Senin, 22 Oktober 2018

Cheetah Kill by Alison Buttigieg .. Dan cerita Hoax dari album photonya




Pernahkah Kawanku mendapatkan pesan berupa foto seperti tersebut di atas?


Pesan yang menyertai foto tersebut berupa kisah yang sangat menyentuh hati kita mungkin disampaikan seperti ini ya?


Tahukah cerita di balik foto segerombolan cheetah yang nampak memangsa induk Rusa dengan tatapan mata yang sangat tenang itu?

Foto tersebut adalah hasil jepretan dari seorang fotografer asal Kanada.
Foto ini berhasil memenangkan award untuk kategori best foto dekade tahunan di Jepang.

Cerita di balik foto ini, yaitu : rusa yang Anda lihat adalah seekor rusa betina yang memberikan dirinya mati dimakan cheetah.

Alasannya, karena awalnya cheetah mengincar kedua anaknya, si induk yang tahu akan bahaya pada kedua anaknya berusaha menarik perhatian cheetah-cheetah itu sampai dia harus merelakan dirinya dimangsa, agar fokus cheetah tertuju padanya sehingga kedua anaknya bisa lolos.

Si induk rusa ini tak terlihat sedikit pun melawan, memberikan dirinya dimangsa sampai kedua anaknya terluput. Si induk rusa hanya terlihat tenang sambil matanya terus mengawasi kedua anaknya yang terus berlari meninggalkannya.

Sebagai manusia yang memiliki perasaan dan pemikiran, sudahkah kita berani berkorban untuk orang orang yang kita cintai? Memberikan yang terbaik bagi mereka tanpa mengharapkan balas jasa?

Tidak perlu sampai mengorbankan nyawa, dapat dimulai dengan memberikan waktu kita untuk mereka, mendengarkan mereka disaat mereka membutuhkan kita, membagi kebahagiaan dan kesuksesan kita?

Berguna untuk orang lain nilainya jauh lebih berarti daripada berguna hanya untuk diri kita sendiri...
.



Cerita yang sangat menyentuh hati ya? Tunggu dulu ...





Yuk kita simak cerita yang lain lagi, karena ternyata informasi yang sangat menyentuh perasaan tersebut tidak sesuai dengan informasi yang sesungguhnya.



Alison Buttigieg dari Finlandia



Beberapa orang yang kenal dengan sang photographer mencoba mencari informasi langsung atas kisah tersebut dari Alison Buttigieg. Sang photographer yang tinggal di Finlandia (bukan Kanada) kemudian memberikan konfirmasi dalam wall Facebook-nya sebagai berikut :



The picture is very much about motherhood, but not the impala's! The picture shows a mother cheetah teaching her young how to kill prey. The impala's "calm" look which was interpreted by earnest humans as "martyrdom" was actually paralysis due to fear and shock, Alison says.


(Foto ini sungguh-sungguh kisah tentang keibuan, tapi bukan tentang impala-nya! Foto ini menunjukkan usaha induk cheetah dalam mengajari anak-anaknya bagaimana cara membunuh mangsanya. Penampilan "tenang" impala yang ditafsirkan oleh manusia yang seakan sebagai "kemartiran" sebenarnya adalah kelumpuhan karena rasa takut dan syok, kata Alison.)


Note :
Dari pernyataan Alison tampak jelas deskripsinya tentang proses perburuannya, bukan pada kisah impala-nya (note : bukan rusa).

Speaking to DNA, Alison said, "It is not true that I suffered from depression - it was just lies so that some people get more likes on their page. People steal photos all the time to get attention, but this was very rude and hurtful."



