Selasa, 24 November 2015

Daun Salam alias Bay Leaf

Daun salam yang di dalam bahasa internasionalnya disebut bay leaf, lebih kita kenal kegunaannya sebagai salah satu rempah pengharum masakan, terutama untuk masakan di area Asia Tenggara. Daun salam dapat dicampurkan ke masakan dalam keadaan utuh atau dipotong sebagian, dalam kondisi daun kering atau pun daun yang masih segar, yaitu dengan turut dimasak hingga masakan tersebut matang. Daun salam memberikan aroma dan rasa herba yang khas namun tidak keras.



Selain daunnya yang dimanfaatkan sebagai rempah pengharum masakan, kayunya yang berwarna coklat jingga kemerahan dapat pula dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. 

Kulit batang pohon salam yang mengandung tanin juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan pewarna dan pengawet pada pengrajin jala ikan maupun pengrajin anyaman dari bambu dan rotan. Kulit batang dan daunnya juga digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. 

Buah salam dapat dimakan juga, meski cenderung anak-anak saja yang mau mengonsumsinya.

Klasifikasi Ilmiah untuk Salam adalah sbb : 

- Kerajaan   :  Plantae
- Divisi        :  Magnoliophyta
- Kelas        :  Magnoliopsida
- Ordo        :  Myrtales
- Famili        :  Myrtaceae
- Genus       :  Syzygium
- Spesies     :  Syzygium polyanthum


Dengan makin meningkatnya gengsi obat herbal, daun salam juga semakin banyak dikonsumsi untuk digunakan sebagai obat. Di antara khasiatnya adalah sebagai obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Daun salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, dan kencing manis.

Penggunaan daun salam sebagai obat herbal seperti tersebut di atas karena mengandung sekitar 0,17% minyak esensial dengan komponen penting eugenol dan methyl chavicol di dalamnya. Ekstrak ethanol dari daunnya memberikan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak methanol-nya merupakan anticacing. Kandungan kimia meliputi minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah. 

Mencegah Penyakit Kanker dan Tumor

Parthenolide merupakan zat fitonutrien yang terkandung di dalam daun salam. Zat ini dipercaya dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker serviks dengan cara menginduksi apoptosis, meminimalkan aktivitas pemicu tumor, dan menghambat tumor yang berhubungan dengan angiogenesis. Untuk mencegah penyakit kanker dengan daun salam, Anda bisa memasukkan dua lembar daun salam dalam setiap masakan atau membuatnya menjadi teh.

Mencegah Penyakit Jantung
Daun salam mengandung beberapa senyawa penting untuk kesehatan tubuh seperti asam caffeic, fitonutrien, dan salisilat yang berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung sehingga seseorang yang mengkonsumsi daun salam atau mencampurkan daun salam ke dalam masakannya memiliki resiko yang rendah untuk terserang penyakit jantung.



Mengatasi Radang
Kandungan parthenolide di dalam daun salam berkhasiat sebagai agen anti inflamasi alami. Daun salam cukup efektif untuk mengobati penyakit arthritis dan beberapa jenis peradangan lainnya. Selain itu, daun salam juga dapat membantu mengatasi gangguan saat haid pada wanita, mengatasi reumatik, mengobati luka, dan mengatasi gangguan kencing. Untuk memperoleh manfaat ini, Anda dapat merebus 10 lembar daun salam dengan tiga gelas air. Rebus hingga tersisa setengahnya dan minum ramuan tersebut setiap hari secara teratur.


Menyembuhkan Darah Tinggi
Daun salam memiliki kandungan flavonoida dan zat tanin yang cukup banyak sehingga daun salam sangat efektif untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Untuk menyebuhkan darah tinggi dengan daun salam, siapkan 10 lembar daun salam. Cuci ersih daun alam dan rebusdengan tiga gelas air. Didihkan dan biarkan hingga airnya hanya tersisa satu gelas saja. Minum ramuan ini satu kali sehari secara teratur


Mengobati Penyakit Asam Urat
Daun salam juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit asam urat. Daun salam mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C yang dapat membantu kebutuhan pengobatan asam urat. Untuk mengobati asam urat, siapkan 10 lembar daun salam yang sudah dijemur kering. Cuci daun tersebut hingga bersih. Rebus daun salam dengan 10 gelas air dan biarkan sampai hanya tersisa 7 gelas. Anda dapat mengkonsumsi air dari rebusan daun salam tersebut saat masih hangat.


Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Daun salam juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena daun salam mengandung vitamin C dan memiliki sifat antioksidan alami sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk mendapatkan khasiat daun salam, Anda dapat mencampurkan daun salam dalam masakan.


Membantu Program Diet Sehat
Mengkonsumsi air rebusan daur salam ternyata juga dapat menjadi salah satu solusi diet alami karena daun salam mengandung enzim dan serat. Jika Anda ingin menjalankan diet sehat dengan daun salam, siapkan 30 lembar daun salam. Cuci bersih daun salam dan rebus di dalam empat gelas air Didihkan dan biarkan sampai airnya hanya tersisa separuh. Tunggu sampai dingin dan minum ramuan ini dua gelas per hari secara rutin sebelum tidur.


Konsumsi Ekstrak daun salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan kadar gula darah walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan.



















Rabu, 04 November 2015

Harta Terbaik Papa Andi Yang Nyaris Hilang


Papa Andi mulai gusar. Belum sampai ia beranjak tidur, Nilam putri semata wayangnya yg baru saja genap setahun usianya, sudah ngompol kali yang ke lima. Tak hanya ngompol saja, namun juga bercampur .. maaf, eek.

Gusarnya Papa Andi bukan karena di saat badannya yg capek butuh istirahat justru terganggu oleh rengekan si buyung. Bukan pula karena ia harus repot membantu Mama Tiwi mengganti pakaian Nilam dan membersihkan kotorannya. Bukan itu, walau gerutuan mulutnya memang seolah menjelaskan itu.


Gusarnya Papa Andi karena Nilam dalam dua hari ini jadi rewel serewel rewelnya. Jadi cengeng, jadi sering ngompol bahkan sampai eek, tidurnya tak pernah nyenyak. Tiap papa Andi dan mama Tiwi mau berangkat kerja, selalu saja Nilam menangis menjerit jerit tak mau ditinggalkan. Dan di antara kegusarannya, terselip kecemasan dalam hati papa Andi. Ia merasakan Nilam tak sekedar rewel tak mau ditinggalkan, namun badannya bahkan sampai menggigil ketakutan.

Sayangnya memang ... Nilam belum bisa bicara walau ia sudah duluan bisa berjalan. Tak banyak kata yg bisa dia ucapkan. Tak begitu jelas pula apa yg ingin ia sampaikan. Yang ada hanyalah begitu mama Tiwi atau papa Andi tiba di rumah, Nilam langsung merangkul erat mama atau papanya sambil menangis terisak. Dan badannya pun sampai menggigil.

Pagi harinya, papa Andi minta ijin pada bossnya utk terlambat kerja guna membawa Nilam ke dokter anak langganannya terlebih dahulu. Badan Nilam semalam sempat demam walau tak tinggi. Namun ada keganjilan yg tampak nyata pada pagi ini, setelah tahu bahwa ia akan diajak pergi papa dan mamanya, Nilam pagi ini tidak rewel sama sekali. Ia bahkan tersenyum riang, bahkan mengocehkan kata-kata yg entah apa maksudnya secara ceriwis. Tampaknya Nilam sangat gembira demi bisa tetap berkumpul dengan papa mamanya di pagi ini.

Mata Dokter Iskandar melotot ke arah papa Andi. Nada suaranya meninggi karena emosinya saat menunjukkan tiga lokasi lebam pada badan Nilam kepada papa Andi dan mama Tiwi.

"Ini apa?" Tanya dokter Iskandar pada mereka. Papa Andi dan mama Tiwi hanya menggelengkan kepala isyarat tak tahu menahu asal mula lebam biru di tubuh Nilam itu. Lengan atas sisi belakang, kedua pantat dan sisi belakang pinggang kiri tampak lebam biru yg di kemudian waktu akan dijawab dg dalih terjatuh oleh pengasuhnya.

"Anda bekerja?" Ganti mama Tiwi yg setengah dihardik oleh dokter Iskandar. Mama Tiwi hanya mengangguk dengan wajah kebingungan. Baik mama Tiwi maupun papa Andi sama-sama belum menangkap arah kemarahan dokter Iskandar.

Dokter Iskandar merapikan kembali baju Nilam. Diusapnya kepala dan punggung Nilam dengan penuh kasih sayang. Dicukupkannya memeriksa kondisi Nilam utk melanjutkan menggali informasi dari papa dan mama Nilam.

"Siapa yang mengasuh si cantik ini jika anda berdua bekerja?" Suara dokter iskandar sudah melunak. Mama Tiwi pun menyebutkan nama mbak Nunuk, asisten rumah tangga yg sudah ikut bersama mereka sejak sebelum Nilam lahir.

"Ada orang lain selain mbak Nunuk itu yg tinggal di rumah anda?" Papa Andi dan Mama Tiwi menggeleng. Dokter Iskandar mengernyitkan dahinya karena menangkap keanehan dalam kasus Nilam ini. Kecurigaannya sedikit berbenturan dengan kenyataan bahwa sang pengasuh adalah orang yang sudah lama tinggal bersama keluarga majikannya.

Dokter Iskandar kemudian menjelaskan diagnosanya. Bahwa Nilam yg sempat demam, sering ngompol, rewel bahkan ketakutan itu sebab musababnya dari hadirnya lebam biru di badannya itu. Bukan karena penyakit akibat bakteri atau virus. Sayangnya baik papa Andi dan mama Tiwi tak pernah memperhatikannya, karena mereka memang cukup lama tak pernah memandikan Nilam sendiri.

"Dengan mengambil alih porsi memandikan, memakaikan baju, atau bahkan bila sempat ... memberi terapi pijatan sendiri kpd balita anda, maka anda dapat memantau sendiri kondisi dan perkembangan tubuh ananda." Pesan dokter iskandar.

