Kamis, 10 Agustus 2017

Peranan Unsur Fosfor (P) Pada Pertanian

Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan  dalam jumlah besar (hara makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium. Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur ini merupakan komponen tiap sel hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji dan titik tumbuh tanaman. Unsur P dalam phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah.


Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk ion ortofosfat (H2PO4-) dan ion ortofosfat sekunder (HPO4=). Selain itu, unsur P masih dapat diserap dalam bentuk lain, yaitu bentuk pirofosfat dan metafosfat, bahkan ada kemungkinan unsur P diserap dalam bentuk senyawa organik yang larut dalam air, misalnya asam nukleat dan phitin. Fosfor yang diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa fosfor organik. Fosfor ini mobil atau mudah bergerak antar jaringan tanaman. Kadar optimal fosfor dalam tanaman pada saat pertumbuhan vegetatif adalah 0.3% - 0.5% dari berat kering tanaman.

Karateristik fosfor yaitu, fosfor bergerak lambat dalam tanah; pencucian bukan masalah, kecuali pada tanah yang berpasir. Fosfor lebih banyak berada dalam bentuk anorganik dibandingkan organik. Di dalam tanah kandungan F total bisa tinggi tetapi hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.Tanaman menambang fosfor tanah dalam jumlah lebih kecil dibandingkan nitrogen dan K
 
Fungsi dari unsur Fosfor pada tanaman yaitu: (1) untuk pembentukan bunga dan buah, (2) bahan pembentuk inti sel dan dinding sel, (3) mendorong Pertumbuhan akar muda dan pemasakan biji pembentukan klorofil, (4) penting untuk enzim-enzim pernapasan, pembentukan klorofil, (5) penting dalam cadangan dan transfer energi (ADP+ATP) (6) komponen asam nukleat (DNA dan RNA), (7) berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.

Apabila tanaman mengalami kekurangan unsur P, maka akan mengalami gejala sebagai berikut:
– Reduksi pertumbuhan, kerdil
– Daun berubah tua agak kemerahan,
– Pada cabang, batang, dan tepi daun berwarna merah ungun yang lambat laun berubah menjadi kuning
– Pada buah tampak kecil dan cepat matang
– Menunda pemasakan
– Penbentukan biji gagal
– Perkembangan akar tidak bagus.

Untuk pemupukan tanah, fosfat dapat langsung digunakan setelah terlebih dahulu dihaluskan (sebagai pupuk alam). Akan tetapi untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan lain-lain, pupuk alam ini tidak cocok, karena daya larutnya yang sangat kecil di dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan tersebut. Untuk itu sebagai pupuk tanaman pangan, fosfat perlu diolah menjadi pupuk buatan.
Pupuk superfosfat terdiri dari : Single Super Phosphate (SSP), Triple Super Phosphate (TSP), Monoammonium Phosphate (MAP), Diammonium Phosphate (DAP), Nitro Phosphate (NP), Ammonium Nitro Phosphate (ANP).

Mengenal Pupuk Fosfat dan Fungsinya bagi Tanaman


Normahani
Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
Jl Kebun Karet Loktabat,Loktabat Utara,Banjarbaru Kalsel
Telp (0511)-4772534; 085150079082
E-mail: normahani14@yahoo.com


Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Unsur  fosfor diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.


Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :   pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.     Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)  Pupuk besi (III) fosfat (FePO4).

Pupuk ini berwarna abu-abu coklat muda; sebagian P larut air; reaksi fisiologis: sedikit asam. Bahaya meracun sulfat relatif kecil dan sulfidanya yang berasal dari reduksi sulfat juga rendah. Bekerjanya lambat dan kemungkinan pelin­dian juga rendah. Bila diberikan pada tanah yang banyak mengandung Fe3+ dan Al3+ bebas akan terjadi sematan P oleh kedua unsur tersebut. Karena lambat bekerjanya pupuk ini diberikan sebagai pupuk dasar.

Seperti pupuk nitrogen, tiga golongan pupuk fosfor dapat dibedakan menurut cara kombinasi maupun ketersediaan asam fosforiknya.Fosfat terlarut air. Pupuk fosfat dengan asam fosfor terlarut air ini mencakup superfosfat (16-20% P2O5), dobel atau tripel superfosfat (36-48% P2O5), monoamonium fosfat (11% N, 53% P2O5), dan diamonium fosfat (21% N, 48% P2O5).Suatu keuntungan besar dari pupuk fosfat yang terlarut air adalah ion fosfatnya dapat diserap dengan cepat dan dengan demikiantersedia bagi tanaman muda yang sistem perakarannya belum berkembang penuh. Tanaman itu tanggap baik sekali terhadap fosfat yang tersedia dengan mudah. Superfosfat mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan, karena ketersediaan yang mudah dari ion fosfatnya dan beberapa jenis tanah, karena kandungan gipsumnya.

Fosfat terlarut air dalam kebanyakan tanah diubah dengan cepat menjadi bentuk yang tak larut air, tetapi pada beberapa jenis tanah tetap tersedia bagi tanaman sampai suatu batas tertentu. Jadi, bahaya kehilangan karena proses pencucian sangat kecil kemungkinan terjadinya pada fosfat terlarut air. Pada tanah yang masam dengan kandungan basi dan aluminium yang tinggi, fosfat dari pupuk fosfat terlarut air dapat diubah ke dalam bentuk tak larut demikian cepatnya sehingga tanaman mungkin sangat sedikit mendapatkan manfaat dari perlakuan pemupukan. Proses fiksasi ini dapat diperlambat sedikit dengan menempatkan pupuk terlarut air ini dalam kantong-kantong atau lubang-lubang disamping tanaman, jadi memastikan kontak langsung dengan partikel tanah yang sekecil-kecilnya.

Fosfat terlarut asam sitrat. Pupuk fosfat yang asam fosfornya larut dalam asam sitrat atau amonium sitrat mencakup kerak baja (14-18% P2O5) dan dikalsium fosfat (39% P2O5) yang terdapat dalam beberapa fosfat alam (juga renania fosfat). Pupuk dari golongan ini terutama cocok untuk perlakuan tanah-tanah masam karena kurangnya bahaya fiksasi tak balik dari asam fosfor sebagai fosfat besi dan aluminium dibanding dengan fosfat terlarut air. Selain itu, sebagai hasil reaksi basanya dan banyaknya kalsium reaktif yang dikandungnya, mereka berpengaruh sangat baik pada tanah masam, terutama tanah latosol.

