Senam Lansia yang sangat diminati bapak-bapak dan ibu-ibu |
Kegiatan olahraga menjadi pilihan mayoritas di alun-alun ini. Mulai dari senam Lansia yang dimulai sedari jam 5 pagi sampai jam 7 di sisi lapangan Selatan, atau senam aerobik dari sebuah sanggar senam di sisi utara. Jogging atau sekedar jalan sehat mengelilingi alun-alun, baik di trotoar atas maupun di jalan aspal keliling alun-alun. Kegiatan bersepeda santai dan bersepatu roda juga turut meramaikan jalanan aspal keliling alun-alun dan seputar pendopo Kabupatennya.
Ada pohon "anunya" Bimo di pojok barat daya alun-alun depan hotel Al Madina |
Kegiatan wisata kuliner turut menghiasi area-area di seputar alun-alun. Menu instant macam bubur ayam, bubur campur, nasi uduk dan nasi kuning cukup tersebar di selatan alun-alun, yaitu di pojok kantor BRI maupun di pojok kantor SAR dan Satpol PP. Nasi pecel pedas beralaskan daun jati yang khas Blora juga membuka lapak lesehan di trotoar depan Masjid Jami'. Jajanan lain macam pecel Madiun, rica-rica "haaaaah" yg super pedas, bubur tim bayi, susu sapi segar, jagung manis dan soto klethuk juga tersedia di seputaran utara alun-alun.
Perpustakaan keliling di utara alun alun |
Kegiatan lain yang cukup menarik karena cukup berbeda dibanding alun-alun di kota lain adalah kegiatan BELAJAR. Satu unit mobil perpustakaan keliling milik Pemda membuka lapak lesehan untuk kegiatan gratis membaca buku bagi semua kalangan. Uniknya, lokasi tepat bersebelahan dengan sebuah museum terbuka yang berisikan replika fosil gajah purba yang telah ditemukan di teras aliran sungai purba Bengawan Solo, yang berjarak 640 meter saja dari aliran sungai Bengawan Solo yang sekarang.
Replika fosil gajah purba dgn estimasi bobot gajah tersebut sekitar 6 ton |
Bicara soal belajar, di seputaran pendopo juga jadi ajang belajar bagi anak-anak untuk naik sepeda, skate boarding, dan juga bersepatu roda (roller blade). yang sudah mulai mahir sampai yang tingkat mahir akan melaju di jalanan aspal keliling alun-alun.
Ngaso dulu sambil menikmati "crepes" setelah selesai olahraga |
Kegiatan hiburan yang unik yang tersedia antara lain adalah andhong kambing dan topeng monyet. Namun demikian, walau cukup menarik namun juga muncul keprihatinan saat penyedia jasa hiburan dengan pengguna jasanya sama-sama tidak mengindahkan perikehewanannya. Hewan-hewan yang dipaksa bekerja dengan cara yang menurut saya sungguh-sungguh tak layak.
Andhong kambing ... ibunya nggak usah ikut naik yaaaa! Kasihan kambingnya lah ya |
"Car Free Day" Yang Hilang
Keprihatinan lain yang kami temui saat mengunjungi alun-alun kota Blora di pagi hari adalah sudah tidak berlakunya aturan car free day di sana seiring dengan habisnya masa kerja Bupati yang lama. Suasana yang semestinya santai dan aman bagi anak-anak kadang terganggu oleh ulah sejumlah pengguna jalan yang kurang bertoleransi. Mobil, motor dan sepeda gunung yang masuk ke jalur keliling alun-alun terkadang melaju kencang sehingga rawan dan membahayakan anak-anak yang sedang bersepeda dan bersepatu roda di jalur yang sama. Bahkan saat mereka membunyikan klakson minta jalannya didahulukan sangat membuat jengah.
Dengan aksi sepatu roda dan skate boarding yang juga melaju cepat, pun perlu disediakan jalur atraksi tersendiri agar tidak menabraki warga lain yang sedang jogging atau jalan kaki.
Di sisi lain, kesadaran warga akan sampah yang semestinya dibuang ke tempat-tempat sampah yang sudah tersedia juga masih kurang. Kegiatan warga pada malam Mingguan menyisakan banyak sampah yang musti merepotkan para laskar kebersihan untuk segera menyingkirkannya secepatnya.
Semoga dalam waktu dekat kekurangan ini segera dibenahi lagi, sehingga alun alun sebagai sebuah ruang terbuka hijau nan luas di Blora akan semakin nyaman untuk jadi pusat kegiatan warganya.