"Tampaknya sisi psikologis ananda yg terganggu. Apa sebabnya coba anda cari tahu lebih dulu. Tak perlu obat medis utk demam dan ngompolnya ananda. Lihatkan ... dia cukup nyaman saat ini."

Sambil memohon maaf karena kecurigaannya, dokter Iskandar menyarankan papa Andi utk memasang kamera tersembunyi utk memonitor Nilam selama seharian mereka tinggalkan. Satu saran yg sebenarnya kurang pas disampaikan seorang dokter anak. Namun saran itu pula yg kelak menjadikan papa Andi dan mama Tiwi mengubah pola perawatan tumbuh kembang Nilam di dalam pengasuhan mereka sendiri, setelah tahu tingkah polah mbak Nunuk dalam memperlakukan Nilam yg memang mulai aktif berjalan mengeksplorasi lingkungannya.

Selasa, 06 Oktober 2015

Kisah "Medali Hati" Derek Redmond 

Derek Redmond adalah atlit lari dari Inggris, pemegang rekor nasional Inggris untuk lari 400 meter, memenangkan medali emas untuk lari estafet 4×400 meter pada Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Eropa dan Pekan Olahraga antar negara Commonwealth.

Pada olimpiade Barcelona 1992, dia adalah kandidat juara lari 400 meter. Ayahnya bepergian dengannya ke Barcelona, mendampinginya sama seperti yang dia lakukan untuk semua kompetisi utama yg diikuti anaknya. Mereka adalah partner yang hebat dan ketika Derek berlari, seolah-olah ayahnya selalu berada di sisinya. Ini adalah waktunya, saatnya, untuk menunjukkan kepada dunia betapa berbakatnya dia sebenarnya.

Karir Derek Redmond tampak menjanjikan bahkan ketika pada usia 19, setelah ia memecahkan rekor 400 m Eropa dengan 44.50 detik. Tampaknya seolah-olah tidak ada yang dapat mengalahkannya. Setelah sejumlah perjuangan, Derek Redmond sekarang menemukan dirinya dalam posisi yang dia impikan sepanjang hidupnya, ia telah berhasil mencapai semifinal untuk balapan 400m Olimpiade 1992 di Barcelona. Dia tahu bahwa orang akan mengingatnya setelah Olimpiade, tetapi tidak untuk alasan yang akan terjadi berikut ini.


 Stadion sangat penuh, puluhan ribu penggemar berteriak dan bersorak. Derek Redmond selalu mengatakan kepada dirinya sendiri, “tidak peduli seberapa buruk perlombaan ini, aku akan selalu menyelesaikan dg sebaik-baiknya,” dan saat ia melangkah ke bloknya, ia selalu ingat hal itu.

 Pistol start yang baru saja dibunyikan memicu delapan pelari melesat meninggalkan garis start. Mereka beradu lomba demi membuktikan siapa yang terbaik di lari cepat 400 meter putra Olimpiade Barcelona 1992. Derek Redmond berada di lintasan ke lima. Para pengamat menjagokannya akan memperoleh medali emas di kejuaraan itu. Redmond dengan cepat menunjukkan mengapa Ia menjadi favorit untuk memenangkan medali emas saat ia mendahului lawannya dengan segera.

Berlari di backstretch itu, Redmond bersikap serileks mungkin dan terlihat sepertinya akan sangat mudah dalam perjalanan ke final. 150 meter dari garis start, tiba-tiba lari Derek Redmond melambat dan dengan raut muka yang kesakitan dia memegangi bagian belakang paha kanannya. Seketika dia berjongkok dengan tetap memegangi kakinya yang dirasakan sakit. Semua penonton terdiam. Tim medis dan oficial segera mendekati Derek. Beberapa saat Derek tetap memegangi paha belakang kakinya sembari menahan sakit. Penonton memastikan Derek gagal menyelesaikan lomba. 

Tiba-tiba, tanpa menghiraukan tim medis, Derek Redmond berdiri perlahan dan berlari terpincang-pincang meninggalkan mereka. Derek meneruskan larinya menuju garis finish. Penonton terkejut. Halangan dari tim oficial untuk menghentikannya tidak dihiraukan. Dia tetap berlari…meski dengan terpincang-pincang karena tumpuan utama tinggal satu kaki kiri. Kaki kanan tidak menjejak sempurna. Dan semua penonton menyaksikan hal itu dengan hati yang miris.

 Di tengah kesusah payahan Derek berlari, seorang laki-laki melompat meninggalkan kursi penonton lalu berlari memasuki lintasan lomba dan mendekati Derek. Tim pengamanan lomba yang mencoba menghalangi pria tersebut tak kuasa menghentikannya. "I am his father" ujar Jim Redmond kepada petugas keamanan. Kedatangan sang ayah disambut Derek meski dengan berlari terpincang. Derek memeluk pundak Ayahnya dan menangis menyesali yang telah terjadi. "You don’t have to do this….." kata ayah Derek padanya. "Yes..I do" jawab Derek. Tak kuasa menahan semangat hati sang anak, ayahnya berkata : "Well then. We’re going to finish this together." Kemudian sang Ayah memegangi tubuh Derek dan berlari bersama menuju garis finish.

Menjelang garis finish, sang Ayah melepaskan pegangannya dan membiarkan Derek berlari sendiri untuk menyelesaikan lomba tersebut. Semua penonton tertegun menyaksikan peristiwa yang terhampar di depan mata mereka. Luar biasa kasih sayang seorang ayah kepada anak. Tidak meninggalkan ketika sang anak mengalami kesulitan. Hampir 65 ribu penonton yang menyaksikan memberikan standing ovation kepada mereka. Penghargaan yang diberikan kepada perjuangan luar biasa Derek Redmond dalam menyelesaikan lomba. Hingga sekarang kebanyakan orang selalu mudah mengingat peristiwa itu dan orang justru lupa siapa peraih medali emas di lomba itu. Derek Redmond memang tidak memenangkan medali emas di Olimpiade itu, tapi dia memenangkan hatinya dan hati penonton saat itu.

 Pria yang mendukung sepenuhnya aksi Derek itu adalah ayahandanya, Jim Redmond. Luar biasa. Inilah momen tak terlupakan dari Olimpiade Barcelona 1992. Kisah ini sangat menginspirasi, dan seringkali menjadi favorit para motivator.

 Ya, tetaplah melangkah, meski tertatih. Teruslah bergerak, walau begitu banyak masalah yang melilit diri. Tidaklah masalah itu datang menghadang, kecuali sebatas kemampuan diri kita menanggungnya. Seberat apapun masalah itu terasa, diri kita sejatinya sanggup menghadapinya. Sungguh IA tak akan pernah membebani kita, hamba-NYA, kecuali sebatas yang kita sanggup menanggungnya.

 Namun memang terkadang, masalah itu terasa begitu menghimpit. Seakan membuat tulang remuk redam. Membuat kaki ini terasa begitu sulit bergeser. Apalagi bila masalah yang menghadang itu berbilang jumlahnya. Belumlah selesai masalah yang satu, datang masalah lain menghampiri. Masalah-masalah itu tak pernah mau tahu apakah kita siap atau tidak, apakah hati kita sedang lapang ataukah sempit.

 Namun berbahagialah Sahabat, karena datangnya masalah adalah tanda bahwa IA menyayangi kita. IA tak lupa pada kita. IA anugerahkan masalah agar diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ibarat seorang anak yang sedang menempuh pendidikan, setiap hendak naik tingkat, maka ia diberikan ujian sebagai bahan evaluasi apakah ia layak untuk menempuh tingkat yang lebih tinggi atau tidak. 

Apapun akhir dari masalah yang kita hadapi itu, tetaplah berfikir positif. Belajarlah dari setiap proses yang dijalani. Karena bahagia dan sedih yang kita rasakan, hanyalah akhir dari proses yang kita jalani. Sungguh begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik selama kita menjalaninya, pelajaran yang tentu saja akan meningkatkan kualitas diri bila mampu kita sikapi dengan bijak.

 Tetaplah melangkah Sahabat, meski harus tertatih. Janganlah menjadi air yang diam, karena air yang diam itu akan membawa keburukan..

Kamis, 01 Oktober 2015

Hujan Awal Oktober

Semut api berjalan berbaris rapi menyusuri tepi kusen jendela ruang kerjaku. Satu tempat yg mereka tuju, tempat sampahku di sudut sana. Bukan sisa makanan yg ada di dalamnya. Hanyalah sisa air minum dalam gelas plastik dari tamuku siang tadi. Ya, hanya air itu yg mereka tuju.

Kuambil sejumput gula dan kutaburkan di sekitarnya. Tak lama berselang, barisan di ujung gelas plastik itu sedikit buyar. Satu persatu butir kristal manis itu terangkat oleh tiap semut yg memburunya. Tak perlu menunggu lama, tiap semut bersama butiran gula yg lebih besar dari badan mereka itu kembali ke dalam barisannya, dan berjalan pulang ... mungkin menuju sarangnya.

Pucuk pohon di luar sana menggeliat mengikuti terpaan angin yg mulai menderu. Beberapa helai daunnya sempat menerpa kaca jendelaku. Angin yg masih cukup kencang ... namun tak lagi terlihat layang layang besar yg diterbangkan olehnya di langit sebelah sana, seperti hari hari sebelumnya. Mungkin anak anak di seberang sungai kami sudah bosan dg bermain layang layang. Atau mungkin mereka ada tugas lain semisal belajar untuk tengah semesternya. Atau mungkin layang layangnya rusak setelah berhari hari bersinggasana menantang awan di atasnya. Atau ... mungkin anak anak itu sakit flu pilek, seperti kebanyakan anak kecil di kampung kami.