Fosfat alam. Ini adalah fosfat yang asam fosfornya tidak larut dalam kedua zat pelarut di atas. Fosfor dalam golongan ini merupakan bahan mentah untuk pembuatan superfosfat dan fosfat terlarut lainnya (kecuali kerak baja). Kandungan asam fosfatnya bervariasi dalam batas-batas lebar, teapi fosfat alam yang dapat ditambang secara komersial umumnya mengandung lebih dari 30% P2O5. Pada tanah yang sangat masam dan juga pada tanah organik fosfat yang digerus halus dapat menunjukkan hasil pupuk yang baik karena bahaya fiksasi masih kurang dibandingkan pupuk yang dijelaskan di
atas. Pengaruh fosfat alam ( yang harus diberikan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari fosfat pabrik) sering baru terlihat setelah dalam rentan waktu tertentu.. Beberapa fosfat alam yang terdapat secara alami juga memiliki persentase fosfat terlarut asam sitrat, yang dapat sampai sebesar 5% P2O5. Ketersediaan asam fosfor dapat ditingkatkan apabila fosfat alam dibenamkan dalam tanah bersamadengan pupuk organik hijau atau bahan organik lainnya. Secara umum, jika tanah mempunyai pH 6 atau kurang dan fosfat alam tersedia dengan harga murah, maka sebaiknya ia digunakan sebagai pupuk dasar karena ini akan mengurangi jumlah superfosfat yang diperlukan tanaman akan tetapi dengan harga yang mahal.

Sumber Fosfor
1. SP36
Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

2. Amonium Phospat
Monoamonium Phospat (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat memiliki (DAP) analisis 16.48.0 atau 18.46.0. pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.

Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.
Bersama denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Pupuk Posfat (P) bagi Tanaman berperan dalam proses:
a. respirasi dan fotosintesis
b. penyusunan asam nukleat
c. pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
d. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
e. Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

a). Kekurangan pupuk  Fosfor
Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

b). Kelebihan
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.


There’s a Reason Potato Chip Bags Are Always Empty at the Top

Some people may be disappointed by the lost potential represented by a bag of potato chips. The pessimist will say that the bag is half empty upon opening, the optimist will say that it’s half full, but will still be pretty peeved about getting gypped out of chips. The British person will be severely confused as to why the optimist and pessimist are arguing about a bag of French fries. Everyone will be thoroughly confused.


But as it turns out, although it seems like your bag of potato chips should be brimming, there’s a sound scientific reason why it is not. That little pouch of air serves a dual purpose: part padding, part preservative.

The extra space is what’s called 'slack fill,' and it allows the chips some wiggle room so that they don’t get crushed to bits during transportation. A deflated or popped bag of chips is going to way more susceptible to damage than a pillowy one.

Now to the contents of the slack fill. The gas inside the bag is not oxygen or any old air, it’s nitrogen. Nitrogen helps keep the chips crispy and fresh, while oxygen can actually make the snacks spoil much more rapidly. But, if you still have an issue with the concept of slack fill, just pick up a tube of Pringles. A more structured package means less need for padding. And if you’re looking for a healthier alternative to the salty snack all together, look no further than one of these 30 healthy snacks you won’t feel nearly as guilty about eating.

Each year, the average American eats approximately four pounds of potato chips. Spread across the United States, that equates to 1.5 billion pounds of potato chips per year. That’s a whole lot of nitrogen.

If the store bought stuff isn’t doing it for you, remember that you can always make your own healthy chips, potato or otherwise, right at home!

Source: Mental Floss 

Rabu, 09 Agustus 2017

Tips Memilih & Mengolah Okra

Okra (Abelmoschus esculentus) merupakan sayuran kaya serat dan rendah kalori, sehingga cocok dijadikan menu diet sehat sehari – hari bagi yang ingin memperoleh manfaat kesehatan terutama para penderita Diabetes Melitus untuk menjaga kestabilan gula darah (lihat ulasannya pada http://mitratani27.co.id/informasi/okra-untuk-pengobatan-diabetes). Namun diketahui pula bahwa Okra mengandung lendir yang akan muncul saat proses pengolahan yang bagi sebagian orang tidak suka adanya lendir ini. Oleh karena itu diperlukan teknik khusus dalam mengolah okra untuk meminimalkan munculnya lendir, dimulai dari cara memilih okra yang akan diolah.


Memilih :
  1. Pilihlah okra yang memiliki warna hijau merata.
  2. Seluruh permukaan okra tertutup oleh bulu – bulu halus.
  3. Ukuran panjang okra mulai 5-10 cm. (Okra yang terlalu panjang umumnya berasa hambar dan liat teksturnya. Sedangkan okra yang terlalu kecil akan sulit dimasak).
  4. Hindari okra yang berkerut dan lunak saat ditekan.
  5. Okra segar mudah dipatahkan.
  6. Jika dipotong okra akan mengeluarkan lendir.
Persiapan :
  1. Potong ujung batangnya dengan tanpa melukai kulit okra.
  2. Singkirkan bulu halus okra. Bulu halus pada okra tidak perlu dibersihkan dengan cara digosok, jika okra yang digunakan masih muda. Cukup cuci okra di bawah air mengalir. Untuk okra yang sudah tidak muda, gosok lembut kulit okra dengan sikat berbulu nilon halus, tiriskan, lap hingga kering.
  3. Cegah lendir muncul dengan cara memerciki okra dengan sedikit cuka sebelum dimasak. Tuangkan 100 ml cuka ke dalam mangkuk berisi 500 g okra. Diamkan selama 30 menit, lalu bilas hingga bersih.
  4. Potong – potong okra, sesuai bentuk potongan dengan jenis makanan yang akan diolah.


