Kamis, 08 Januari 2015

Tuma'ninah

Saudaraku ... Apakah kalian meninggalkan tuma'ninah dalam sholatmu?

Tuma'ninah, apa to itu?

Begini saja ... Apakah saat berdiri tegakmu setelah takbiratul ikrom hingga rukuk kau lakukan dengan badan yang berayun-ayun? ataukah kakimu gantian berjingkat-jingkat? kepalamu menoleh ke sana ke mari? atau matamu melirik-lirik ke sana ke mari juga?
jika demikian, kau kehilangan tuma'ninah saat di dalam berdiri tegakmu.


Belum ada gambaran? Okelah begini saja ... Apakah rukukmu, i'tidalmu, sujudmu sempat kau tahan berhenti barang sedetik-dua detik?
jika demikian, walaupun sangat singkat, kau masih meraihnya. Tapi sebaiknya sih lebih dari dua detik ya. Itu sudah cukup kalaupun kalian mungkin lagi dalam situasi tergesa-gesa. Mudah kan?

kenapa harus pakai tuma'ninah segala? apa manfaatnya buat kita?
karena itu rukun dalam sholatmu. Satu syarat penting yg harus terpenuhi agar dapat divalidasi oleh cak Raqib sebagai kewajibanmu karena telah berikrar dua kalimat syahadat. Dengan Tiket yg sudah tervalidasi itu kelak bisa memberimu Unlimited Acces di sebuah istana yg indah, dengan kebun yg subur penuh buah-buahan, dengan taman yg penuh bunga-bunga nan harum, dan sungai indah yg mengalir di bawahnya, yg dapat kau renangi bersama bidadari-bidadari nan cantik ... wuiiiiiiih, saya sampai ngiler mbayangkene

Lalu kalau tidak ada tuma'ninahnya bagaimana?
lha iya apa kalian nggak kasihan sama cak Atid, yg musti memahatnya dalam catatan Unerased External Memory miliknya. beliau musti repot-repot mengamankan catatan itu dari berbagai spionase kelas dunia dan akhirat lho. Ngerinya itu kalau catatan tsb sampai ketahuan Bang Munkar dan Bang Nakir, atau malah lebih parah lagi kalau sampai dibaca Abah Malik, biyuh biyuh biyuh, syereeeem biyanget. wis wis wis, ojo sampek ketemon lah.

ayuuuuk, kita pelihara tuma'ninah dalam sholat kita yuuuk!!!