Tanah hitam di pekarangan rumah kami masih tampak pecah pecah. Sepadan dg hawa kamar yg senantiasa gerah. Tak serasi dg deru kencangnya angin di luar sana. Kipas yg menyemburkan angin buatan, menggoda mataku utk makin meredup. Alhamdulillah ... sebentuk awan besar sedikit menaungi kami dari teriknya sinar matahari yg mulai lingsir ke barat. Sebentar lagi ashar.

Seorang sahabat mengeluhkan sumur di rumahnya yg mulai kecil sumbernya. Sore ini ia tak bisa mencuci mobil barunya yg mulai lusuh terselimuti debu. Ibu tetangga mengeluhkan sungai kecil di belakang rumah yg sudah tak teraliri air lagi. Pagi tadi ia seperti sejak beberapa minggu lalu, terpaksa harus membakari sampahnya, yg biasanya cukup ia lemparkan saja ke sungai itu. Dan rekan kerjaku mengeluhkan istrinya yg senantiasa bawel menyuruh nyuruhnya utk menyirami bunga bunga kesayangan istrinya itu tiap sore tiba. Ia tak sempat lagi mangkal di warung kopi langganan kami.

Namun barusan Si Warno datang membawa seplastik besar buah mangga yg dipetiknya siang tadi. Kawanku lain bercerita tentang harga gabah kering yg makin membumbung. Tukang gali sumur yg sedang membenahi sumur tetangga sebelah pun tampak ceria. "Sekarang dalam sehari saya bisa dapat dua kali orderan." Katanya.

Entahlah .... karena keluh keluh kesah itu, atau pergantian cuacanya yg salah. Namun saat sebentuk awan gelap mulai banyak terbentuk di langit selatan sana, akupun turut bersorak gembira. "Hujan pertama telah turun di bumi Jawa sisi selatan" kabar sms dari saudaraku.

Ampuni kami ya Allah jika kami mendustakan nikmat dari-Mu. Alhamdulillah, ... kemarau yg datang tahun ini masih menebar banyak berkah. Dan panen tebu kami pun sangat terbantu karenanya. Namun ... astaghfirullah ... sekali lagi ampuni kami ya Allah, ampuni kami dari mendustakan nikmat musim kemarau ini, ampuni kami karena merindukan hujan ini.

Astaghfirullah ... astaghfirullah

Selasa, 29 September 2015

Tenzing Norgay ... Kisah Pahlawan di Balik Layar


Setelah Sir Edmund Hillary bersama pemandunya Tenzing Norgay (Pemandu = Sherpa) kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Hillary dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Norgay.



Berikut cuplikannya :

Reporter : Bagaimana perasaan anda dengan keberhasilan menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia?

Tenzing Norgay : Sangat senang

R : Anda kan seorang Sherpa bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?

T N : Ya, benar sekali. Pada saat itu tinggal beberapa langkah mencapai puncak, saya persilahkan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukan puncak Gunung tertinggi di dunia.

R : Mengapa anda lakukan itu?

T N : Karena itulah impian Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan ia meraih IMPIAN nya.

Demikianlah cuplikan wawancara terhadap Tenzing Norgay.

Saudaraku ... Di sekitar kita  banyak sekali orang seperti Hillary ataupun Norgay. Pepatah mengatakan, jika Anda hendak jadi pahlawan, harus ada yang bertepuk tangan di pinggir jalan.

Di dunia ini, tidak semua manusia berkeinginan dan memiliki impian seperti Sir Edmund Hillary, dan tidak semua orang rela berkorban menjadi pahlawan di balik layar layaknya Tenzing Norgay.

Orang-orang seperti Tenzing Norgay ini cukup berbahagia dengan memberikan pelayanan dan membantu orang lain mencapai impiannya.

Mereka merasa cukup menjadi "orang-orang yang bertepuk tangan saja dipinggir jalan."

Kadang orang seperti ini diperlakukan ibarat "Telor Mata Sapi". Ayam yang punya telornya dan Sapi lah yang mendapatkan namanya. Orang tidak mengenal "Telor Mata Ayam"

Begitu Pula dengan Norgay. Tidak ada yang mengenalnya lebih jauh dan lebih populer dibandingkan Hillary. Lantas bukan berarti ia kecewa dan iri. Tidak sama sekali.

Ia bangga karena telah sukses memandu, mengantarkan, dan menjemput kesuksesan orang lain. Bagi dia itulah pencapaian terbesarnya.

Sudahkah kita menghargai, menghormati, mengangkat, orang-orang seperti Norgay dalam tim kehidupan kita?

Mungkin Tenzing Norgay kita adalah suami, istri, anak-anak, rekan kerja, orang tua, atau siapapun itu. Yang jelas merekalah orang-orang yang patut kita hargai karena mereka, kita berhasil mencapai impian kita.

Pahlawan bukan orang yang suci yang turun dari langit. Ia adalah orang biasa yang memberikan yang terbaik bagi lingkungannya.

Kisah Monyet dan Angin

Seekor monyet sedang berada di pucuk pohon kelapa.
Dan dia tidak sadar sedang di perhatikan oleh tiga macam angin yaitu Angin Topan, Angin Tornado dan Angin Bahorok.

Tiga angin itu rupanya sedang membicarakan siapa yang paling cepat bisa menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa.

Angin Topan berkata "Saya hanya perlu waktu 45 detik"
Angin Tornado nggak mau kalah dan berkata "Kalau saya hanya 30 detik"
Angin Bahorok tersenyum dan berkata "15 detik juga akan jatuh monyet itu olehku"


Akhirnya satu persatu, ketiga angin itu maju.

Angin TOPAN yang pertama memulai aksinya,
Zzzyy.. dia meniup sekencang-kencangnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung memegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewatlah sudah, si monyet pun tidak terjatuh. Angin Topan pun menyerah.

Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia meniup sekencang-kencangnya. Tetapi monyet itu tidak terjatuh juga.
Angin Tornado juga menyerah.

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia meniup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya, dan tidak terjatuh ke tanah.

Ketiga angin gede itu akhirnya mengakui, si monyet memang jagoan, tangguh dan
daya tahannya luar biasa.

Tidak lama kemudian, datanglah angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan menjatuhkan si monyet dari pohon.

Keinginan îτϋ di tertawakan oleh tiga angin lainnya. Tiga angin besar aja tidak bisa menjatuhkan monyet tersebut, apalagi yang sekecil ini anginnya.

Tanpa banyak bicara, angin SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Tidak lama kemudian tertidurlah monyet itu dan melepas pegangannya.

Akhirnya, monyet itu terjatuh ke tanah.

------------------------

Pesan Cerita :

Mungkin saja, 
ketika kita di uji dengan KESUSAHAN…
Di coba dengan penderitaan…
Di dera malapetaka... 
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya...

Tapi jika kita kemudian diuji dengan KENIKMATAN... 
KESENANGAN... 
KEBERLIMPAHAN...
Dan kita lupa mawas diri dan syukur
Di sinilah kejatuhan itu terjadi dgn cepatnya.

Bahagia itu datang dari rasa syukur kita

Maaf ... tulisan ini dari reposting saja, bukan tulisan kami. Sebagai pengingat dan renungan setidaknya bagi diri kami sendiri. Semoga berkah dan manfaat.


Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di dunia, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.

Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.

Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.

Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri ... mampukah ia mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…

“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”

“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .”

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

Yang kita butuhkan adalah Hati yang Bersih, dan Ikhlas, serta Pikiran yang Jernih, maka kita bisa menciptakan rasa “Bahagia” itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.”

Kebahagiaan itu milik Orang-orang yang dapat Bersyukur. Yang tahu berterima kasih kepada kasih sayang Tuhannya

Sabtu, 26 September 2015

"Croc dari Mina" Seharga 1 Riyal



Sandal ini sebenarnya sandal biasa saja, ... Sama sama terbuat dari bahan karet, dan dipakai di kaki sebagai alas saat berjalan ... Nggak beda proses pembuatan maupun pemakaiannya.

Yang beda mungkin hanya harga beli dan kisah yg menyertainya saja.

Awalnya, satu ketika kami berkunjung ke salah satu sahabat di Kediri, utk bertanya ini itu yg terkait manasik haji. Kebetulan sahabat ini baru saja pulang haji di tahun2 sebelumnya, dan beliau juga salah satu pengurus ormas keagamaan yg menyediakan bimbingan manasik di Kediri.

Kebetulan aku dan istriku belum mengikuti satu pun kegiatan bimbingan manasik. Padahal waktu persiapan tinggal beberapa bulan saja.

Satu hal mengapa kami belum ikut bimbingan manasik adalah karena tempat mukim kami yg harus berpindah sesuai tempat tugas yg baru, dari Sidoarjo ke Kertosono. 

Di lain hal, tempat mukim kami yg sekarang ini pun akan beda dengan tempat berangkat haji kami esoknya, dari Blora. Nah lhoooo, ruwet kan? Padahal kami masih buta segala ini itu terkait manasik nantinya.

Dari penjelasan ini itu tentang rukun-rukun manasik, tentang bekal apa yg mesti disiapkan secara fisik maupun mental, dan juga tentang cara cepat belajar manasik tanpa bimbingan dari kelas khusus, ... akhirnya sampailah bahasan tentang alas kaki yg paling nyaman dipakai kelak. Sahabat memberi saran memakai sandal "croc-crocan" saja.

karena ukuran kakiku yg "spesial" utk orang2 Indonesia, maka untuk mendapat sandal "croc-crocan" dg ukuranku ini pun tidak mudah juga diperoleh. Yg ada utk ukuran spesial hanya sandal jepit biasa. 

Barulah ketika dapat tugas ke Jogja, sandal "croc-crocan" ukuran spesial ini kuperoleh dari satu kios sandal di seberang jalan Ambarukmo Plaza. 

Ketika menginjakkan kaki pertama di bumi Makkah Al Mukaramah, "croc" ini masih belum ikut bertualang. Hanya sandal jepit biasa yg kala itu menemani kami dalam dua hari pertama di tanah suci, hingga kemudian karena teledornya kami saat thawaf di hari kedua, sandal jepit kami satu rombongan sama-sama raib dari tempat penitipannya. 