(Berbicara kepada DNA, Alison berkata, "Tidak benar bahwa saya menderita depresi - itu hanya kebohongan sehingga beberapa orang mendapatkan lebih banyak "like" di halaman yang mereka buat. Orang-orang mencuri foto sepanjang waktu untuk mendapatkan perhatian, tapi ini sangat kasar dan menyakitkan. ")


I witnessed this Cheetah kill in September 2013 in the Maasai Mara, Kenya. Narasha, the cheetah mom, was teaching her youngsters how to kill prey. However they were a bit slow on the uptake and they were playing with the hapless Impala prey instead of killing it. Narasha, the cheetah mom is the one that is grabbing the impala by the neck in all the photos. The youngsters practice some skills like pouncing and tripping which they get right, but they cannot seem to be able to get how to strangle the impala effectively.




(Saya menyaksikan Cheetah ini membunuh mangsanya pada bulan September 2013 di Maasai Mara, Kenya. Narasha, sang induk cheetah, sedang mengajari anak-anaknya bagaimana cara membunuh mangsa. Namun mereka agak lambat menyerap pelajarannya dan malah bermain-main dengan mangsa "Impala yang malang ini" alih-alih untuk segera membunuhnya. Narasha, induk cheetah yang tampak di semua foto tersebut adalah cheetah yang tampak memegang leher impala. Anak-anaknya berusaha mempraktekkan beberapa keterampilan seperti menerkam dan merobohkan mangsa dengan benar, tetapi tampaknya belum bisa melakukan cara mencekik impala dengan efektif.)

What is out of the ordinary in this sequence of photos is how calm the impala is throughout its ordeal. It is probably in shock and thus paralysed with fear. It is disturbing how it seems to be posing in some photos, especially in the 6th one as if determined to stay beautiful and proud until its very end. The defiance in its eyes are in stark contrast with its lack of interest in self-preservation. This allowed me to get unique pictures of a kill that are seemingly choreographed in their grace. I wanted the viewer to sympathize with the impala, and at the same time witness with me the disturbing nature of this unusual kill.

(Apa yang luar biasa dalam urutan foto ini adalah betapa tenangnya impala di seluruh cobaan akhir hidupnya. Mungkin karena terkejut dan lumpuh karena ketakutan. Hal ini mengganggu pikiran kita bagaimana impala ini seakan ingin berpose di beberapa foto, terutama di foto keenam seolah-olah bertekad untuk tetap cantik dan bangga "menjadi mangsa" sampai akhir. Pembangkangan yang tergambarkan di matanya sangat kontras dengan kurangnya minat dalam melarikan diri. Ini memungkinkan saya untuk mendapatkan gambar-gambar unik dari sebuah drama pembunuhan yang tampak sebagai koreografi dari mereka. Saya ingin pemirsa untuk bersimpati dengan impala ini, dan pada saat yang sama menyaksikan bersama saya pembunuhan yang tidak lazim dan menggangu pikiran kita ini.)

In the end, after what seemed like an interminable eternity (but it was just a few minutes), the cheetah mom put the impala out of its misery, and the cats got to enjoy a nice meal. 

(Pada akhirnya, setelah apa yang tampak seperti keabadian tak berkesudahan (tapi itu hanya beberapa menit), ibu cheetah melepaskan impala dari kesengsaraannya, dan kucing-kucing itu bisa menikmati makanan yang enak.)


Trapped
No escape
the strangle hold


Training day

End of Game

Dinner is served

Ceritanya tidak semenyentuh cerita yang pertama ya? Hehehe ... biar saja.

Setidaknya menjadi pelajaran berharga buat kita semua untuk cek dulu sumber berita, terutama bila sudah ada clue ketidak laziman di dalam penulisannya ... sumber beritanya dapat dipercaya atau tidak ... detail-detail seperti nama sang photographer dan apa penghargaannya yang tersamarkan ... sehingga kita tidak turut membagikan cerita yang justru salah dan dapat menyakiti hati sang pemilik ceritanya secara langsung. Kredit khusus untuk Alison Buttigieg atas karya dan pengabdiannya yang sangat bermanfaat bagi kita semua.


Anda tertarik untuk tahu lebih banyak tentang karya Alison Buttigieg ... silakan kunjungi situsnya di :
http://www.alisonbuttigieg.com/cheetahkill/