Senin, 26 Januari 2015

Panggang Ayam Bangi ... Pedasnya Menggugah Selera

Spesial untuk Kawanku yang pecinta kuliner selera pedas. Jika kebetulan Anda melintas di seputaran Kediri, Nganjuk atau Jombang, rasanya takkan lengkap jika Kawanku tidak menyempatkan berwisata kuliner ke dusun mBangi - desa Woromarto - Kecamatan Purwoasri - Kabupaten Kediri, tepatnya di warung PANGGANG AYAM BANGI Purwoasri. 


Lokasinya di jalan desa Woromarto – Purwoasri. Berjarak sekitar 40 km ke utara dari kota Kediri (via Kunjang ataupun Purwoasri), atau ke selatan kurang dari 10 km dari pertigaan Bra’an – Kertosono. 

Lebih mudahnya, jika melintasi jalur jalan raya Surabaya - Solo yang berada di timur jembatan Kertosono, maka dari pertigaan Mengkreng (Perbatasan Kediri-Nganjuk-Jombang), lanjut ke timur sedikit kurang lebih 100 meter hingga bertemu perempatan jalan di seputaran kios oleh-oleh khas Kediri itu. 

Dari perempatan pertama tsb berbelok ke selatan, mengikuti jalan kelas 2 yg merupakan jalur alternatif antar kabupaten tersebut luruuus terus hingga sampai ke perempatan dusun Bangi desa Woromarto. Warungnya persis di sebelah utara perempatan tsb, berhadap-hadapan dengan SDN Woromarto 1. Warungnya pak Pur, kalau orang desa situ menyebutnya.

Penampakan bungkusan panggang Ayam Bangi yang dipotong 16 bagian
Kalau dari Kediri via Kunjang, setelah pertigaan utara pasar Kunjang lanjut ke utara arah Jombang sekitar 1 kilo, ketemu pertigaan jalan aspal arah ke barat, masuk ke arah barat dan mengikuti jalur jalan tersebut yang menuju ke Bra'an Kertosono. Nah sampai di perempatan desa Woromarto, berhadapan dengan SDN Woromarto 1, di situlah warung tersebut berada.

Dari arah lain, misal dari Purwoasri atau Jombang juga bisa, tapi saya ndak hafal, hehehehe


Tampak depan warung makan Panggang Ayam Bangi, arah dari selatan (Kunjang)


Umumnya orang menyebutnya ayam Mbangi dari desa Bangi, walaupun secara administratifnya itu merupakan wilayah desa Woromarto kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Bangi itu nama dusunnya.




Nah, sekarang kita bahas soal taste-nya ya?
Panggang Ayam Bangi ini bahan bakunya memakai ayam kampung umur 3-4 bulan. Dimasaknya dengan ditusuk utuh, dibumbui dengan spesial ingredient yang mak nyuuus dan mak nyooosh, dan dipanggang secara tradisional dengan arang kayu dan dikipasi manual, sehingga bumbunya meresap secara perlahan dan sempurna, memberikan sensasi pedas yang menjadi ciri khas kuliner ini. 


Penyajiannya sesuai pesanan kita, apakah pesan 1/4 potong untuk 1 orang sendirian ataukah 1 ayam utuh yg nantinya akan dipotong-potong jadi 10 sd 16 bagian untuk yang makannya keroyokan. 


Saya sarankan yang opsi kedua ini saja pesanannya (yang keroyokan), karena kemungkinan Kawanku pasti nambah ayamnya bila sudah mencicipi kelezatan rasanya. Kalo Kawanku suka dengan cakarnya, jangan lupa pesan di awal agar disertakan ke pelayannya ya, karena biasanya itu cakar ditinggal tdk ikut disajikan untuk makan di tempat.




Mengintip dapur saji di Warung Panggang Ayam Bangi




Lebih dekat dengan sang ayam
Sebagai pelengkap makanan, disajikan pula urap sayuran terdiri dari tauge, kangkung, dan kacang panjang rebus beserta urapan parutan kepala pedas dengan campuran cabai rawit, bawang putih, dan kencur. 
Menu lengkap sajian Ayam Bangi


Jam operasionalnya warung kuliner panggang ayam ini buka setiap hari jam 9 pagi hingga jam 3 sore, tapi ... kalau di tanggal-tanggal muda, lewat dari jam 2 siang itu sering sudah kehabisan stok deh kayaknya. Soal harga, tak mahal kok ... dengan sekitar Rp. 70.000,- Kawanku sudah dapatkan sajian seekor utuh panggang ayam pedas dan urap-urap sayuran. Nasi dan minuman serta krupuk/keripik not include lho.

Ayo, kapan mau coba ke sana? Ajak saya boleh-boleh saja kok, hehehehe