Hehehehe, gara gara disimpan dalam satu tas plastik yg sama, dan ditaruh begitu saja di lantai di tempat rak sandal secara "tidak patut", maka saat tim cleaning service menjalankan tugasnya di jam 10 malam, raiblah tersapu sandal-sandal kami yg "tak patut" itu. Dari situlah kemudian kisah petualangan "croc" ini bermula.

Esok harinya, setelah kejadian raibnya sandal jepit di malam sebelumnya, "croc" pun mulai kupakai menemani langkah kakiku. Hanya saja dari belajar kejadian tadi malam, sekarang begitu akan menginjak serambi Haram, "croc" pun kulepaskan dan kubasuh bersih di tempat wudhu, sebelum kumasukkan dalam kantung plastik yg spesial kusiapkan sbg wadahnya. 

Di dalam masjid Al Haram di saat sembahyang, saat thawaf, maupun saat sa'i ... "Croc" ini pun dengan nyamannya menggelayut di tas kecil yg kucangklong ke mana-mana ... Aku tak pernah khawatir ia lenyap sedetik pun dari pandanganku. Hari-hariku bersama "croc" ini pun semakin menyatu saja dalam langkah kakiku sejauh 7 hingga 10 kilometer tiap harinya.

"Croc" pun turut melanjutkan perjalanannya bersama kaki-kakiku hingga ke Arafah, Musdalifah dan Mina. Tiap kali "croc" selesai menjalankan tugas, segera kumasukkan ke dalam "sarung"-nya dan kusimpan di sebelah tas tentengku. Perjalanan yg senantiasa selalu aman bagiku dan bagi "croc" .. Meski kami berbaur dengan ribuan hingga jutaan manusia sekalipun.

Satu sore di hari kedua kami di Mina, aku dan sahabat-sahabatku berencana berbelanja di seputar Mina usai makan malam, ... Prioritasnya untuk membeli popmi, minuman hangat dan buah pengganjal perut, sembari menikmati alam Mina di luar tenda kami. 

Sebelum berangkat berbelanja itu, usai jamaah sembahyang Isya, seperti biasanya selama di Armina ketua regu kami berbagi tugas mengambil ransum makan malam dari dapur umum. Aku yg bukan ketua regu pun ikut dilibatkan usung-usung karena kami pas longgar tdk ada kegiatan ibadah. 

Menimbang seusai wira wiri pengambilan ransum kami akan segera pergi berbelanja, "croc" pun kutinggalkan di muka tenda maktab kami. Sebentaaaaar saja kutinggalkan ... Untuk membagi ransum yg kami bawa tadi. 

Namun .. Waktu yg sebentar itu, tak cukup utk menjaga pandanganku dari "croc" di muka tenda. Saat aku berbalik ke muka tenda, "croc" pun raib sudah entah ke mana. Berulang-ulang kuselusuri jalan sekeliling tenda dibantu sahabat-sahabatku untuk menyisir "croc" yg raib itu. Dan kami hanya dapat memastikan hasilnya nihil dan tetap saja nihil. Padahal sebentar lagi petugas cleaning service akan segera menyapu seluruh jalan dan tempat sampah sekeliling tenda. 

Aku pun harus merelakan "croc" untuk hilang selamanya. "Ah, sudahlah ... Mungkin inilah akhir perjalanan "croc" menemaniku di bumi Rasulullah." Begitu pikirku. 

Seorang sahabat meminjamkan sandal jepit cadangannya guna kupakai pergi berbelanja. Alhamdulillah, aku tak perlu "nyeker" demi bisa menikmati indahnya suasana Mina di malam itu. Dan alhamdulillah, saat membeli popmi di salah satu kios, harganya ternyata jauh lebih murah dari harga di seputar hotel kami di Makkah. 2 riyal jadi kembalian yg kuperoleh dengan penuh riangnya.

Terbersit cepat, uang kembalian ini akan kusedekahkan kepada petugas yg melayani bersih bersih di tenda kami. Namun baru beberapa langkah saja aku meninggalkan kios kelontong tadi, seorang anak gadis cantik menyongsongku meminta derma. Sambil mengelus kepalanya, selembar uang 1 riyal pun berangsur berpindah dari tanganku ke genggaman gadis kecil itu. Ia pun berterima kasih dan berlari gembira menemui saudara-saudaranya yg sudah usai meminta derma pula.

Malam itu walau sejenak tak sampai satu jam, kami lewati dengan penuh rasa bahagia di depan terowongan Muaisim yg menuju ke dan keluar dari lokasi jamarat. Suasana ramainya orang berjual beli. Hiruk pikuknya rombongan pelontar jumroh yg akan berangkat maupun yg barusan pulang untuk lontaran hari ini. Dan juga aneka dagangan unik-unik. Semua seakan membuatku melupakan "croc" yang baru saja raib. 

Yang ada dalam pikiran kami malam itu nampaknya sama. Esok hari bagi kami yg mengambil nafar awal, akan segera kembali ke maktab di Makkah untuk memulai thawaf Ifadoh. Ini malam terakhir kami di Mina. Lebih bahagia lagi karena perjalanan manasik kami yg bertepatan Haji Akbar sejauh ini berlangsung aman dan nyaman.

Setelah cukup berbelanja dan menikmati suasana malam, kami pun bergegas kembali ke tenda untuk segera beristirahat. Esok selepas shubuh kami akan berangkat untuk lontaran jumroh yg terakhir. Perjalanan sejauh 3 kilometer cukup bagi kami untuk mencapai jamarat di waktu dhuha, shg terpenuhi rukun kami yg ambil nafar awal.

Memasuki maktab suasana sungguh lengang. Tempat sampah sudah bersih. Jalan-jalan sekeliling tenda pun sudah bersih dan rapi. Petugas kebersihan tampak merapikan alat-alatnya di salah satu ujung tenda kami. 1 lembar riyal kembalian popmi segera kutunaikan utk sedekah baginya. Walau hanya 1 riyal, namun dia sangat bahagia. Entah doa apa saja yg dikatakannya saat berucap terima kasih atas sedekah itu. Aku hanya mengaminkan dengan penuh kelegaan.

Saat aku berbalik badan menuju ke sahabat-sahabatku menunggu di ujung lain tenda kami, pandanganku seketika tertuju pada benda warna merah hitam yg tepat di tengah tengah persimpangan jalan di antara tenda-tenda. "Croc" itu ada di sana. Tepat di tengah-tengah jalan, di dekat berdirinya sahabat-sahabatku. Satu tempat yg berulang kali kami lalui tadi untuk memastikan bahwa "croc" itu telah benar-benar raib ... Sekarang seolah memunculkan "croc" itu dari entah pintu dimensi mana, tepat di depan mata kami. Subhanallah ... Walhamdulillah ... Wa laa ilaha illallah ... Wallahu akbar.

"Croc" yg telah raib itu, kini wujud kembali. Seakan terlahir lagi dalam bentuk "croc yang baru" ... Ya, inilah sepasang "croc dari Mina" senilai 1 riyal. Sepasang "croc" yang melanjutkan petualangannya di bumi Makkah dan Madinah hingga usai sudah masa kami bertamu di tanah Allah dan tanah Nabi, dan melanjutkan perjalanan lainnya di bumi Pertiwi.

Senin, 14 September 2015

Minggu Pagi di Alun Alun Kota Blora

Menikmati hari Minggu pagi bersama keluarga di sebuah taman terbuka tentu nikmat sekali ya? Apalagi jika tamannya sangat luas, macam alun-alun atau lapangan upacara milik Pemda setempat. Warga Kota Blora yang kotanya kecil saja ini pun tak mau ketinggalan dengan acara mengisi hari libur mereka.

Senam Lansia yang sangat diminati bapak-bapak dan ibu-ibu

Kegiatan olahraga menjadi pilihan mayoritas di alun-alun ini. Mulai dari senam Lansia yang dimulai sedari jam 5 pagi sampai jam 7 di sisi lapangan Selatan, atau senam aerobik dari sebuah sanggar senam di sisi utara. Jogging atau sekedar jalan sehat mengelilingi alun-alun, baik di trotoar atas maupun di jalan aspal keliling alun-alun. Kegiatan bersepeda santai dan bersepatu roda juga turut meramaikan jalanan aspal keliling alun-alun dan seputar pendopo Kabupatennya.

Ada pohon "anunya" Bimo di pojok barat daya alun-alun depan hotel Al Madina

Kegiatan wisata kuliner turut menghiasi area-area di seputar alun-alun. Menu instant macam bubur ayam, bubur campur, nasi uduk dan nasi kuning cukup tersebar di selatan alun-alun, yaitu di pojok kantor BRI maupun di pojok kantor SAR dan Satpol PP. Nasi pecel pedas beralaskan daun jati yang khas Blora juga membuka lapak lesehan di trotoar depan Masjid Jami'. Jajanan lain macam pecel Madiun, rica-rica "haaaaah" yg super pedas, bubur tim bayi, susu sapi segar, jagung manis dan soto klethuk juga tersedia di seputaran utara alun-alun.

Perpustakaan keliling di utara alun alun

Kegiatan lain yang cukup menarik karena cukup berbeda dibanding alun-alun di kota lain adalah kegiatan BELAJAR. Satu unit mobil perpustakaan keliling milik Pemda membuka lapak lesehan untuk kegiatan gratis membaca buku bagi semua kalangan. Uniknya, lokasi tepat bersebelahan dengan sebuah museum terbuka yang berisikan replika fosil gajah purba yang telah ditemukan di teras aliran sungai purba Bengawan Solo, yang berjarak 640 meter saja dari aliran sungai Bengawan Solo yang sekarang.

Replika fosil gajah purba
dgn estimasi bobot gajah tersebut
sekitar 6 ton

Bicara soal belajar, di seputaran pendopo juga jadi ajang belajar bagi anak-anak untuk naik sepeda, skate boarding, dan juga bersepatu roda (roller blade). yang sudah mulai mahir sampai yang tingkat mahir akan melaju di jalanan aspal keliling alun-alun.