Mengolah :
Jenis masakan akan berpengaruh pada bentuk potongan okra.
  1. Potong serong okra setebal 1 cm untuk beragam tumisan.
  2. Iris bulat okra setebal 1 cm, lalu balut dengan tepung roti atau tepung tempura. Untuk olahan okra goreng.
  3. Biarkan okra tetap utuh jika akan diolah acar. Begitu juga untuk okra goreng yang disiram saus.
  4. Iris serong melintang untuk olahan okra berkuah (misal kare, gulai).
  5. Potong – potong okra dengan ukuran sedang untuk olahan bersaus kental dan berbumbu banyak (misal kaserol, creole).
  6. Masukkan selalu okra menjelang masakan akan diangkat dari atas api. Karena pemanasan berlebih membuat lendir okra muncul.
  7. Jika okra digunakan sebagai bahan pengental, rendam okra utuh terlebih dahulu. Potong okra dan masukkan ke dalam masakan 10 menit sebelum waktu memasak selesai.
Link : http://mitratani27.co.id/informasi/tips-memilih-amp-mengolah-okra

Okra Untuk Pengobatan Diabetes

Selain disantap sebagai sayuran, okra dapat digunakan sebagai pengobatan karena kandungan gizinya yang tinggi dan baik untuk tubuh. Dengan kandungan vitamin C, vitamin K, folat dan seratnya, Okra dapat membantu proses pencernaan, menstabilkan gula darah dan membantu mengontrol tingkat penyerapan gula. Karenanya, okra dapat dijadikan obat bagi para penderita diabetes.


Khasiat okra sebagai obat diabetes dibuktikan dengan adanya beberapa riset yang menunjukkan bahwa buah okra dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Dilansir dari www.khasiatmanfaat.com, Ms. Sylvia Zook PhD (seorang ahli gizi dari University of Illionis) mengatakan bahwa buah okra memiliki beberapa manfaat, salah satunya yaitu sangat baik bagi penderita kencing manis. Serat unggul yang ditemukan dalam buah okra membantu untuk menstabilkan gula darah dengan membatasi tingkat di mana gula diserap dari saluran usus.

Adapun sebuah studi yang diterbitkan dalam ISRN farmasi pada 2011, menunjukkan bahwa buah okra dapat membantu mengurangi penyerapan glukosa yang pada gilirannya akan mengurangi kadar gula darah. Para peneliti mencatat bahwa buah okra merupakan sumber yang kaya serat dan telah digunakan secara tradisional untuk mengontrol diabetes. Selain itu, buah okra memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga menjadikannya sebagai pilihan yang baik untuk penderita diabetes.


Disamping mengonsumsi Okra, penderita diabetes juga harus memperhatikan porsi makanan dan pola/ jadwal makannya. Selain itu mengonsumsi sayuran serta memenuhi konsumsi air putih yang cukup dan rutin berolahraga juga dapat mengatasi penyakit ini. Ibarat kata lebih baik mencegah daripada mengobati, sudah sepatutnya kita menerapkan pola makan sehat sejak dini.

Faedah Okra di Mancanegara

Secara tradisional okra dimanfaatkan di berbagai negara untuk membantu menyembuhkan penyakit. Berbagai negara juga meneliti khasiat okra secara ilmiah.



Kari daging kambing dan sapi yang tersaji di sebuah rumah makan nasi kandar di tepi di tepi Pantai Gurney, Pulau Pinang, Malaysia, itu begitu mengggiurkan. Pada sajian itu tampak buah okra utuh. Okra salah satu sayuran pelengkap nasi kandar. Sayuran lain yang menjadi menu tambahan nasi kandar adalah tumis kubis, terung, atau perla. Sayangnya sang pramuniaga tidak mengetahui alasan penggunaan okra sebagai sayuran tambahan.

Ia mengatakan sayuran anggota family Malvaceae itu secara turun-temurun selalu digunakan sebagai pelengkap kari untuk nasi kandar. Menurut Dr. Aziz Zakaria, mantan dosen di Universitas Putra Malaysia,  bendi-sebutan lain okra-diyakini memiliki khasiat beragam, seperti mengendalikan diabetes mellitus, mencegah anemia, membantu menurunkan bobot tubuh, miningkatkan daya tahan tubuh, dan lain-lain.

Multikhasiat
Aziz Zakaria mengatakan, “Tapi saya tidak tahu tentang cerita dalam budaya Melayu di Malaysia yang menjelaskan tentang khasiat okra.” Berbagai literatur menyebutkan, nasi kandar kuliner asli pinang yang lahir dari kreativitas para pedagang nasi keturunan India muslim di Malaysia. Itulah sebabnya mereka menggunakan rempah-rempah khas India. Begitu juga dengan okra.
Menurut Anupam Roy dan rekan-rekan dari Departemen Pertanian dan Teknik Pangan, Institut Teknologi Kharagpur India, dalam pengobatan dalam pengobatan tradisional India yang tertuang dalam kitab Ayurveda, air rendaman buah okra dipercaya sebagai perangsang berkemih atau berefek diuretic. Khasiat lain dapat membantu mengobati diare akut, disentri, radang perut, infeksi ginjal, sakit saat kencing atau dysuria, serta gonorea.

Anupam Roy sebagaimana termaktub dalam jurnal Plant Science Today, menyebutkan bahwa selain buah, bagian lain tanaman okra secara tradisional juga berkhasiat. Masyarakat di berbagai negara memanfaatkannya. Roy menyebutkan warga Amerika Latin menggunakan daun biji okra Abelmoschus esculentus untuk membantu mengobati tumor. Masyarakat Nepal menggunakan jus akar okra untuk mengobati luka dan bisul.

Secara tradisional masyarakat Turki menggunakan biji okra dan air infusan biji okra untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Sementara warga Nikaragua meyakini malah air infusan akar okra dapat membantu mengobati sakit perut, diabetes mellitus, penyakit kuning, dan sebagai obat pencahar. Anupam menghimpun berbagai penelitian untuk membuktikan secara ilmiah pemanfaatan okra secara tradisional di berbagai negara.

Senyawa Aktif
Hasil penelusuran Anupam menyebutkan bahwa penelitian ilmiah tentang kandungan senyawa dan khasiat okra sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), misalnya, menyebutkan okra rendah kalori, kaya nutrisi, dan merupakan sumber serat yang baik. Hasil riset menunjukkan buah okra mengandung senyawa bioakif penting.

Beberapa kandungan senyawa aktif dalam buah kerabat bunga sepatu itu, seperti karoten, asam folat, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin C, asam oksalat, dan asam amino. Polong ladies finger-sebutan okra di Amerika Serikat- juga rendah lemak jenuh dan mengandung mineral yang cukup untuk kesehatan tubuh. Berdasarkan riset ilmiah, okra juga kaya antioksidan sebagaimana riset di India dan Inggris.

