Kawanku, saya yakin kita semua tentu pernah mengalami peliknya masalah
hutang piutang. Entah kita yang berhutang, ataupun kita yang memberikan
hutang. Entah awal akadnya memang hutang, ataupun awal akadnya hanya
meminjam.
Baik yang berhutang dan yang memberi hutang, sama-sama dalam masalah mereka sendiri-sendiri.
Si penghutang, pertama-tama sudah pasti memiliki masalah dengan
kebutuhan dan kesulitan keuangannya. Masalah kedua, beratnya hati di
kala menyampaikan akad hutangnya. Berbagai perasaan negatif tentu
bercampur aduk jadi satu dalam hati dan akal pikirannya. Malu, takut,
rendah diri, prasangka hina, bersiap dihinakan, dan sebagainya. Masalah
ketiga, dan ini yang jadi masalah utama urusan hutang-piutang ini,
adalah tentang kemampuan membayar lunas hutangnya. Memang sebagian ada
yg mudah saja mencukupi kebutuhan pelunasannya, sehingga berani
mengambil hutang berupa kredit bank atau leasing. Namun dari semua
kejadian peliknya hutang piutang adalah si penghutang tak bisa membayar
hutangnya baik menurut akad waktu, akad cicilannya, maupun akad nilai
pelunasannya. Akhirnya jadilah Bang Rhoma Irama dapat ide lagu ini ...
Gali Lobang Tutup Lobang. Bahkan yang ironis, sebagian besar malahan
lari dari tanggung jawab membayar hutang ini. Baik lari menghilang ke
tempat lain, maupun lari dari kehidupan ini ... Ya, betul-betul bunuh
diri. Astaghfirullah, naudzubillah tsumma naudzubillah.
Ada nggak kawan yang pernah mengalami, sewaktu menagih hutang dengan
baik-baik, si penghutang malah pasang tampang sangar dan sampai tega
mengancam keselamatan diri kita? "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮ ... Ini juga
satu contoh yg hampir lazim kejadian di bumi pertiwi ini ya? Ironis
juga. Naudzubillahi min dzalik.
Lalu masalah apa yang dihadapi oleh si pemberi hutang? Pertama-tama,
saat muncul akad hutang tersebut, entah awalnya hanya pinjam ataupun
resmi pinjam, hati dan akal pikiran si penghutang pasti dihiasi
syakwasangka akankah pinjaman/hutang tersebut dapat terlunasi. Karena
bila tidak, dia harus bersiap diri kehilangan sebagian hartanya. Padahal
dia sendiri juga butuh akan hartanya itu. Masalah yang kedua, ya pada
proses penagihannya itu sendiri. Saya yakin kita semua sependapat bahwa
urusan menagih hutang ini jadi urusan yang rumit. Baik menyangkut hati
perasaan (emosi, kesabaran), waktu dan juga biaya.
Namun ... Karena urusan hutang piutang ini juga sudah ada sejak
jaman purba dulu kala, dan sama-sama ruwetnya, "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ"̮
... Syukur alhamdulillah, Allah Ta'ala sudah memberi bekal bagi kita
dalam surat Al Baqarah ayat 280.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah
tangguh sampai Dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua
utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah[2]:280)
Penjelasan Ayat ini :
Jika orang yang punya utang mengalami kesulitan untuk membayarnya,
maka berilah tempo kepadanya sampai Allah Ta’ala memberikan kemudahan
kepadanya untuk melunasi utangnya. Namun, jika kalian rela menggugurkan
sebagian hak kalian darinya sebagai wujud sedekah, maka ini lebih bagus.
Jika kalian tahu bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang yang
berbuat kebaikan karena kebaikannya, lalu Dia menghapuskan kesalahannya,
seperti ia menghapuskan utang dari orang yang kesulitan untuk
membayarnya.
(Tafsir Al-Muyassar, Dr. Aidh Al-Qarni, hlm. 76, cet. I, Maktabah al-Ubaikan, 1427 H./2006 M)
Lalu bagaimana kita mentadzaburi ayat ini agar urusan hutang piutang kita terselesaikan?
Jika kita yang berhutang :
Pertama, niatkan kepada Allah Ta'ala sungguh-sungguh untuk melunasinya secara tertib waktu maupun nilainya
Kedua, jikalau ada masalah dalam pelunasannya, baik secara waktu
maupun nilai, beritikad baiklah untuk memberi informasi kepada si
pemberi hutang beberapa waktu sebelum masa jatuh temponya.
Ketiga, binalah hubungan silaturahim yg baik dg si pemberi hutang.
Jangan malah menghindar atau bahkan lari. Lebih baik lagi di luar urusan
hutang ini, antara si penghutang dan si pemberi hutang tetap saling
tolong menolong dalam berbagai urusan lain. Misal saling bantu antar
tetangga. Membezuk bilamana sakit. Membantu bilamana punya hajat. Dan
sebagainya.
Keempat, berikhtiarlah agar dapat mengumpulkan rejeki guna melunasi hutang tersebut.