Ngaso dulu sambil menikmati "crepes" setelah selesai olahraga

Kegiatan hiburan yang unik yang tersedia antara lain adalah andhong kambing dan topeng monyet. Namun demikian, walau cukup menarik namun juga muncul keprihatinan saat penyedia jasa hiburan dengan pengguna jasanya sama-sama tidak mengindahkan perikehewanannya. Hewan-hewan yang dipaksa bekerja dengan cara yang menurut saya sungguh-sungguh tak layak.

Andhong kambing ...
ibunya nggak usah ikut naik yaaaa!
Kasihan kambingnya lah ya



"Car Free Day" Yang Hilang
Keprihatinan lain yang kami temui saat mengunjungi alun-alun kota Blora di pagi hari adalah sudah tidak berlakunya aturan car free day di sana seiring dengan habisnya masa kerja Bupati yang lama. Suasana yang semestinya santai dan aman bagi anak-anak kadang terganggu oleh ulah sejumlah pengguna jalan yang kurang bertoleransi. Mobil, motor dan sepeda gunung yang masuk ke jalur keliling alun-alun terkadang melaju kencang sehingga rawan dan membahayakan anak-anak yang sedang bersepeda dan bersepatu roda di jalur yang sama. Bahkan saat mereka membunyikan klakson minta jalannya didahulukan sangat membuat jengah.

Dengan aksi sepatu roda dan skate boarding yang juga melaju cepat, pun perlu disediakan jalur atraksi tersendiri agar tidak menabraki warga lain yang sedang jogging atau jalan kaki.

Di sisi lain, kesadaran warga akan sampah yang semestinya dibuang ke tempat-tempat sampah yang sudah tersedia juga masih kurang. Kegiatan warga pada malam Mingguan menyisakan banyak sampah yang musti merepotkan para laskar kebersihan untuk segera menyingkirkannya secepatnya.

Semoga dalam waktu dekat kekurangan ini segera dibenahi lagi, sehingga alun alun sebagai sebuah ruang terbuka hijau nan luas di Blora akan semakin nyaman untuk jadi pusat kegiatan warganya.

Soto Klethuk Khas Blora .. Favorit Untuk Sarapan Pagi

Kabupaten Blora yang terletak di perbatasan timur provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur selalu identik hutan jati, kota minyak dan juga satenya. Khusus untuk satenya ini selain karena cita rasa dan cara penyajiannya yang memang istimewa, baik yang sate ayam, sate kambing maupun sate sapi, juga karena satenya memiliki ciri khas bumbu kacang yang sangat lembut untuk disajikan menemani sate ayam dan sate sapinya.

Namun sekarang kita tidak membahas sate Blora lebih dalam .. karena untuk sajian sate tersebut, warungnya baru buka pada siang hingga malam hari. Pada pagi hari, pilihan yang menjadi andalan untuk sarapan adalah soto klethuk, pecel dengan pincuk khas daun jati, dan opor pedas (lebih terkenal sebagai opor Ngloram ataupun opor Kapuan, satu daerah di dekat bandara Cepu - red).

SOTO KLETHUK adalah varian soto bening khas Jawa Tengah, namun memiliki ciri khas potongan telur serupa soto Lamungan dan taburan gethuk goreng atau potongan singkong goreng ukuran dadu kecil yang gurih renyah sebagai topping-nya. Kerenyahan saat dimakan dan berbunyi klethuk-klethuk inilah yang kemudian jadi latar belakang nama Soto Klethuk ini.


Harga seporsi soto klethuk ini masih cukup murah, di kisaran 5.000 untuk porsi mangkok kecil dan 8.000-10.000 per porsi untuk ukuran mangkok sedang. Soto ini paling enak disajikan panas-panas. Benar-benar segar dan nikmat disantap bersama lauk lain, seperti kerupuk, tempe goreng, bakwan jagung, perkedel kentang, dan aneka sate dari daging ayam, ati ampela, uritan telur muda maupun telur puyuh.

 
Beberapa pilihan warung yang menjajakan menu soto klethuk antara lain adalah Pa' Galo di jalan Sindoro, Mbak Sendu di jalan Sudarman, Mbak Dewi di jalan RA Kartini, Mas Anto di jalan Gunung Lawu dan Pak Sumar di jalan Agil Kusumadya. Masih banyak lagi warung-warung yang tanpa nama ataupun yang menyajikan bersama banyak menu lainnya, yang hampir di tiap kelurahan ada jagoannya masing-masing. Salah satu warung yang kita rekomendasikan kali ini dan jam bukanya sedari pagi hingga malam hari di pusat kota Blora adalah warung soto klethuk "Pa' Galo".



Lokasi warung Pa' Galo ini tepatnya ada di Jalan Gunung Sindoro Nomor 1C, kelurahan Tempelan, kecamatan kota Blora. Kalau ancer-ancernya dari alun-alun adalah menuju ke timur ke jalan Pemuda, kemudian setelah perempatan bangjo depan MD Mall atau kantor Pos lanjut sedikit ke timur, tepatnya adalah pertigaan jalan di sebelah timur kantor Telkom masuk ke utara sekitar 100 meter. Warung Pa' Galo ada di kanan jalan dari arah masuk tadi (Timur jalan).

Warung yang tertata apik dan sangat luas untuk ukuran sebuah warung ini sudah berdiri sejak tahun 1997. Pada jam dinas kantor, paling rame diserbu karyawan PNS maupun instansi lainnya. Kami perhatikan ada empat hal yang membuat warung Pa' Galo paling direkomendasikan di sini.

Pertama, lokasinya sangat strategis .. karena berada di pusat kota Blora, berdekatan dengan kantor Bupati, kantor Telkom dan Pos, perbankan seperti BRI, Mandiri, dan BNI, serta sejumlah instansi lainnya. Tempat parkirnya di sepanjang jalan Gunung Sindoro itu pun cukup leluasa dan aman.


Kedua, cita rasanya memang lezat. Awaaaaas ya ... Efek sampingnya bisa jadi nambah porsi, atau bahkan ketagihan untuk balik besoknya lagi.

Ketiga, pilihan menu dan lauk pelengkapnya juga banyak macam. Enak enak pula rasanya.

Selain soto klethuk, di warung Pa' Galo juga tersedia menu lain yang orisinil kuliner khas Blora macam pecel lodeh, sate ayam dan rawon, maupun yang bukan ori kuliner Blora, macam garang asem dan asem-asem khas Purwodadi, dan juga nasi gandhul khas Pati. Tentunya makin memperkaya pilihan untuk pelanggan rutin di warung ini, tidak bosan untuk datang lagi, lagi dan lagi.


Keempat, karena sudah memiliki mindset sebagai warung kuliner cepat saji, mungkin.dikarenakan pengalaman melayani sejumlah besar konsumen dalam waktu yang bersamaan ... di sini kasusnya pada serbuan para PNS saat jam istirahat makan siang ... sehingga sejumlah menu seperti soto Klethuk ini sudah disiapkan teracik dalam jumlah besar, tinggal dituangi kuah dan asesorisnya macam daun seledri, daun bawang, bawang goreng dan tentu saja klethuknya. Sehingga penyajiannya akan lebih cepat dan memuaskan pelanggannya. Ga pake lamaaaa.

TUNTUNAN DALAM MENUNAIKAN QURBAN


Qurban adalah penyembelihan hewan ternak yang dilaksanakan atas perintah Allah Ta’ala pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijah.

Definisi
Dalam bahasa Arab, Udhhiyyah. Idhhiyyah, Dhihiyyah, Adhhat, Idhhat dan Dhahiyyah, berarti hewan yang disembelih dengan tujuan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala pada hari Idul Adha sampai akhir hari-hari tasyriq. Kata-kata tersebut diambil dari kata dhahwah. Disebut demikian karena awal waktu pelaksanaannya yaitu dhuha (Lisanul Arab, 19:211; Mu’jam al-Wasith, 1:537)


  • [1]. Hukum Berqurban
    Allah Ta’ala mensyariatkan berqurban dalam firmanNya, artinya,  

    “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.” (al-Kautsar: 2), dan FirmanNya, Artinya, “Dan kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi’ar Allah.” (al-Hajj: 36).

    Hukum qurban adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berqurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah Ta’ala dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. (Hadits Muttafaq ‘alaih)

    Adapula orang yang menghukumi wajib dengan dasar hadits,
    “Siapa yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, maka jangan sekali-kali mendekati masjidku.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

    Namun demikian, hadits di atas ini derajatnya dha’if (lemah) dan tidak bisa dijadikan hujjah, karena ada perawinya yang dha’if yaitu Abdullah bin Iyasy sebagaimana diterangkan oleh Abu Daud, an-Nasa’i dan Ibnu Hazm (Ibnu Majah, 2: 1044; al-Muhalla, 8:7).


    Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Andaikata berqurban itu wajib, maka tidaklah cukup bagi satu rumah kecuali setiap orang mengurbankan seekor kambing atau setiap tujuh orang mengorbankan seekor sapi, akan tetapi karena hukumnya tidak wajib maka cukuplah bagi seorang yang mau berqurban untuk menyebutkan nama keluarga pada qurbannya. Dan jika tidak menyebutkannya tidak berarti meninggalkan kewajiban.” (al-Umm, 2: 189).

    Para sahabat kami berkata, “Andaikan qurban itu wajib maka (kewajiban itu) tidak gugur meskipun waktunya telah lewat, kecuali dengan diganti (ditebus) seperti shalat berjamaah dan kewajiban lainnya. Para ulama madzhab Hanafi juga sepakat dengan kami (madzhab Syafi’i) bahwa qurban hukumnya tidak wajib.” (al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab, 8: 301)
  • [2]. Hewan yang Diqurbankan
    Hewan yang akan diqurbankan hendaklah diperhatikan umurnya, yaitu: Unta 5 tahun, sapi 2 tahun, kambing 1 tahun atau hampir 1 tahun. Ulama madzhab Maliki dan Hanafi membolehkan kambing yang telah berumur 6 bulan asal gemuk dan sehat (al-Mughni: 9:439, Ahkamu adz-Dzabaih oleh Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris: 132).

