Untuk menolong berbelanja di toko sebelah,
Untuk mengantar sesuatu ke sana ke mari,
Itu agar ananda selalu terbiasa BEKERJA dan RINGAN TANGAN membantu orang lain


Anandaku tercinta,

Bilamana hari ini ananda masih belum ikhlas dengan peringatan dan permintaan ayahbunda,
Janganlah menjawab dengan omelan-omelanmu,
Janganlah menjawab dengan keluhan-keluhanmu,
Janganlah menjawab dengan alasan-alasanmu,
Agar hatimu tak semakin berat menggapai IKHLAS hingga kelak nanti,

KELAK bilamana ananda harus mulai hidup mandiri jauh dari ayah bunda,
KELAK bilamana ayahbunda tutup usia,
KELAK bilamana ananda berganti menjadi ayahbunda bagi cucu2nda
KELAK bilamana Ananda tersadar bahwa ridlo Allah adalah ridlo ayahbunda,
KELAK bilamana Ananda mengerti bahwa surga di bawah telapak kaki ibunda

Bersabarlah, Nak!
Kuatkanlah hatimu dengan energi ikhlasmu dan imanmu,
Simpanlah dulu omelan, keluhan dan alasanmu itu jauuuuuh di dasar bumi sana,
Dan silakan ceritakanlah hari2 terpedihmu, seperti HARI INI,
nanti bilamana ananda telah mandiri dan menjadi ayahbunda pula seperti kami