Kelima, sekiranya dapat memberikan yang lebih baik dalam
pelunasannya, maka itu lebih baik pula di mata Allah. Sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW berikut ini,
Pernah suatu ketika Rasulullah SAW didatangi tetangganya yang dulu
kala memaksa meminjami kepada beliau, dan lalu pada satu hari menagihnya
dengan kasar di hadapan para sahabat. Tentu ini tidak mengenakkan hati
para sahabat sehingga mereka marah. Namun apa yg dilakukan oleh
Rasulullah? Beliau meminta para sahabatnya untuk bersabar dan
memerintahkan memuliakan si penagih hutang tsb. Selain itu, beliau pun
meminta bantuan kepada salah seorang sahabat untuk membelikan anak unta
sebagai penebus hutangnya. Namun karena tidak ada anak unta di pasar
waktu itu, maka dibelikanlah unta dewasa sebagai penebus hutangnya, yang
justru nilainya jauh lebih tinggi dari nilai hutang semula.
Jika kita yang memberi hutang :
Pertama, di saat awal agar diperjelas akadnya. Secara waktu dan
nilai cicilan atau pelunasannya. Lebih baik jika tertuang dalam surat
perjanjian, dengan para saksi di kedua belah pihak. Atau kwitansi
bermeterai yang ditanda tangani oleh si penghutang.
Kedua, keep in touch ... Tetap menjalin komunikasi atau silaturahim
yg baik dgn si penghutang. Dengan demikian kita juga bisa tahu
perkembangan perekonomiannya. Apakah sudah mudah membayar hutang atau
belum? Jika belum, berilah tempo hingga dia dilapangkan rejekinya oleh
Allah. Dan jangan lupa, doakan kebaikan bagi si penghutang, agar
dimudahkan rejekinya dan diangkatkan kesulitannya, sehingga bisa
melunasi hutang-hutangnya. Terkadang, kita harus rajin pula mengingatkan
agar si penghutang tidak lalai akan kewajibannya. Tentu dengan bahasa
yang baik dan dapat mudah dipahami, sehingga tidak menimbulkan
ketersinggungan bagi si pemilik kewajiban.
Ketiga, jika dirasa materi hutang itu sulit terlunasi, maka
niatkanlah kepada Allah Ta'ala dengan ikhlas sebagai sedekah, baik
secara keseluruhan nilai maupun sebagian nilai dari hutang.
Keempat, jikalau si penghutang beritikad tidak baik dalam melunasi
hutang, maka kabarkanlah kepada keluarga terdekatnya tentang tanggungan
hutang mereka. Dengan demikian, orang lain akan ikut mengambil pelajaran
atas itikad buruk si penghutang tersebut agar tidak mudah memberi
hutang di lain waktu.
Nah, kalau kita saat ini masih memiliki beban hutang, baiknya diamalkanlah doa-doa berikut ini :
Doa Pertama
Dari Abu Wail berkata: “Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “Wahai amirul
mukminin, saya tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka
bantulah saya!”
Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, “Maukah engkau
apabila aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku. Dengan beberapa patah
kata itu, seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya
Allah akan membayarkan hutangmu. Bacalah:
اللهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal sehingga aku
terhindar dari rizki yang haram dan perkayalah aku dengan karunia-Mu
sehingga aku tidak meminta kepada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563,
Ahmad no. 1319 dan Al-Hakim no. 1973)
Doa Kedua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ
وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ
الرِّجَالِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan,
kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, belitan hutang dan
penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa ketiga.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa dalam shalatnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ
المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan dosa dan hutang.“
Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda sering sekali (berdoa) berlindung dari hutang.”
Maka beliau (Rasulullah SAW) menjawab, “Jika seseorang telah
berhutang, maka jika berbicara niscaya ia (bisa) berkata dusta dan jika
berjanji niscaya ia bisa mengingkari.” (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim
no. 589)
Demikianlah Kawanku, marilah kita jauhi perkara hutang ini dengan
rajin mengumpulkan rejeki. Karena urusan hutang sangat berat. Seandainya
seseorang yang memiliki hutang meninggal dunia, namun hutang-hutangnya
belum dibayarkan secara lunas, maka hutang itu akan tetap menjadi
tanggungan dirinya di alam kubur dan alam akhirat.
“Segala dosa diampuni atas diri orang yang mati syahid, kecuali
hutang.” sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sebagaimana
diriwayatkan oleh imam Muslim.
Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Jika seorang laki-laki yang
meninggal dan memiliki hutang dibawa kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa salam, maka beliau bertanya, “Apakah ia meninggalkan harta
yang bisa untuk melunasi hutangnya?”
Jika beliau (Rasulullah) diberitahu bahwa orang yang meninggal itu
memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau akan menshalatkan
jenazahnya. Adapun jika beliau (Rasulullah) diberitahu bahwa orang yang
meninggal itu tidak memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau
bersabda, “Hendaklah kalian menshalatkan jenazah sahabat kalian ini!”
