Kamis, 06 Agustus 2015

CIPLUKAN ... Perdu belukar nan ajaib

Gedeg - Mojokerto, 6 Agustus 2015


Selamat siang, Kawan!
Sekitar seminggu yang lalu seorang kawan men-share sebuah tulisan di salah satu akun FB milik Dewi Saraswati tentang manfaat ramuan herbal ciplukan untuk penderita stroke. Mungkin Kawan-kawan sendiri juga pernah membacanya. Sayangnya ... meski isi artikel tersebut memberi secercah harapan ... namun kebenarannya masih punya tanda tanya yg cukup panjang. Dari sesiapa yang menjadi obyek ceritanya dan bagaimana testimoni sesungguhnya, semuanya masih sangat kabur dan nge-bluuuuur. 



Bahkan ketika kami mencoba menggali referensi via mbah Google yg katanya super pinter itu, semua situs ternyata membuat link yg sama dg artikel FB Dewi Saraswati tersebut. Hadeeeeeh, hampir musnah deh asa kecil yg sejenak terkilas tadi.

ooooops ... dont give up easily

Kami jadi bersemangat belajar tentang "ciplukan dan stroke" ini karena "faktor Bapak" kami. Tahun 2009 lalu, tepatnya 3 April, Bapak kami berpulang ke rahmatullah setelah berjuang dengan sakit strokenya selama hampir 14 bulan. Seandainya cukuplah ilmu kami tentang penyakit ini dan cara menyembuhkannya, mungkin kisah hidup keluarga kami saat ini akan berbeda. Walaupun kami juga percaya, bahwa apapun ketetapan Allah kepada kami adalah selalu yg terbaik bagi kami.

Perlu digali dulu dari referensi lain tentang ciplukan itu yg mungkin saja tidak ada kaitannya dengan stroke, barangkaliiiiiiii masih ada manfaat lain yg tersembunyikan.

referensi yang kami baca dari beberapa link situs berikut ini :
1. http://caramanfaat.com/manfaat-buah-ciplukan/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ceplukan
3. http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=193
4. https://wedangberashitam.wordpress.com/produk/teh-ciplukan-salwa/

.
Apa itu Ciplukan?
Nah ... sebelum jauh jauh membahas secara ilmiah lebih dalam, perlu kiranya kita pahami bersama apa itu ciplukan. 

Ciplukan memiliki dua varietas dengan nama ilmiah latin Physalis angula dan Physalis Peruviana. Wujudnya sama, rasanya juga sama. Dua duanya merupakan tanaman dari benua Amerika, khususnya Peru. Hanya saja untuk yg ada di Indonesia ini umumnya yg varietas Physalis Angula saja. 

Kalo nama njlimetnya secara taksonomi atau klasifikasinya adalah sebagai berikut (khusus konsumsinya anak Biologi) :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.

Nama lokalnya bermacam-macam :
Morel berry, Goose berry (Inggris), Ciplukan, keceplokan, ciciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), cecendetan, cecenetan, Cecendet (Sunda), leletep (sebagian Sumatra), nyornyoran, Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Kenampok, Dedes (Sasak), Katobo (Bima), Leletokan (Minahasa), daun kopo-kopi, daun loto-loto, padang rase, dagameme, angket, dededes, daun boba, dan lain-lain..  

Mungkin sudah agak jelas ya dengan istilahnya ini? Yuk kita lanjutkan dengan perwujudannya.

Wujudnya adalah tanaman semak semak.Biasanya hidup di pinggir selokan, tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. di ladang, kebun, pinggiran sungai, lereng tebing sungai bahkan di manapun yang cocok dengan syarat tumbuhnya.


Menurut Wikipedia, Ciplukan tumbuh baik pada ketinggian 0-1800 m dpl. Semaknya setinggi 30-80 cm, dengan batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau. Daun ceplukan berbentuk bulan telur dengan ujungnya yang meruncing. Tepi daun terkadang rata sedikit bergigi, dengan panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm.

Bunga ceplukan terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan dengan ujung bunga yang mengangguk. Kelopak bunga berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda.

Buah ciplukan terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah yang tersembunyi di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah ciplukan asam manis dan kaya manfaat sebagai herbal. Kalo pas di rumah nenek yang kebunnya masih luas, kami selalu berburu buahnya yg asam manis ini, berpadu dengan buah kersen/talok yang juga melimpah.



Bagaimana? Kira kira sudah sama ya persepsi kita terhadap Ciplukan ini?

Lalu apa sih yang membuat Ciplukan ini memiliki kandungan herbal yang berkhasiat ini?
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buahnya mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid. Ceplukan mengandung senyawa-senyawa aktif yang lain seperti saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas), polifenol, dan fisalin (buah), Withangulatin A (buah), asam palmitat dan stearat (biji), alkaloid (akar), Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin (buah), kriptoxantin (buah), vitamin C dan gula (buah).

Khasiat dan Manfaat Ciplukan
Sejak lama ciplukan ini telah diteliti oleh para ahli. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.

Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.

Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.

hehehehe ... udahan dulu ilmiah ilmiahannya, malah tambah puyeng


Sekarang kita masuk ke ramu meramu menjadi obat herbal yuk.

Untuk mengatasi Diabetes mellitus: 
Ambil pohon ciplukan yang sudah berbuah cabut sampai akarnya, cuci bersih, layukan, setelah layu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya tinggal 1 gelas, saring dan diminum 1 x sehari.

Untuk sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis): 
Ambillah pohon ciplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus dengan 3 – 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap kali minum.

Untuk gangguan kelenjar getah bening dan tiroid, penyumbatan/penggumpalan darah,  :
Ambil pohon ciplukan lengkap, cuci bersih, cincang, rebus dengan 8 gelas air menjadi 4 gelas air, minum tiap hari 4x setiap minum 1 gelas.

Untuk Ayan: 
Ambil 8 – 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap hari secara rutin.

Untuk Borok, ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.

Untuk Bisul, Ambil daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

Khusus Influenza dan Sakit Tenggorokan.
Tumbuhan Ciplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.


yuk dicoba yuuuuuuk