Selasa, 24 November 2015

Daun Salam alias Bay Leaf

Daun salam yang di dalam bahasa internasionalnya disebut bay leaf, lebih kita kenal kegunaannya sebagai salah satu rempah pengharum masakan, terutama untuk masakan di area Asia Tenggara. Daun salam dapat dicampurkan ke masakan dalam keadaan utuh atau dipotong sebagian, dalam kondisi daun kering atau pun daun yang masih segar, yaitu dengan turut dimasak hingga masakan tersebut matang. Daun salam memberikan aroma dan rasa herba yang khas namun tidak keras.



Selain daunnya yang dimanfaatkan sebagai rempah pengharum masakan, kayunya yang berwarna coklat jingga kemerahan dapat pula dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. 

Kulit batang pohon salam yang mengandung tanin juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan pewarna dan pengawet pada pengrajin jala ikan maupun pengrajin anyaman dari bambu dan rotan. Kulit batang dan daunnya juga digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. 

Buah salam dapat dimakan juga, meski cenderung anak-anak saja yang mau mengonsumsinya.

Klasifikasi Ilmiah untuk Salam adalah sbb : 

- Kerajaan   :  Plantae
- Divisi        :  Magnoliophyta
- Kelas        :  Magnoliopsida
- Ordo        :  Myrtales
- Famili        :  Myrtaceae
- Genus       :  Syzygium
- Spesies     :  Syzygium polyanthum


Dengan makin meningkatnya gengsi obat herbal, daun salam juga semakin banyak dikonsumsi untuk digunakan sebagai obat. Di antara khasiatnya adalah sebagai obat sakit perut. Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Daun salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, dan kencing manis.

Penggunaan daun salam sebagai obat herbal seperti tersebut di atas karena mengandung sekitar 0,17% minyak esensial dengan komponen penting eugenol dan methyl chavicol di dalamnya. Ekstrak ethanol dari daunnya memberikan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak methanol-nya merupakan anticacing. Kandungan kimia meliputi minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah. 

Mencegah Penyakit Kanker dan Tumor

Parthenolide merupakan zat fitonutrien yang terkandung di dalam daun salam. Zat ini dipercaya dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker serviks dengan cara menginduksi apoptosis, meminimalkan aktivitas pemicu tumor, dan menghambat tumor yang berhubungan dengan angiogenesis. Untuk mencegah penyakit kanker dengan daun salam, Anda bisa memasukkan dua lembar daun salam dalam setiap masakan atau membuatnya menjadi teh.

Mencegah Penyakit Jantung
Daun salam mengandung beberapa senyawa penting untuk kesehatan tubuh seperti asam caffeic, fitonutrien, dan salisilat yang berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung sehingga seseorang yang mengkonsumsi daun salam atau mencampurkan daun salam ke dalam masakannya memiliki resiko yang rendah untuk terserang penyakit jantung.



Mengatasi Radang
Kandungan parthenolide di dalam daun salam berkhasiat sebagai agen anti inflamasi alami. Daun salam cukup efektif untuk mengobati penyakit arthritis dan beberapa jenis peradangan lainnya. Selain itu, daun salam juga dapat membantu mengatasi gangguan saat haid pada wanita, mengatasi reumatik, mengobati luka, dan mengatasi gangguan kencing. Untuk memperoleh manfaat ini, Anda dapat merebus 10 lembar daun salam dengan tiga gelas air. Rebus hingga tersisa setengahnya dan minum ramuan tersebut setiap hari secara teratur.


Menyembuhkan Darah Tinggi
Daun salam memiliki kandungan flavonoida dan zat tanin yang cukup banyak sehingga daun salam sangat efektif untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Untuk menyebuhkan darah tinggi dengan daun salam, siapkan 10 lembar daun salam. Cuci ersih daun alam dan rebusdengan tiga gelas air. Didihkan dan biarkan hingga airnya hanya tersisa satu gelas saja. Minum ramuan ini satu kali sehari secara teratur


Mengobati Penyakit Asam Urat
Daun salam juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit asam urat. Daun salam mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C yang dapat membantu kebutuhan pengobatan asam urat. Untuk mengobati asam urat, siapkan 10 lembar daun salam yang sudah dijemur kering. Cuci daun tersebut hingga bersih. Rebus daun salam dengan 10 gelas air dan biarkan sampai hanya tersisa 7 gelas. Anda dapat mengkonsumsi air dari rebusan daun salam tersebut saat masih hangat.


Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Daun salam juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena daun salam mengandung vitamin C dan memiliki sifat antioksidan alami sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk mendapatkan khasiat daun salam, Anda dapat mencampurkan daun salam dalam masakan.


Membantu Program Diet Sehat
Mengkonsumsi air rebusan daur salam ternyata juga dapat menjadi salah satu solusi diet alami karena daun salam mengandung enzim dan serat. Jika Anda ingin menjalankan diet sehat dengan daun salam, siapkan 30 lembar daun salam. Cuci bersih daun salam dan rebus di dalam empat gelas air Didihkan dan biarkan sampai airnya hanya tersisa separuh. Tunggu sampai dingin dan minum ramuan ini dua gelas per hari secara rutin sebelum tidur.


Konsumsi Ekstrak daun salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan kadar gula darah walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan.



















Rabu, 04 November 2015

Harta Terbaik Papa Andi Yang Nyaris Hilang


Papa Andi mulai gusar. Belum sampai ia beranjak tidur, Nilam putri semata wayangnya yg baru saja genap setahun usianya, sudah ngompol kali yang ke lima. Tak hanya ngompol saja, namun juga bercampur .. maaf, eek.