    Hewan yang diqurbankan adalah unta, sapi dan kambing karena firman Allah Ta’ala, Artinya, “Supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka.” (al-Hajj: 34)

    Hewan itu harus sehat tidak memiliki cacat, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Empat cacat yang tidak mencukupi dalam berqurban: Buta sebelah mata (picek -dalam istilah bahasa Jawa-) yang jelas, sakitnya nyata, pincang yang sampai kelihatan tulang rusuknya dan lumpuh/kurus yang tidak kunjung sembuh.” (HR.at-Tirmidzi)
  • [3]. Waktu Penyembelihan
    Setelah shalat Idul Adha usai, maka penyembelihan baru diizinkan dan berakhir saat tenggelam matahari hari tasyriq (13 Dzulhijjah) {Ibnu Katsir, 3: 301}, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang menyembelih sebelum shalat (Ied) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri.” (Disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Muslim).

    Anjuran (Sunnah) dalam Berqurban:
    • Menajamkan pisau.
      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mewajibkan berbuat baik pada segala sesuatu, maka jika kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih sembelihlah dengan cara yang baik, haruslah seseorang mengasah mata pisaunya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.” (HR. al-Jamaah kecuali al-Bukhari).
    • Menyembunyikan pisau dari pandangan binatang.
      Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh agar mempertajam pisau dan menyembunyikan dari pandangan hewan (yang akan disembelih).
    • Tidak membaringkan hewan sebelum siap alat dan sebagainya.
      Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa seseorang membaringkan kambing sedang dia masih mengasah pisaunya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya, “Apakah anda akan membunuhnya berkali-kali? Mengapa tidak anda asah pisau anda sebelum anda membaringkannya.” (HR. al-Hakim).
    • Menjauhkan atau menutupi penyembelihan dari hewan-hewan yang lain, sebab hal ini termasuk menyakiti dan menjauhkan rahmat.
      Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu pernah memukul orang yang melakukannya. (Mughni al-Muhtaj, 4: 272)
    • Memberi minum atau memperla-kukannya sebaik-baiknya.
      Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu melihat orang menyeret hewan qurban pada kakinya ia berkata, “Celaka kalian! tuntunlah ia menuju kematian dengan cara yang baik. (al-Halal wal Haram: 58)
  • [4]. Penyembelihan Qurban
    Disunnahkan bagi yang bisa menyembelih agar menyembelih sendiri. Adapun do’a yang diucapkan saat menyembelih adalah:

    اَللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù‡َØ°َا عَÙ†ْ .... بِسْÙ…ِ اللهِ Ùˆَاللهُ اَÙƒْبَرُ

    “Ya Allah ini dari … (sebut nama orang yang berqurban atau yang berwasiat), bismillah wallahu akbar.”

    Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menyembelih qurban seekor kambing, beliau berdo’a:

    بِسْÙ…ِ اللهِ Ùˆَاللهُ اَÙƒْبَرُ اَللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù‡َØ°َا عَÙ†ِّÙŠ ÙˆَعَÙ†ْ Ù…َÙ†ْ Ù„َÙ…ْ ÙŠُضَØ­ِّ Ù…ِÙ†ْ Ø£ُÙ…َّتِÙŠْ.

    “Bismillah wallahu Akbar, Ya Allah ini dariku dan dari orang yang tidak bisa berqurban dari umatku.” (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi).

    Sedang orang yang tidak bisa menyembelih sendiri hendaklah menyaksikan dan menghadirinya.
  • [5]. Pembagian Qurban
    Allah Ta’ala berfirman, artinya,
    “Maka makanlah sebagiannya (dan sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.” (al-Hajj: 28), dan FirmanNya, artinya, “Maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (al-Hajj: 36).

    Sebagian kaum Salaf lebih menyukai membagi qurban menjadi tiga bagian: Sepertiga untuk diri sendiri, sepertiga untuk hadiah orang-orang mampu dan sepertiga lagi shadaqah untuk fuqara. (Tafsir Ibnu Katsir, 3: 300).
  • [6]. Anjuran bagi Orang yang Berqurban
    Bila seseorang ingin berqurban dan memasuki bulan Dzulhijjah, maka baginya agar tidak memotong atau mengambil rambut, kuku atau kulitnya sampai dia menyembelih hewannya.

    Dalam hadits Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berqurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.” Dalam riwayat lain, “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya hingga ia berqurban.”

    Hal ini, mungkin untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan qurbannya.

    Firman Allah Ta’ala, artinya, ”...dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum qurban sampai di tempat penyembelihannya ... (al-Baqarah: 196).

    Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berqurban saja, tidak termasuk isteri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berqurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

    Jika seseorang niat berqurban pada pertengahan hari-hari sepuluh itu, maka dia menahan hal itu sejak saat niatnya, dan dia tidak berdosa terhadap hal-hal yang terjadi pada saat-saat sebelum niat.

    Bagi anggota keluarga orang yang akan berqurban tersebut dibolehkan memotong rambut dari tubuh, kuku atau kulit mereka (sebab larangan ini hanya ditujukan bagi yang berqurban), sehingga bila ada kepentingan kesehatan maka boleh memotong.
HIKMAH QURBAN
  • 1. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang taat dan tegar melaksanakan qurban atas perintah Allah Ta’ala meskipun harus kehilangan putra satu-satunya yang didambakan (QS. ash-Shaff: 102-107)
  • 2. Menegakkan syiar Dinul Islam dengan merayakan Idul Adha secara bersamaan dan tolong menolong dalam kebaikan (QS. al-Baqarah: 36)
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR. Muslim dalam Mukhtashar, no. 623)
  • 3. Bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat-nikmatNya, maka mengalirkan darah hewan qurban ini termasuk syukur dan ketaatan dengan satu bentuk taqarrub yang khusus.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka, maka Ilahmu ialah Ilah Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepadaNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”. (QS. al-Hajj: 34)

Di hari-hari itu juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, kebaikan dan bermasyarakat, seperti bersilaturahmi, berkunjung kesanak kerabat, menjaga diri dari rasa iri, dengki, kesal maupun amarah, hendaklah menjaga kebersihan hati, menyantuni fakir miskin, anak yatim, orang-orang yang terlilit kekurangan dan kesulitan.

Namun bagi orang yang akan berqurban tidak harus meniru orang yang sedang ihram sampai tidak memakai minyak wangi, bersetubuh, bercumbu (suami istri), melangsungkan akad nikah, berburu binatang dll. Sebab yang demikian itu tidak ada tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun hendaklah kita menegakkan syiar agama Allah ini dengan amal shalih, amar ma’ruf dan nahi munkar dengan cara yang penuh hikmah. Hendaklah setiap kita menggunakan kemampuan, keahlian, kedudukan dan segala nikmat Allah Ta’ala dengan sesungguhnya sebagai realisasi bersyukur dalam menegakkan ajaran dan syiar Dienullah Islam.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa membimbing kita kepada cinta dan keridhaanNya. Amin.

(Ahkamudz Dzaba’ih, Dr. Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Min Ahkamil Udhiyyah, Syaikh al-Utsaimin).

10 Keutamaan Puasa Arafah Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Hai adik adikku yang remaja kawula muda berhati mulia

Kamu masih jomblo?
Kamu tinggal di asrama atau kost?

Sebentar lagi menjelang Idul Adha kan ya?
baik sekali adanya bila Kamu amalkan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah nanti.

jangan terlewatkan ya kalau besok sudah tgl 9 Dzulhijjah.
waktunya untuk kita laksanakan puasa Arafah.

tahu nggak apa keutamaan puasa Arafah itu? Simak ya!


Pertama, pondasi awal kamu jadi jutawan ... ingat, hemat pangkal kaya.
apalagi kalau masih di kost dan nggak bisa mudik.
dengan puasa arafah, apalagi kalau lupa sahur, biaya makan jadi lebih irit.

kedua, membiasakan kita untuk lebih aktif bersosialisasi / menguatkan silaturahim.
karena dengan giat berinteraksi dalam masyarakat sekitar tempat tinggal kita, maka kita akan lebih tahu di masjid mana saja besok yang motong hewan qurban lebih banyak.

ketiga, meningkatkan amaliah / ibadah kita.
khususnya di masjid terdekat. nggak lucu kan kalo kita tidak termasuk panitia kemudian langsung ikut nimbrung minta bagian daging qurban? ikut aktiflah di kegiatan masjid buat persiapan idul adha, misal ikut menata tikar/karpet, ngasih makan kambingnya, menata tiang untuk gantungan kambing, dsb.

keempat, membuka pintu rizqi.
dengan aktif di masjid pada siang hingga sore harinya, insya Allah pak Ustad akan mengundangmu untuk berbuka puasa bersama di masjid nanti sorenya. Alhamdulillah, sudah nggak perlu keluar uang buat beli makan, malah bisa makan sepuasmu.

kelima, menjaga tegaknya shalat berjamaah.
dengan berbuka bersama di masjid, tentu saja shalat berjamaah kita juga akan terjaga.

keenam, mempererat ukhuwah.
seusai jamaah magrib dan isya' tentu dilanjutkan dengan takbiran. daripada bengong di kamar/ di rumah sendirian, lebih baik bareng kawan-kawan takbiran di masjid, makin akur gitu loh.

ketujuh, mendekatkan jodoh buat yg masih jomblo.
kalau tahu kamu ini orangnya rajin membantu di masjid, suka berjamaah dan gemar bersilaturahim, insya Allah pak ustad akan memperkenalkan kamu dengan salah satu santri terbaiknya, yg pasti shalih/shalihah. Dan ortunya pun kalau ikut jamaah di masjid akan suka untuk menta'arufkan anaknya kepadamu

kedelapan, menunda niat orang yang akan menagih hutang
bilamana si penagih utang ini melihatmu masih repot di kegiatan masjid, dia akan maklum dan akan menunda niatnya untuk esok harinya setelah usai semua kegiatan qurban

kesembilan, melunaskan hutang-hutang
kalau sampai ketahuan pak ustad bahwa kamu terlilit hutang, padahal kamu sudah menjadi perhatian beliau, insya Allah hutang-hutangmu akan dilunasi oleh beliau

ke sepuluh, menjaga birul walidain / berbakti kepada ortu
besoknya selepas kegiatan qurban, insya Allah kamu dapat bagian daging qurban juga, paling nggak dapat 1/2 kilo, syukur-syukur malah dapat sekilo. Kalo kamu bawa pulang, pasti ibumu akan sangat bahagia. Apalagi kalo daging kambing, bapakmu akan lebih bahagia lagi


Ayo puasa Arafah yo!