Periset Tiongkok membuktikan okra manjur mengontrol diabetes mellitus dan antihiperlipidemia. Faedah lain sebagai antidiare, disentri (riset di Jepang), serta infeksi saluran pencernaan (Swiss dan Jerman). Dengan berbagai khasiat itu, beberapa perusahaan produsen farmasi memproduksi kapsul dan tablet ekstrak okra sebagai suplemen. Contohnya merek Solaray produksi Nutraceutical dan Standard Process, produsen herbal suplemen asal Amerika Serikat.

Sayangnya khasiat okra untuk kesehatan belum begitu popular di tanah air. Okra tersedia di pasar swalayan dalam jumlah tebatas. “Biasanya untuk bahan baku masakan oriental,” tutur Puji Purnama, praktikus kuliner dan food stylist di Kota Depok, Jawa Barat. Bandingkan dengan masyarakat Tiongkok yang familiar dengan okra. Mereka menumis buah tanaman kerabat kapas itu.

Itulah sebabnya para pekebun di negeri Tirai Bambu banyak yang membudidayakan okra baik secara konvensional di lahan maupun secara hidroponik di dalam rumah tanam. Pusat penelitian Pertanian Zuhai, Provinsi Guangdong, membudidayakan gumbo-sebutan lain okra-dengan teknik hidroponik substrat menggunakan media tanam berupa campuran pasir dan serbuk kayu dalam wadah stiforoam.
Namun, dalam setahum belakangan beredar informasi di media social jika okra ampuh mengatasi diabetes. Itulah sebabnya beberapa warga di perkotaan membudidayakan okra di pekarangan. Sere Rohana Napitupulu di Jakarta Timur membudidayakan okra dalam polybag. “Katanya okra baik untuk kesehatan. Selain untuk konsumsi sendiri, biasanya ada yang minta untuk menjaga kesehatan.” Ujar Sere.

Sumber: Trubus 563 – Oktober 2016/XLVII
Link : http://mitratani27.co.id/informasi/faedah-okra-di-mancanegara

Riset Buktikan Okra Atasi Diabetes (Bukti Empiris dan Riset Ilmiah)


Belakangan Salha mudah lelah dan sering mengantuk, terutama ketika mengikuti pengajian. Pada malam hari perempuan 54 tahun itu justru tidak dapat tidur nyenyak lantaran kerap mondar mandir ke peturasan. Itu sangat mengganggu karena Salha masih aktif menyelesaikan pekerjaan rumah. Jika membaringkan tubuh pada pukul 22.00, ia tidak bisa langsung tertidur hingga sejam lebih.

Biang kerok gangguan itu adalah kadar gula darah Salha yang melambung hingga 300 mg per dl. Kadar gula darah idealnya kurang dari 200 mg per dl. Perempuan kelahiran 1962 itu positif mengidap diabetes mellitus pada 2014. Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit dr.Soetomo, Surabaya, Dr dr Arijanto Jonosewojo SpPD FINASIM, gejala awal diabetes mellitus antara lain mudah lelah, sering haus, dan kerap berkemih persis pengalaman Salha.



Buah Okra
Menurut Arijanto Jonosewojo pemicu kerap berkemih, “Gula dalam darah menyerap cairan. Tubuh merespons dengan merasa haus agar penderita minum untuk menggantikan cairan yang terserap darah”. Lantaran terlalu banyak minum, cairan tubuh berlebih sehingga penderita diabetes kerap berkemih untuk membuang kelebihan itu. Pembuangan kelebihan cairan melalui air kemih terjadi ketika penderita tidur lantaran saat itu aktivitas berkurang.

“Saat tubuh beraktivitas, terjadi pengeluaran cairan dari kulit dalam bentuk keringat dan dan dari paru – paru dalam bentuk uap air,” kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, itu. Wajar saat tidur pengidap kencing manis terganggu untuk bolak – balik ke kamar mandi. Pemicu diabetes antara lain pola hidup minim gerak, konsumsi makanan kaya trigliserida, dan kurang olahraga.

Untuk mengatasi diabetes mellitus, Salha merajang 2 buah okra berukuran sedang dan merendam dalam air matang hingga 1 – 2 jam. Setelah itu ia mengonsumsi air infusan buah okra. Setiap hari ia menghabiskan 2 – 3 gelas air rendaman okra. Salha disiplin mengonsumsi hingga merasakan perubahan signifikan. Dalam beberapa bulan, Salha merasakan frekuensi berkemih pada malam hari kian berkurang.

Semula ia terbangun 2 – 3 kali setiap malam, kini ia bisa tidur nyenyak sampai pagi. Salha juga merasa lebih bugar. Ketika mengikuti pengajian, ia tak lagi mudah mengantuk. Perubahan membaik itu seiring dengan penurunan kadar gula darah Salha. Sayang, ia tidak pernah mengukur ulang kadar gula darag dalam tubuhnya. ”Bagi saya sederhana saja, kalau dulu badan terasa lemas sekarang lebih segar, berarti dulu sakit sekarang sehat,” kata Salha.

Konsumsi Kukus
Cara lain memperoleh khasiat antidiabetes mellitus dengan mengonsumsi buah okra sebagaimana pengalaman Buchori, Mantan Instruktur di Sekolah Calon Bintara Resimen Induk Komando Daerah Militer (Secaba Rindami V Brawijaya, Jember, Jawa Timur, mengidap diabetes mellitus setelah pensiun pada 1999. Ketika aktif bekerja Buchori terbiasa dengan aktivitas fisik. Setelah pensiun Buchori kesulitan menyesuaikan diri.

“Dulu setiap pagi lari dan membimbing siswa, setelah pensiun kaget,” kata Widi Astutik, putri kedua Buchori. Kadar gula Buchori membubung hingga 500 mg per dl. Bahkan, pernah 600 mg per dl. Buchori mulai mengonsumsi okra muda kukus plus sambal pecel atau dalam bentuk gado – gado untuk sarapan atau makan malam. Widi rutin mengukus 6 – 10 buah okra muda sepanjang 7 cm untuk sekali makan ayahnya.

Ia memang menanam okra di pekarangan rumahnya di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Setelah disiplin mengonsumsi buah okra kondisi Buchori membaik. ”Tubuhnya terasa lebih segar dan enak untuk beraktivitas. Padahal tadinya mau apa – apa malas karena rasanya lemas,” ungkap Widi mengisahkan perubahan Buchori.

