Selasa, 29 September 2015

Kisah Monyet dan Angin

Seekor monyet sedang berada di pucuk pohon kelapa.
Dan dia tidak sadar sedang di perhatikan oleh tiga macam angin yaitu Angin Topan, Angin Tornado dan Angin Bahorok.

Tiga angin itu rupanya sedang membicarakan siapa yang paling cepat bisa menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa.

Angin Topan berkata "Saya hanya perlu waktu 45 detik"
Angin Tornado nggak mau kalah dan berkata "Kalau saya hanya 30 detik"
Angin Bahorok tersenyum dan berkata "15 detik juga akan jatuh monyet itu olehku"


Akhirnya satu persatu, ketiga angin itu maju.

Angin TOPAN yang pertama memulai aksinya,
Zzzyy.. dia meniup sekencang-kencangnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung memegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewatlah sudah, si monyet pun tidak terjatuh. Angin Topan pun menyerah.

Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia meniup sekencang-kencangnya. Tetapi monyet itu tidak terjatuh juga.
Angin Tornado juga menyerah.

Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia meniup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya, dan tidak terjatuh ke tanah.

Ketiga angin gede itu akhirnya mengakui, si monyet memang jagoan, tangguh dan
daya tahannya luar biasa.

Tidak lama kemudian, datanglah angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan menjatuhkan si monyet dari pohon.

Keinginan îτϋ di tertawakan oleh tiga angin lainnya. Tiga angin besar aja tidak bisa menjatuhkan monyet tersebut, apalagi yang sekecil ini anginnya.

Tanpa banyak bicara, angin SEPOI-SEPOI langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…
Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Tidak lama kemudian tertidurlah monyet itu dan melepas pegangannya.

Akhirnya, monyet itu terjatuh ke tanah.

------------------------

Pesan Cerita :

Mungkin saja, 
ketika kita di uji dengan KESUSAHAN…
Di coba dengan penderitaan…
Di dera malapetaka... 
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya...

Tapi jika kita kemudian diuji dengan KENIKMATAN... 
KESENANGAN... 
KEBERLIMPAHAN...
Dan kita lupa mawas diri dan syukur
Di sinilah kejatuhan itu terjadi dgn cepatnya.