Rabu, 09 September 2015

Ketika Mbok Darmi (Diridloi) Panjang Umur

Seusai sembahyang shubuh di musholla, Abah Romli mengayuh sepeda gazelle nya ke ujung gang kampung. Di depan gapura, di ujung trotoar, mbok darmi mulai menggelar dagangan sayur matengannya. Ada bubur lemu, sego liwet, lontong, sate, lodeh kluwih, sayur terik ayam dan tahu. Sambel goreng krecek tak ketinggalan. Abah romli usai memarkir sepedanya bergegas melepas songkoknya sembari menarik selembar uang hijau yg terselip di dalamnya. "Iki Yu duite," ujarnya saat mengulungkan uang itu ke atas tampah dagangan mbok darmi

"Iki opo? Sego liwet sambel krecek yo?" Tanya abah Romli sambil mengangkat satu bungkusan dalam tas plastik. Mbok Darmi mengangguk. "Iyo bah, wingi jarene Umar pingin sing pedhes2."

"Ngko dibungkuske sego liwet siji, lontong lodehe siji ya Yu" pesan Abah Romli sambil berbalik ke sepedanya lagi. Bungkusan nasi tadi dicantolkannya di stang sebelah kiri, persis di bel sepedanya. Mbok Darmi menyahut mengiyakan tanpa menoleh kepada Abah Romli yang mulai kembali mengayuh sepeda menyusuri jalan besar arah ke balai desa. Tempat ia akan menghabiskan waktu satu jam ke depan utk bersih-bersih pendopo desa, bersama Umar keponakannya pak Lurah.

Abah Romli dan Umar bukan pesuruh di balai desa mereka. Namun tiap hari mereka lah yg menyempatkan bersih2. Terutama seperti hari ini, bilamana paginya balai desa dipakai posyandu. Dan nasi bungkus tadi dibawakannya utk sarapan Umar.

Setiap hari Abah Romli selalu mampir ke lapak mbok Darmi. Pertama sehabis jamaah shubuh seperti saat ini. Dan nanti sepulang dari balai desa jelang jam 6 pagi. Biasanya mereka akan ngobrol tentang ini itu seputar berita di desa mereka, saat lapak mbok Darmi ramai diserbu pelanggannya. Abah Romli sambil membantu sekedarnya saja, seperti membuat pincuk atau memilih daun-daun pisang, hingga pembeli mulai berkurang di setengah tujuh. Saat itulah, abah Romli pun pamit pulang sembari membawa dua bungkusan pesanannya tadi. "Iki susuke, Bah." Ujar mbok Darmi sambil njawil tangan abah Romli.

Mas Parto yg lagi antri di lapak mbok Darmi melongokkan kepalanya ke arah gang kampung, pandangannya mengikuti sosok abah Romli yg makin menjauh.

"Berapa umurnya Abah Romli ya mbok?" Tanya mas Parto pada mbok Darmi yg sedang nyuwiri daun pisang untuk pincuk lontong terik ayam pesanannya mbak Juremi yg berdiri di samping mas Parto.

"Piro yo? Jaman pendudukan Jepang dulu si Abah sudah balita, katanya lho." Mbok Darmi menjawab dgn sebuah clue.

Mbak Juremi mencoba menghitung hitung. "Kalo indonesia merdeka ini saja sudah 70 tahun. Paling tidak umurnya Abah sudah sekitar 75 yo mbok?" Ucapnya sambil minta penegasan dari mbok Darmi.

"Mbokmenowo ngono. Pokok'e luwih tuwo tinimbang aku." Jawab mbok Darmi sekenanya.

"Memangnya usiamu berapa, mbok?" Tanya mas Parto cukup curious.

Mbok darmi cuma nyengir dan terkekeh saja. "Mberuh, le."

"Lhooalaaah ... Lali po piye, mbok?" Sergah mbak Juremi. Mas Parto memanyunkan bibirnya, mengekspresikan kejengkelannya telanjur ber-curious curious dgn clue nya mbok Darmi tadi.

"Ora apal taune, Le. Simbok sekolah SD wae ora rampung kok." Jawab mbok Darmi mencoba menghibur mas Parto yg masih tampak manyun.

"Ndhek jaman Gestapu kae, aku nembe wae omah2. Wis prawan. Meh 20 tahunan."

"Gestapu iku opo, mbok?" Mbak Juremi menyela.

"Jaman G30S kui Yu." Mas parto menjawab. Mbak Juremi manggut2 memahaminya. "Lek ngono umure simbok sudah hampir 70 tahun ya?"

Mbok Darmi menggelengkan kepalanya. "Mberuh, wuk. Sing jelas yo kari nunggu timbalane Gusti Pangeran wae." Mas Parto manthuk2 membenarkan.

"Tapi .... Kulo niki tesih gumun yo kagum dg Abah Romli dan mbok Darmi. Sudah sepuh2, tapi masih sehat dan masih aktif. Terlebih Abah Romli itu. Rahasiane nopo mbok?"

"Ora ono rahasiane, Thole. Simbok mung sak dermo nglakoni urip iki wae. Asale ora duwe opo opo, suk mben yo bakale ora nggowo opo opo." Mbok Darmi mengabaikan pertanyaan mas Parto.

"Lha kui lho mas ... ilmu iki sing paling angel dilakoni awake dhewe ngene iki. Ilmu ikhlas ing samubarange. Lak iyo ngono to mas Parto?" Mbak Juremi berusaha merangkum gambaran dari jawaban mbok Darmi tadi. "Opo maneh yen isih diuber uber butuh. Lak bener to?"

Mas Parto tersenyum lebar sambil menatap penuh bahagia ke arah mbok Darmi. "Iyo, bener tenan kuwi Yu. Simbok lan Abah iki contoh suri tauladane awake dhewe."

"Saben parak esuk, nalikane kabeh isih podho turu kepati, simbok lan abah wis wungu. Ngadhep ngarsaning Gusti Allah, mbuh nenuwun opo wae. Nganti teko shubuh, ora nate ninggal jamaahe."

"Parak isuk ngadhepno srengengene njedhul, wis podho cancut makaryo. Ngobahne badan sakkojur. Dadi lan sehate."

"Sinambi bakulan, iso podho njalin silaturahim ing isuk iki kanthi ngobrol2 tukar kabar. Ati dadi ayem tentrem ketemu dulur ketemu tonggo."

"Lan ikhlas iku mau ... sing paling utamane. Dadi nggampangke laku yen arepe shodaqoh opo wae lan marang sopo wae. Ora melik. Ora srei." Mas Parto sampai pada kesimpulannya. Mbak Juremi mengusap bulir air mata yg mulai mengalir di pipinya. Sedangkan mbok Darmi seolah tiada menghiraukan apapun ucapan mas Parto tadi, hanya mendongakkan kepalanya menengadah ke arah matahari yg naik sepenggalah. Namun dalam batinnya mbok Darmi berdoa,

"Alhamdulillah ya Allah, masih Engkau beri kami hidup di hari ini, untuk menembah bekal kami pulang ke haribaan-Mu. Robbana aatina fii dunya hasanah. Wafil aakhiroti hasanata wakina adzabannaar."

Selasa, 01 September 2015

BAWANG LANANG alias BAWANG PUTIH TUNGGAL

Ketika seminggu yang lalu dikabari Bapak harus opname karena gangguan pernapasannya plus indikasi kelainan di jantung dan di ginjalnya, tiba-tiba kakak saya sempat mengingatkan satu resep ramuan obat yang duluuuuuu sekali pernah saya posting di fisbuk ... barangkali cocok buat Bapak. Kebetulan testimoni tetangga kakak yang sempat kena gangguan ginjal dan asam urat juga sembuh normal kembali dengan ramuan obat tersebut.

Mungkin sudah banyak yang telah mengenal atau mencobanya ya? Tak apalah, saya coba posting di blog ini, barangkali bermanfaat.

Ramuannya sederhana saja ... 11 butir bawang putih tunggal (orang jawa lebih akrab dengan nama "Bawang Lanang") + dua butir bawang bombay + tiga butir jeruk nipis utuh (komplit dari kulit, daging buah sampai bijinya). Semuanya diblender jadi satu. Agar lebih mudahnya pemblenderan, dipotong atau dirajang kecil-kecil semuanya, diblender dengan urutan jeruknya dulu, dilanjut bawang bombay, dan terakhir bawang lanangnya. Dikonsumsi tiga kali sehari, masing-masing satu sendok makan ... dari testimoni tetangga kakak itu beliaunya mengkonsumsi ramuan tsb dalam kurun hampir satu bulan. Alhamdulillah, atas perkenan Allah bisa berangsur normal kembali ginjalnya.

sumber gambar dari sini


Bawang putih tunggal atau Bawang Lanang ini sejatinya bawang putih pada umumnya, hanya saja siungnya tunggal tidak beranak ... mungkin yang beranak itu Bawang wedok ya? Hahahahaha

Sekilas Tentang Bawang Putih Tunggal
Mungkin selama ini kita mengenal bawang putih / Allium sativum biasa dengan bentuk yang terdiri dari berbagai siung yang saling menempel dan membentuk satu umbi besar yang dibungkus kulit ari berlapis lapis. Namun ternyata ada satu jenis tanaman bawang putih yang memiliki satu siung saja. Namanya bawang putih tunggal, maksudnya dalam satu umbi hanya terdapat satu siung bawang saja.
Bentuk umbinya sama seperti bawang putih biasa tapi ukurannya saja yang lebih kecil. Sehingga bawang ini diberi nama bawang putih tunggal. Orang jawa menamai bawang lanang. Bawang putih hanya dibudidayakan pada daerah dataran tinggi berhawa dingin, karakter tanahnya gembur dan kandungan tanah liatnya sedikit.