Gusarnya Papa Andi bukan karena di saat badannya yg capek butuh istirahat justru terganggu oleh rengekan si buyung. Bukan pula karena ia harus repot membantu Mama Tiwi mengganti pakaian Nilam dan membersihkan kotorannya. Bukan itu, walau gerutuan mulutnya memang seolah menjelaskan itu.


Gusarnya Papa Andi karena Nilam dalam dua hari ini jadi rewel serewel rewelnya. Jadi cengeng, jadi sering ngompol bahkan sampai eek, tidurnya tak pernah nyenyak. Tiap papa Andi dan mama Tiwi mau berangkat kerja, selalu saja Nilam menangis menjerit jerit tak mau ditinggalkan. Dan di antara kegusarannya, terselip kecemasan dalam hati papa Andi. Ia merasakan Nilam tak sekedar rewel tak mau ditinggalkan, namun badannya bahkan sampai menggigil ketakutan.

Sayangnya memang ... Nilam belum bisa bicara walau ia sudah duluan bisa berjalan. Tak banyak kata yg bisa dia ucapkan. Tak begitu jelas pula apa yg ingin ia sampaikan. Yang ada hanyalah begitu mama Tiwi atau papa Andi tiba di rumah, Nilam langsung merangkul erat mama atau papanya sambil menangis terisak. Dan badannya pun sampai menggigil.

Pagi harinya, papa Andi minta ijin pada bossnya utk terlambat kerja guna membawa Nilam ke dokter anak langganannya terlebih dahulu. Badan Nilam semalam sempat demam walau tak tinggi. Namun ada keganjilan yg tampak nyata pada pagi ini, setelah tahu bahwa ia akan diajak pergi papa dan mamanya, Nilam pagi ini tidak rewel sama sekali. Ia bahkan tersenyum riang, bahkan mengocehkan kata-kata yg entah apa maksudnya secara ceriwis. Tampaknya Nilam sangat gembira demi bisa tetap berkumpul dengan papa mamanya di pagi ini.

Mata Dokter Iskandar melotot ke arah papa Andi. Nada suaranya meninggi karena emosinya saat menunjukkan tiga lokasi lebam pada badan Nilam kepada papa Andi dan mama Tiwi.

"Ini apa?" Tanya dokter Iskandar pada mereka. Papa Andi dan mama Tiwi hanya menggelengkan kepala isyarat tak tahu menahu asal mula lebam biru di tubuh Nilam itu. Lengan atas sisi belakang, kedua pantat dan sisi belakang pinggang kiri tampak lebam biru yg di kemudian waktu akan dijawab dg dalih terjatuh oleh pengasuhnya.

"Anda bekerja?" Ganti mama Tiwi yg setengah dihardik oleh dokter Iskandar. Mama Tiwi hanya mengangguk dengan wajah kebingungan. Baik mama Tiwi maupun papa Andi sama-sama belum menangkap arah kemarahan dokter Iskandar.

Dokter Iskandar merapikan kembali baju Nilam. Diusapnya kepala dan punggung Nilam dengan penuh kasih sayang. Dicukupkannya memeriksa kondisi Nilam utk melanjutkan menggali informasi dari papa dan mama Nilam.

"Siapa yang mengasuh si cantik ini jika anda berdua bekerja?" Suara dokter iskandar sudah melunak. Mama Tiwi pun menyebutkan nama mbak Nunuk, asisten rumah tangga yg sudah ikut bersama mereka sejak sebelum Nilam lahir.

"Ada orang lain selain mbak Nunuk itu yg tinggal di rumah anda?" Papa Andi dan Mama Tiwi menggeleng. Dokter Iskandar mengernyitkan dahinya karena menangkap keanehan dalam kasus Nilam ini. Kecurigaannya sedikit berbenturan dengan kenyataan bahwa sang pengasuh adalah orang yang sudah lama tinggal bersama keluarga majikannya.

Dokter Iskandar kemudian menjelaskan diagnosanya. Bahwa Nilam yg sempat demam, sering ngompol, rewel bahkan ketakutan itu sebab musababnya dari hadirnya lebam biru di badannya itu. Bukan karena penyakit akibat bakteri atau virus. Sayangnya baik papa Andi dan mama Tiwi tak pernah memperhatikannya, karena mereka memang cukup lama tak pernah memandikan Nilam sendiri.

"Dengan mengambil alih porsi memandikan, memakaikan baju, atau bahkan bila sempat ... memberi terapi pijatan sendiri kpd balita anda, maka anda dapat memantau sendiri kondisi dan perkembangan tubuh ananda." Pesan dokter iskandar.

"Tampaknya sisi psikologis ananda yg terganggu. Apa sebabnya coba anda cari tahu lebih dulu. Tak perlu obat medis utk demam dan ngompolnya ananda. Lihatkan ... dia cukup nyaman saat ini."

Sambil memohon maaf karena kecurigaannya, dokter Iskandar menyarankan papa Andi utk memasang kamera tersembunyi utk memonitor Nilam selama seharian mereka tinggalkan. Satu saran yg sebenarnya kurang pas disampaikan seorang dokter anak. Namun saran itu pula yg kelak menjadikan papa Andi dan mama Tiwi mengubah pola perawatan tumbuh kembang Nilam di dalam pengasuhan mereka sendiri, setelah tahu tingkah polah mbak Nunuk dalam memperlakukan Nilam yg memang mulai aktif berjalan mengeksplorasi lingkungannya.