Selasa, 27 Januari 2015

ANONYMOX ... software add-on mozilla yg bak pedang bermata dua

Awalnya saya kenalan dengan software add-on yang satu ini gara-gara ketika itu saya wajib mengunduh sebuah video dari Youtube untuk support presentasi yang akan saya sampaikan, namun tiba-tiba saya dihadang fungsi proteksi yang dibuat oleh rekan IT di kantor kami.

Saya nggak bisa membuka situs yg dimaksud, karena masuk kategori "forbidden". Ealaaaaah, mana waktu persiapan untuk presentasi sudah mepet pula. Jadilah kemudian saya "terpaksa" memasang Anonymox ini dalam ekstensi mozilla di lapi saya. Dan seterusnya bla bla bla bla, jadilah saya sukses melompati pagar pembatas yang sudah disiapkan oleh rekan-rekan IT tadi.

Hiks, sedih deh saya mesti kembali ke "dunia hitam" ini lagi. Dunia yang semestinya sudah saya tinggalkan dalam sejarah kelam kehidupan saya. Cieeeeee ... nggedabruuuz. Tapi ... memang demikianlah fungsi ANONYMOX ini, ibarat candu yang bikin kita ketagihan lagi, lagi dan lagi setelah sekali memakainya. Begitu ada situasi kepepet lagi, ya dengan entengnya saya "enable" kembali programnya.

Eh, Kawanku tahu nggak apa itu ANONYMOX dan fungsinya?

dari sebuah buku primbon karangan Ki Enjang Parenjang Kurniawan, hahahaha bohong deh ... dari beberapa sumber, khususnya dari mozilla firefox sendiri, disebutkan bahwa Anonymox itu adalah sebuah Add-Ons Untuk Mozilla Firefox Yang Memberikan Kita Kemudahan Dalam Mengakses Suatu Website Yang Ditutup / Dilarang Untuk Dibuka.

Naaaaah, karena di situ sudah dengan sangat jelas jelas menyebutkan bahwa "dapat mengakses suatu website yang ditutup atau dilarang dibuka", maka berarti ... there is no gap between us with all the hell sites in the net ... yang jadi pembatas dan ruang kendali hanyalah hati dan pikiran kita sendiri.

Jika mau diniati jelek, ya sukses deh jadi orang jelek. Its all up to you, guys!

Sebenarnya, Anonymox diciptakan untuk niat baik. AnonymoX adalah sebuah inisiatif untuk anonymization di internet. Tujuannya adalah untuk mengembalikan hak pengguna anonimitas di web.

Kebanyakan website memonitor perilaku pengguna mereka, memberikan kemampuan situs host untuk menganalisis perilaku pengguna umum dan membuat profil rinci pengguna, yang sering kali dijual kepada pihak ketiga. Dan terkadang juga membatasinya.

Batasan inilah yang kemudian disepakati menjadi sebuah ancaman bagi kebebasan berbicara di internet, yang dimanifestasikan dalam represi melalui organisasi federal atau swasta, sehingga semakin banyak sensor thd situs-situs tertentu dengan berdalih "alasan keselamatan anak, pelanggaran hak cipta atau perang melawan terorisme", sehingga dengan demikian memberi hak veto kepada pemerintah untuk membatasi kebebasan berbicara melalui media internet.

Negara-negara tertentu juga melakukan blokade bagi pengguna berdasarkan asal-usul mereka dengan GeoIP-Blok, misalnya pada platform Media untuk user dari Indonesia yg sudah telanjur dinilai sebagai "Negeri Para Pembajak".

Dengan anonymoX Anda mampu melewati berbagai jenis blok dengan memakai Identitas virtual dari Negara lain dengan hanya beberapa klik mouse.

Akan tetapi ... sekali lagi semuanya berpulang kepada hati dan akal pikiran kita sendiri untuk menentukan niat tindakan kita ... to be positiveor else?