Perlahan tubuhnya pun kembali berisi. Kemajuan paling pesat tampak setahun setelah mulai konsumsi. Kini ayah 3 anak itu aktif mengikuti kegiatan keagamaan dan sosial di sekitar rumahnya. Pemeriksaan terakhir di laboratorium klinik beberapa bulan silam menunjukkan, kadar gula darah purnawirawan Angkatan Darat itu 200 mg per dl. Fakta empiris itu bukti bahwa buah okra berkhasiat mengatasi diabetes mellitus.

Fakta Ilmiah
Baik Salha maupun Buchori semula menggantungkan harapan kesembuhan pada obat – obatan resep dokter. Salha mengonsumsi obat dari dokter selama setahun. Buchori, 3 tahun. Namun, ketika itu kadar gula darah mereka tak kunjung stabil. Setelah mengonsumsi okra, kadar gula Buchori kembali normal. Adapun Salha tak lagi merasakan gejala diabetes seperti mengantuk saat pengajian, mudah lelah, kerap terbangun ketika malam hari.

Penderitaan Buchori dan Salha akibat diabetes mellitus memang berakhir manis. Berkat okra kadar gula darah mereka kembali normal. Meski demikian masyarakat tetap harus bijaksana mengonsumsi herbal. Konsumsi okra atau herbal lain harus sesuai dosis anjuran. Itulah sebabnya diabetesi sebaiknya juga berkonsultasi ke herbalis atau dokter.

Setahun terakhir okra sebagai antidiabtes mellitus memang menjadi buah bibir. Informasi mengenai khasiat si Jari lentik itu bagai virus yang cepat menyebar bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Testimoni kesembuhan diabetes setelah konsumsi okra pun merebak seperti kisah Buchori dan Salha. Kesembuhan mereka dari diabetes mellitus bukan kebetulan belaka.

Itu sesuai dengan riset ilmiah oleh para peneliti. Ben Chioma dan rekan dari Jurusan Ilmu Kesehatan Universitas Rivers State, Nigeria, membandingkan efek ekstrak air okra, tepung okra, dan obat diabetes standar glibenklamid terhadap hewan uji yang menderita diabetes akibat penyuntikan aloksan.

Ben membuat ekstrak air itu hanya dengan memotong kedua ujung buah okra lalu merendamnya dalam air bersih semalaman – cara sama membuat air infus. Penelitian selama 14 hari itu menunjukkan bahwa ekstrak air okra efektif menurunkan kadar gula darah hingga 32,2%. Semula kadar gula darah tikus iti 14,9 Mmol/l. Setelah mengonsumsi ekstrak okra turun menjadi 10, 1 Mmol/l.

Sementara glibenklamid memicu penurunan kadar gula darah 26% dari semula 10,4 Mmol/l menjadi 7,6 Mmol/l. Menurut Ben khasiat okra menurunkan gula darah melalui beberapa mekanisme. Ia menyebut penghambatan enzim penyusunan karbohidrat, perbaikan sensitivitas insulin, peremajaan sel – sel rusak di pankreas, dan peningkatan jumlah serta efektivitas insulin.

Ben bukan satu – satunya yang membuktikan keandalan okra mengontrol gula darah. Riset lebih mendalam oleh AJ Uraku dan rekan di Jurusan Biokimia Universitas Ebonyl State, Nigeria. Mereka mengamati bahwa hewan uji diabetes mengalami kenaikan enzim alkalin fostatase (ALP), aspartat aminotransferase (AST), dan alanin aminotransferase (ALT). Pemberian 200 – 800 mg per kg bobot tubuh ekstrak air okra menghambat kenaikan ketiga enzim itu 13 – 27%.

Tim Uraku menemukan gugus, sulfohidril – mirip dengan gugus pembentuk alisin, zat aktif bawang putih. Di tanah air, periset dari Jurusan Farmasi Universitas Islam Bandung, Mita, Desthia juga membuktikan daun okra berkhasiat antidiabetes mellitus.

Populasi Banyak
Tak ada buah, daun okra pun jadi. Periset itu membuktikan pemberian 22,4 mg ekstrak daun okra per 20 g bobot tubuh setara 1.120 mg ekstrak per kg bobot tubuh – mampu menurunkan kadar gula darah. Efek penurunan pemberian daun okra juga relatif cepat, yakni 90 menit

Menurut dr Arijanto okra mengandung serat tinggi dan berkalori rendah. Selain itu indeks glikemik atau angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan juga rendah yakni 20. Itu membuat okra bisa mengurangi penyerapan gula dan lemak.”Jika penyerapan gula rendah pasti gula darah menurun,”kata Arijanto.

Menurut dokter penganjur herbal di Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, okra kaya nutrisi. Namun, yang berperan utama dalam penyembuhan berbagai penyakit adalah bahan yang mampu menetralkan oksigen reaktif dalam tubuh. Prapti menyatakan bahwa, “Sifat okra hanya membantu kesembuhan, bukan bahan penyembuh utama,”kata Prapti.

Sejatinya tidak hanya buah okra yang bermanfaat. Riset dan etnobotani okra dari berbagai negara menunjukkan bagian lain pun berkhasiat, mulai dari akar, batang, daun, biji, bahkan lendir batang maupun buah. Khasiatnya pun beragam, bahkan bisa untuk kontrasepsi pria. Konsumsi buah pun terbatas yang muda lantaran buah tua keras dan sama sekali tidak bisa dimakan. Herbalis di Jakarta Utara, Maria Andjarwati, tak membedakan okra merah dan hijau. “Yang tersedia kita nikmati,” kata Andjar.

Penelitian ilmiah buah dan daun okra manjur mengatasi diabetes mellitus sangat menggembirakan. Harap mafhum penderita diabetasi – orang dengan kadar gula darah tinggi – di Indonesia nomor tiga di dunia setelah Tiongkok dan India. Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2013 jumlah diabetasi di Indonesia mencapai 1,5% jumlah penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Hampir 5% penderita berusia 55 – 64 tahun.

Populasi diabetasi kian melonjak karena perubahan gaya hidup malas bergerak. Efeknya semakin banyak orang muda mengidap gangguan peredaran darah yang selanjutnya memicu penumpukan kolesterol dan menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes mellitus.