Bawang putih merupakan tanaman semusim yang masa tanam hingga panen hanya butuh 120 hari saja. Bawang putih yang dikembangbiakan melalui umbinya ini. Harga bawang putih di pasaran sangatlah mahal, oleh karena itu bawang putih menjadi primadona petani di Karang anyar, Slawi, Pemalang Jawa tengah. Sedangkan sentra produksi bawang putih di luar Jawa ada di Pagar Alam, Tanah Karo Sumatera.
Namun tingginya permintaan bawang putih tak bisa dipenuhi oleh petani lokal, akibatnya membanjirnya bawang putih dari China yang memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Kebutuhan bawang putih tak hanya untuk dijadikan bumbu saja, melainkan industry medis pun butuh pasokan bawang putih tak sedikit.

Bawang Putih Tunggal Dipakai Obat?

Khasiat bawang putih tunggal sebagai penambah stamina, memang telah dikenal sejak ratusan tahun lalu, baik di dataran Cina, Jepang bahkan Mesir.
Konon, para pekerja pembuat pyramid di Mesir kuno selalu mengkonsumsi bawang putih walaupun tak disebutkan apakah bawang putih biasa atau bawang putih tunggal untuk program diet mereka.
Tentang manfaat bawang putih secara umum tak hanya bawang putih tunggal berdasarkan hasil penelitian Dr. Ir. Ingrid S. Waspodo, MSc, memang tak diragukan lagi. Bawang putih bermanfaat untuk memelihara kesehatan tubuh karena mengandung zat Alisin. Zat ini menurut Dr. Ingrid memiliki kekuatan antibiotic baik untuk melawan baksil, kuman penyebab TBC, disentri dan gonorhoe. Bahkan 1 miligram Alisin sebanding dengan 15 kali unit standar penisilin. Luar biasa memang. Kandungan B1 yang terdapat dalam bawang putih juga sebagai alasan kenapa bawang putih bermanfaat menambah stamina.


Kandungan zat alisin yang ada pada bawang putih mampu membunuh bibit penyakit seperti flue, radang tenggorokan dan infeksi karena bakteri.

Selain itu ada sejumlah nutirisi dan senyawa lainnya. Secara kimiawi dalam 100 gram bawang putih mengandung protein sebesar 4,5 gram, vitamin B1 0,22 miligram, vitamin C 15 miligram, kalsium 42 miligram, Posfor 134 miligram, besi 1 miligram, air 71 gram,
lemak 0,20 gram, kalori 95 kalori.
Dengan kandungan kimia di atas ditambah kandungan minyak dan beberapa enzim bermanfaat, bawang putih semakin mengukuhkan tentang manfaat bawang putih sebagai obat herbal, selain sebagai bumbu masak.

Manfaat Bawang Putih
Selain untuk menambah stamina dan daya seksual seseorang, dengan rutin mengkonsumsi bawang putih, beberapa penyakit dapat disembuhkan seperti asma, batuk, masuk angin, sakit kepala, darah tinggi, ambeien, luka benda tajam, digigit serangga, sulit tidur dan sakit kuning.

Menyembuhkan Batuk
Salah satu manfaat bawang putih tunggal adalah menyembuhkan batuk berdahak maupun batuk kering.
Batuk disebabkan oleh virus sehingga perlu dibasmi dengan menggunakan antibiotik yang berkelanjutan. Bawang putih memiliki kandungan antibiotic yang lebih tinggi dari obat medis, sehingga bisa cepat sembuh.
Caranya satu siung bawang dikeprak sampai halus kemudian campurkan perasan
jeruk nipis, minum sehari dua kali, pagi dan malam hari menjelang tidur. Lakukan pengobatan
seperti ini selama lima hari pertama.

Mencegah Infeksi Karena Luka
Bersihkan luka dengan air hangat, kemudian keringkan. Siapkan satu atau dua siung bawang putih diparut hingga halus, kemudian bawang putih parutan dioleskan pada area yang luka secara merata. Kemudian tutup dengan kassa steril, lakukan sehari sekali dengan menggantikan kassa yang baru. Niscaya bibit kuman yang ada luka cepat mati.

Mengobati Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang liver. Hepatitis atau istilah orang awam penyakit kuning disebabkan oleh infeksi dari virus hepatitis. Orang yang terkena hepatitis karena menggunakan air bersih, tempat makan yang terpapar oleh virus hepatitis. Gejala pengidap hepatitis adalah rasa mual yang berlebihan, lemas, hilangnya nafsu makan. Indikatornya pada mata, mulut dan kuku berwarna kuning pucat.
Cara penyembuhan cukup mengonsumsi satu bawang putih yang dihalus, dicampur menggunakan madu satu sendok dan aduk sampai rata, diminum tiga kali sehari. Sedangkan setelah sempuh lakukan dua kali sehari agar virusnya benar-benar mati.

Meredakan Asma
Bawang putih bisa memiliki khasiat melonggarkan saluran pernafasan, sehingga sangat cocok digunakan mengobati gangguan pernafasan seperti asma.
Mengatasi penyakit asma, masuk angin dan batuk, caranya dengan mengupas 3 siung bawang putih, cuci dan lumatkan. Tambahkan madu 1 sendok makan atau gula batu yang dicairkan. Aduk semua bahan sampai rata, dan diminum setiap pagi hari sampai sembuh.

Menyembuhkan Sakit Kepala
Cara mengatasi sakit kepala dengan bawang putih ini adalah melumatkan satu siung bawang putih, tempel pada dahi. Sementara untuk darah tinggi, Anda tinggal mengunyah 2-3 siung bawang putih yang sudah dikupas dan dicuci bersih. Kalau tidak kuat dengan aroma menyengatnya, bawang putih bisa dibakar sampai matang.

Sakit Ambien
Bawang putih juga dapat mengatasi penyakit ambeien.
Caranya dengan memeras satu siung bawang putih. Air perasannya dioleskan langsung ke daerah sekitar dubur. Lakukan setiap hari. Begitu pula bawang putih ini manjur juga untuk mengatas luka akibat benda tajam. Caranya adalah dengan cara mengupas bawang putih, cuci, bakar dan celupkan ke dalam minyak kelapa, lalu lumatkan. Rajangan bawang putih ini dioleskan pada bagian yang terluka.

Menambah Daya Tahan Tubuh
Ketika pergantian musim atau saat musim hujan, biasanya terjadi perubahan cuaca yang mendadak.
Kondisi seperti ini terkadang banyak orang yang jatuh sakit. Agar tubuh tetap fit ketika musim hujan, sebaiknya stamina tubuh diberi suplemen. Selain itu ketika Anda sedang menempuh perjalanan panjang ada baiknya mengonsumsi bawang putih sebelum pergi.
Mengonsumsi Bawang putih dengan tujuan membangun daya tahan tubuh agar tetap kuat. Bawang putih tunggal adalah suplemen natural yang tak memiliki efek samping dan yang pasti tak menjadi ketergantungan.

Meluruhkan Kolesterol
Kolesterol merupakan awal dari berbagai penyakit degenerative. Kolesterol berasal dari makanan-makanan yang berlemak seperti daging, gorengan, makananya yang kaya dengan protein hewani.
Selain itu tak diimbangi dengan olahraga rutin, menyebabkan kandungan kolesterol tak lekas luruh dari tubuh. Kolesterol yang menumpuk pada darah membentuk plak yang akhirnya mengakibatkan penyempitan pada pembuluh darah.

Bawang putih dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan allicin pada bawang bisa memperlambat timbul plak pada pembuluh darah, sehingga bisa memperkecil resiko terkena stroke dan serangan jantung. Bagi orang pengidap obesitas, pekerja kantor yang tak sempat berolah raga sangat dianjurkan mengonsumsi bawah putih secara teratur. Biasakan mengonsumsi satu suing bawang putih mentah setelah sarapan pagi, dan sebelum tidur.

Khasiat Lainnya:
* Meremajakan Otak dan meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh (Immunitas)
* Meningkatkan Stamina
* Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
* Menurunkan Resiko Terjadinya Penggumpalan Darah
* Menurunkan Kadar Kolesterol (LDL) yang Sangat Tinggi
* Menurunkan Resiko Serangan Jantung
* Antivirus
* Anti Bakteri
* Membantu Menyembuhkan Batuk Rejan, Flu, Sakit Kepala, Migrain

Dapat membantu Meringankan Penyakit :
Darah tinggi, kolesterol, jantung, stroke, migran, kanker, flu, kembung, sembelit, sariawan, lemah syahwat, meningkatkan stamina, disentri, tukak lambung, ashma, TBC, broncitis, diabetes mellitus, melicinkan darah, kanker usus, pegal linu, jerawat, sakit gigi, batuk rejan, cacingan, impotensi, infeksi saluran kencing, monilia dan keputihan, wasir/hemoroid, nyeri sendi, menormalkan berat badan, melancarkan pencernaan, memperbaiki syaraf otak, mengurangi rasa sakit saat haid, menghilangkan cairan serosa di dalam rongga perut, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah radang selaput otak belakang.



Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.

Read more at: http://soedjanan.blogspot.com/2013/02/khasiat-bawang-lanang.html
Copyright ::::: www.soedjanan.blogspot.com ::::: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati copy-paste
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan bentuknya payung.

Read more at: http://soedjanan.blogspot.com/2013/02/khasiat-bawang-lanang.html
Copyright ::::: www.soedjanan.blogspot.com ::::: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati copy-paste