Pemicu lain, perubahan pola hidup secara mendadak, terutama dialami oleh para pensiunan. Menurut Arijanto, ada 2 faktor yang meningkatkan risiko diabetes bagi kaum usia lanjut. Pertama, perlambatan metabolisme tubuh akibat pertambahan usia. Faktor lain adalah perubahan pola hidup, yang banyak dialami pensiunan.

Menurut Arijanto kebanyakan kasus diabetes di masyarakat kini adalah tipe 2 yang diawali resistensi tubuh terhadap insulin. Artinya, “Jumlah insulin yang biasa diproduksi tubuh tidak mencukupi untuk menguraikan kelebihan glukosa dalam darah,” ujar Arijanto. Pankreas harus membuat lebih banyak insulin untuk menormalkan kadar gula darah di kisaran 110 – 140 mg per dl.

Anggota Komisi Nasional Saintifikasi Jamu itu menyatakan bahwa darah harus memiliki gula sebagai sumber energi jaringan yang dilalui. Gula darah kurang dari 90 mg per dl membuat orang terasa lemas dan mudah pusing, hal yang lazim dialami orang berpuasa.

Masyarakat dapat memanfaatkan tanaman kerabat kembang sepatu itu untuk mengontrol gula darah. “Jangan menunggu sakit, baru minum okra. Penekanannya okra sebagai pencegah sakit, agar tidak diabetes dan tidak hiperkolesterol. Namun, jika terlanjur sakit bisa untuk memperbaiki penyakitnya. Dengan catatan tetap minum obat standar,” kata Arijanto.

Meski tanaman okra terbatas, masyarakat dengan mudah membudidayakan di halaman atau di pot. Tanaman anggota famili kapas – kapasan itu tak menuntut perawatan eksra. Ketersediaan bahan organik di media tanam sudah cukup bagi Abelmoschus esculentus untuk rajin berbuah. Untuk penanaman berikutnya, masyarakat bisa memanfaatkan biji dalam buah matang yang kering kecokelatan. Dengan demikian masyarakat tetap dapat menikmati okra yang terbukti manjur mengatasi diabtes mellitus. 


(Argohartono Arie Raharjo/ Peliput: Ian Purnamasari, M Hermawan Nugroho dan Syah Angkasa)
Sumber: Raharjo, dkk, (2016), Okra Atasi Diabetes, Depok: PT Trubus Swadaya

Minggu, 14 Mei 2017

Cinta Rasulullah ala Tsumamah bin Itsal R.A


Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah  dengan  tujuan  hendak  membunuh Nabi Muhammad SAW. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah memasuki Madinah kota suci  tempat  Rasulullah tinggal  itu.  Dengan  semangat  meluap-luap  ia  mencari  majlis Rasulullah,  langsung  didatanginya untuk melaksanakan maksud  tujuannya.

Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. segera menghadangnya karena melihat  gelagat buruk pada penampilan orang tersebut.

Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?”

Dengan  terang-terangan  Tsumamah  menjawab,  “Aku  datang  ke  negeri  ini  hanya untuk membunuh Muhammad!”.

Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup  melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid  Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Rasulullah  segera  keluar  menemui  orang  yang  bermaksud  membunuhnya  itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya,  “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”.

Para shahabat Rasul yang ada di situ tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak  tadi  menunggu perintah  Rasulullah  untuk  membunuh  orang  ini  seakan  tidak percaya  dengan  apa  yang  didengarnya  dari Rasulullah.



Maka Umar  memberanikan  diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!”

Namun Rasulullah  tidak menghiraukan sanggahan Umar.  Beliau  berkata,  “Tolong  ambilkan  segelas  susu  dari  rumahku,  dan  buka  tali pengikat orang itu”.

Walaupun  merasa  heran,  Umar  mematuhi  perintah  Rasulullah.
Setelah  memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illallah (Tiada ilah selain  Allah).”
Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”.

Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.”

Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!”

Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu  untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi.

Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada  Rasulullah dengan wajah ramah berseri.

Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan engkau Muhammad..adalah Rasul Allah.”

Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?”

Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah  engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.”

Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada  yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

Salam ’alaika ya Rasulullah…

اَللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ آلِ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙƒَÙ…َا صَÙ„َّÙŠْتَ عَÙ„َÙ‰ Ø¥ِبْرَاهِÙŠْÙ…َ Ùˆَآلِ Ø¥ِبْرَاهِÙŠْÙ…َ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ø­َÙ…ِÙŠْدُ Ù…َجِÙŠْدٌ، ÙˆَبَارِÙƒْ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ آلِ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙƒَÙ…َا بَارَÙƒْتَ عَÙ„َÙ‰ Ø¥ِبْرَاهِÙŠْÙ…َ Ùˆَآلِ Ø¥ِبْرَاهِÙŠْÙ…َ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ø­َÙ…ِÙŠْدُ Ù…َجِÙŠْدٌ

"Ya Allah berikanlah rahmat kepada Muhammad dan  keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahaagung. Dan  berikanlah karunia kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan karunia kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”.
(HR. Ahmad, Nasa’I dan Abu Ya’la dengan sanad shahih)

Rabu, 03 Mei 2017

Makna Takbir

Sebelum ustadz Muhammad menutup pengajian bakdo Shubuh di daerah Kemayoran, seorang rekan jamaah bertanya,

"Mengapa Rasulullah SAW mengajarkan meneriakkan takbir untuk melerai orang yang sedang bertengkar?"

Sambil tersenyum ustadz Muhammad menjawabnya,

"Karena Rasulullah SAW tahu bahwa yang bertengkar itu sahabat mukmin yang sudah paham akan makna takbir. Kalau yang bertengkar itu bukan mukmin yang memahami takbir ya percuma saja."

Pemahaman kalimat "ALLAHU AKBAR", diawali dari kesadaran kita akan perbandingan ukuran diri kita dengan ukuran Bumi atau luasnya wilayah tempat kita masing-masing tinggal. Dari situ kita akan mulai memahami bahwa kita ini sangatlah kecil bila dibandingkan dengan HANYA ukuran bumi tempat kita hidup.


Ketika seorang hamba bertanya di manakah Allah berada, maka Allah SWT bersemayam di atas Arsy. Ilmu kita sangat kurang untuk dapat memahami bagaimana Arsy Allah itu. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengibaratkan sebuah cincin dan sebuah gurun pasir nan luas untuk gambaran perbandingan lebih lanjut.

Bumi itu sendiri ibarat sebutir merica dibandingkan matahari yang ibarat sebesar tempayan.
Matahari itu ibarat sebuah cincin jika dibandingkan gugusan bintang-bintang (galaksi) yang ibarat gurun pasir nan luas.
Gugusan bintang itupun ibarat sebuah cincin jika dibandingkan luasnya kursi Allah yang ibarat luasnya gurun pasir.
Dan kursi Allah itu juga ibarat sebuah cincin jika dibandingkan luasnya Arsy Allah yang ibarat gurun nan luas.
Dan kemaha besaran Allah melingkupi segala sesuatu ciptaan-Nya

oleh karena kemaha besaran-Nya itulah Allah menjadi sangat dekat kepada setiap makhluk-Nya
oleh karena kemaha besaran-Nya itulah Allah menjadi Maha Mendengar kepada setiap makhluk-Nya

Oleh karena paham akan kemaha besaran Allah SWT itulah, seorang mukmin akan menghentikan setiap aktivitasnya untuk menjawab takbir tadi.

Dari Siti Aisyah r.a dikisahkan, ketika dikumandangkan adzan maka Rasulullah SAW seperti tidak mengenali orang-orang yang di sekitarnya karena bergegasnya beliau dalam memenuhi panggilan tersebut.


Surabaya, 3 Mei 2017

Senin, 01 Mei 2017

Jabatan itu Titipan Amanah ... Bukan Hak Milik Kita

Hasil gambar untuk kursi




Di suatu kegiatan kajian, seorang kawan bertanya kepada pengasuh :

"Kenapa setelah saya pensiun, orang-orang yang sebelumnya membutuhkan dan menghormati saya, sekarang melihat saya pun tidak mau?”

Perasaan kehilangan kekuasaan dan jabatan sering sekali mengganggu kehidupan banyak orang. Sering sekali orang-orang tidak mau mempersiapkan dirinya sejak awal untuk hidup tanpa jabatan, tanpa kekuasaan, dan tanpa wewenang. Sekali seseorang sudah menikmati kekuasaan, jabatan, dan wewenang; dia akan kecanduan dan sulit melepaskannya kembali.

"Ketika kesadaran diri seorang pemimpin rendah. Maka, kekuasaan, jabatan, otoritas, kekuatan yang dipercayakan kepadanya akan mengambil jiwanya. Dan, dia akan kehilangan jati diri untuk memimpin.”

Kecanduan kekuasaan seperti penyakit yang menghilangkan jiwa seseorang. Ketika kekuasaan sudah tidak dimiliki lagi, dirinya *merasa kehilangan hidup*. Kekuasaan dan jabatan yang sudah dijadikan sebagai identitas kehidupan sosial, kalau sekarang hilang, maka dirinya merasakan dampak dari kehilangan identitas sosial tersebut. Jelas, hal ini akan menjadikan dirinya depresi dan kehilangan akal sehat untuk dapat kembali ke dalam diri sejatinya.

Jabatan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin *hanyalah alat, untuk  melayani kepemimpinannya dengan profesional dan penuh tanggung jawab*. Sifat kekuasaan memberikan kekuatan agar pemimpin memiliki kemampuan lebih untuk menjalankan misi dengan profesional. Kekuasaan menguatkan wewenang pemimpin untuk bertindak dan bersikap dengan tegas dan pasti. Jadi, kekuasaan dan jabatan itu hanyalah alat ketika seseorang diberikan wewenang dan tanggung jawab. Bila kekuasaan, jabatan, dan wewenang diambil dari dirinya; dia sesungguhnya hanya kehilangan alat untuk melayani pekerjaannya, dia tetap memiliki diri sejatinya dan kompetensi untuk melayani kehidupan dengan bahagia.

Seseorang diberikan kekuasaan dan wewenang agar dia mampu memimpin dengan tegas, jelas, pasti, melayani, dan terfokus untuk mencapai sukses. Kekuasaan hanyalah alat yang dipinjamkan untuk menguatkan posisi seorang pemimpin. Dengan kekuasaan yang diberikan, pemimpin harus mampu menguatkan karisma, pengaruh, memiliki dorongan untuk pencapaian visi, orientasi pelayanan dan nilai tambah, dan memiliki strategi yang tepat untuk memimpin dan menjalankan organisasi.

Kekuasaan dan jabatan adalah atribut dari organisasi kepada pemimpinnya. Atribut ini dipinjamkan dan tidak diberikan menjadi hak milik pemimpin, hanya hak guna selama menjadi pemimpin. Kesadaran ini haruslah sudah ada sejak pemimpin dipinjamkan atribut-atribut, yang berfungsi untuk menguatkan kepemimpinannya.

Integritas dan komitmen haruslah menjadi bagian dari kesadaran pemimpin terhadap sifat dari atribut-atribut sebuah kepemimpinan. Pemimpin harus memahami konteks dari kekuasaan dan jabatan yang dipinjamkan oleh organisasi kepadanya. Bila dia memahami bahwa kekuasaan dan jabatan bukan milik, tetapi hanya hak pakai selama menjadi pemimpin, maka dia mampu bekerja keras dan melayani pekerjaannya dengan diri sejatinya, bukan karena kekuasaan ataupun jabatan.

Jadi, jawaban untuk pertanyaan kawan di atas ... *Bila sewaktu memiliki kekuasaan dan jabatan dia melayani dengan hati dan kebaikan, maka kehormatan dan perhatian tidak mungkin hilang. Tetapi, bila dia melayani dengan kekuasaan dan jabatan, maka ketika kekuasaan dan jabatan hilang, dia juga akan kehilangan kehormatan dan perhatian*.

Pemimpin yang hebat tumbuh dari diri sejatinya, bukan tumbuh dan berkembang dari kekuasaan dan jabatan yang dimiliki. Pemimpin sejati berkembang dari sikap *rendah hati dan melayani*, bukan dari sikap otoriter yang berkekuatan kekuasaan dan wewenang. Pemimpin sejati tidak pernah pensiun, di sepanjang hidupnya dia tetap memimpin dan melayani hidup, walau dia sudah tidak memiliki kekuasaan dan jabatan formal.

Bila Anda memimpin dari hati dan tidak terjebak dalam candu kekuasaan, maka kemampuan Anda tetap dibutuhkan dan dihargai oleh kehidupan di sepanjang kehidupan Anda. Pemimpin sejati tidak memerlukan penguatan dengan kekuasaan, jabatan, dan wewenang. Dia sudah memiliki kekuatan dari diri sejatinya, untuk memimpin dan melayani kehidupan, tanpa jabatan dan tanpa kekuasaan.

Minggu, 30 April 2017

Kepiting dan Sang Pemimpin

Suatu ketika di pagi hari yang sejuk, nampak seorang  muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai.

Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian orang muda itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya...

Dan segera melihat ke arah tepi sungai, sumber suara tadi berasal.

Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.


Melihat hal itu, merasa kasihan. Ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya.

Melihat tangan terjulur,dengan sigap kepiting menjepit jari si orang muda.

Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati nya itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali meditasinya.

Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai.

Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama.

Maka, ia kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret aruslagi.

Maka, pemuda itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur-nya,

“Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik.

Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting, engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?”

“Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda.
Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih.

Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting,”

jawab si muda.dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting.

Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai.

Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya.”

“Lihat, Anak muda...
Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik,tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan.

Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri.

Ranting pun bisa kita manfaatkan, bukan?”

Seketika itu, si pemuda tersadar. “Terima kasih, Paman.

Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan.

Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan.”

Mempunyai sifat belas kasih, mau memperhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.

Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya
menyelesaikan masalah, namun justru bisa menjadi bumerang.

Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak.

Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus
membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu...

Jumat, 28 April 2017

Cikal bakal rumah sakit Gatoel

ZEIKENHUIS ESCHAUZIERFABRIKEN

(Cikal bakal rumah sakit Gatoel)

Tanggal 4 April 1930, sebuah rumah sakit diresmikan di Mojokerto. Fasilitas kesehatan yang terhitung modern itu dinamakan Eschauzierfabriken Ziekenhuis atau Rumah Sakit Pabrik (Gula) Eschauzier. Namun karena letaknya ada di Gatoelweg alias Jl. Gatoel, maka orang lebih mengenalnya sebagai Rumah Sakit Gatoel.

Sesuai dengan namanya, rumah sakit itu dikhususkan melayani para pegawai pabrik yang dimiliki oleh Eschauzier. Selaku Suikerbaron utawa Juragan Gula, keluarga Eschauzier memang memiliki banyak pabrik gula, sebagian besar ada di wilayah Mojokerto. Pabrik yang terbesar adalah SF Brangkal, Dinojo, Sentanen Lor dan Ketanen. Tentu ada ribuan orang terlibat dalam proses produksi gula yang harus dijaga kesehatannya oleh sang taipan tersebut.

Untuk pertama kalinya, Zeikenhuis Eschauzier ada dalam pengawasan Prof. Rodenwaldt dari Dienst der Assaineering, dinas urusan kebersihan. Keterlibatan pejabat dengan gelar akademis tinggi itu menunjukkan keseriusan pemiliknya dalam membangun fasilitas kesehatan yang dibuat tersebut.

Fasilitas kesehatan di Gatoel itu sepertinya merupakan pengembangan dari sebuah klinik yang sudah ada. Setidaknya sejak tahun 1927 sudah ada polikliniek Gatoel yang dimiliki oleh Eschauzier tersebut. Karena banyaknya pasien yang harus ditangani maka dibutuhkan perangkat yang lebih dari poliklinik.

Pelayanan kesehatan di Gatoel tentu pasti lebih banyak diakses oleh orang asing. Tercatan 10 persen dari penduduk Mojokerto yang jumlahnya 400 ribuan merupakan orang Eropa dan orang China. 1.600 orang Eropa yang ada di Mojokerto mayoritas bekerja dalam industri gula. Orang china setidaknya ada 4.500 yang banyak beraktifitas pada sektor perdagangan. Kedua golongan itu yang banyak dilayani oleh Ziekenhuis Eschauzier. Mereka yang berobat juga datang dari wilayah Jombang.



Selain mendirikan Ziekenhuis Gatoel, juga membuat beberapa polikliniek seperti polikliniek yang ada di dekat Pabrik Ketanen Kutorejo. Eschauzier yang menganut agama Katolik Roma juga membangun rumah sakit di Surabaya. Rumah sakit yang terletak tidak jauh dari rumahnya itu dinamakan Rooms Katholiek Ziekenhuis yang disingkat RKZ. Nama RKZ masih dikenal hingga kini.

Pada masa revolusi, RS Gatoel diambilalih oleh republik. Saat Mojokerto menjadi pusat pengungsian, peralatan kesehatan yang ada ditingkatkan dengan memakai peralatan kesehatan milik RS Simpang. Peralatan itu diungsikan ketika kota Surabaya tidak bisa dipertahankan lagi. Selain itu juga ikut dibawa semua obat-obatan yang ada di RS Simpang tersebut. RS Gatoel kemudian dijadikan sebagai rumah sakit divisi IV Narotama pimpinan Kolonel Sungkono yang bermarkas di Mojokerto

Karena banyaknya korban pertempuran yang harus dirawat, kamar rawat inap tidak mencukupi lagi. Dokter melayani pasien dengan memanfaatkan lorong dan teras yang ada disana. Kebanyakan pasien mengalami luka atau patah tulang.

Pada pertengahan Maret 1947, rumah sakit itu diduduki oleh tentara Belanda. Saat Belanda masuk, kondisi rumah sakit sedang penuh oleh pasien yang dirawat-inapkan. Para tenaga medis tidak sempat mengungsikan pasien yang kebanyakan adalah pejuang. Beberapa orang tua menyebutkan bila tentara Belanda kemudian membunuh sebagian dari pejuang tersebut. Tentara Belanda lalu mengubur jasad mereka dalam liang besar yang digali di belakang rumah sakit itu.

Setelah kemerdekaan, tampaknya fasilitas kesehatan Eschauzier itu dibagi dua. Sebagian tetap digunakan oleh TNI dan sebagian dikembalikan pada pihak PN Perkebunan selaku penguasa aset perusahaan perkebunan bekas milik orang Belanda. TNI mendirikan rumah sakit yang dinamakan Hoediono Singgih. Pihak perkebunan mengembangakan bekas rumah sakit yang menjadi bagiannya menjadi RS Gatoel.

Copas dari tulisan sejarawan Mojokerto Bapak Ayuhan Nafiq yg juga menjabat sebagai Ketua KPU Kab Mojokerto