Lalu tanggungan hutang itu dibiayai oleh kerabat/sahabatnya bila ada
yang mampu, atau oleh Baitul Maal bila ada harta yang cukup untuk semua
umat, atau tetap menjadi tanggungan bagi si penghutang itu sendiri
hingga di akhirat nanti.
Semoga Allah melindungi kita dari jeratan hutang dan semoga Allah
memberi kita kemampuan untuk melunasi hutang kita saat kita terjerat
oleh hutang.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Hidup di dunia akhirnya pasti mati ... tak ada yang abadi ... tapi kalo ilmu yang dibagi, Insya Allah tetap lestari dan terus bersemi
Senin, 16 Februari 2015
Sabtu, 07 Februari 2015
Anting-anting ... Gulma Ajaib Pengusir Asam Urat
Dituliskan oleh : Sri Rahayu dalam FB-nya di sini
Nganjuk, 10 Januari 2015
Beberapa hari terakhir ini, keluarga kami mesti sering-sering travelling. Selain karena acara berlibur, juga ada acara silaturahim ke rumah saudara dan kerabat. Ada yang dekat saja, sehingga tak sampai sehari sudah balik ke rumah. Tapi ada juga yang perjalanannya makan waktu berjam-jam, hingga seharian.
Awalnya sih asyik-asyik saja, karena terbawa suasana hepi mungkin sih ya? Tapi setelah perjalanan yang kesekian kalinya, di setiap pagi bangun tidur telapak dan betis kaki ini rasanya seperti ditusuk-tusuk saat mencoba berdiri. Nyerinya bukan main.
Rupanya kadar asam uratku naik drastis gara-gara kurang gerak dan kurang minum selama dalam perjalanan. "Untungnya cuman asam urat," kata suamiku. Hehehehe, wong jowo apapun masih bisa bersyukur.
Saat aku memulai aktifitas di dapur, pagi itu tiba-tiba suamiku datang sambil membawa seonggok tanaman yang banyak jadi gulma di pekarangan kami.
"Ini namanya Anting-anting, karena pada pangkal rantingnya selalu ada yg seperti ini," kata suamiku sambil menunjuk sebentuk daun kecil atau bunga yg menyerupai anting-anting.
"Akarnya ini kalo ketahuan kucing pasti diendus-endus, bahkan juga dimakan." Sambung suamiku lagi.
"Lha ini mau diapakan?" Tanyaku.
"Ini nanti dicuci, dipotong beberapa bagian biar bisa masuk semua ke dalam panci. Tapi jangan pakai panci alumunium lho. Yang besi atau baja/stainless saja" Suamiku menerangkan. "Dikasih air 3 bagian, disisakan jadi 2 atau bahkan satu bagian. Airnya diminum seperti minum teh, tapi jangan diberi gula."
"Khasiatnya buat apa?" Tanyaku lagi.
"Ya itu tadi, buat ngobati asam uratmu, biar kalo bangun tidur nggak "sambatan" wae." Jelas suamiku sambil mulai mencuci tanaman anting-anting itu di bawah kucuran air kran.
Tak berselang lama, semua anting-anting yang ternyata berasal dari tiga pokok tanaman itu dipotongnya jadi beberapa bagian, sehingga semua akar, batang, ranting dan daunnya bisa masuk ke dalam panci wojo yang kusiapkan. Bahkan sampai penuh.
Ia kemudian mengisinya pula dengan air, hingga hampir tiga perempat isi panci. Anting-anting tadi ditekannya semua sehingga terbenam ke dalam air.
Aku kemudian mulai merebusnya dengan api kecil, tanpa menutup pancinya hingga mendidih. Setelah mendidih hingga airnya tinggal separuh, panci itu kuturunkan dari kompor dan kubiarkan untuk dingin secara alami. Airnya sudah berwarna kuning kehijauan, mirip seduhan teh hijau warnanya.
Setelah airnya hangat, kutuangkan ke dalam beberapa gelas yg rupanya jadi 5 gelas. Awalnya ada keraguan untuk meminumnya, namun ketika tiba-tiba suamiku datang mendekat dan meminumnya langsung ... Glek glek glek, tanpa ba bi bu, aku pun ikut-ikutan meminumnya.
Haaaaaaah, bener-bener seperti teh hijau tanpa gula, sepeeet. Efeknya sih nggak langsung terasa, namun kalo dihitung-hitung dalam sehari setelah minum godhogan anting-anting itu di pagi hari, frekuensi buang air kecil jadi meningkat drastis. Hampir tiap jam mesti kebelet pipis.
Setelah tiga hari rutin meminum godhogan anting-anting ini, bahkan pagi, siang dan sore hari, setiap bangun pagi aku tidak lagi merasakan ngilunya telapak kaki saat dipakai berjalan dari tempat tidur.
Anting-anting ini punya nama latin Acalypsa australis linn. Nama cinanya Tie Xian. Selain memiliki fungsi diuretik atau peluruh seni dan menggelontor toksik dalam tubuh, daun anting-anting juga bisa dimasak seperti layaknya memasak daun bayam.
Walau nama latinnya ada australia-australianya, tanaman yg sering kita anggap gulma ini, tersedia dengan mudah dan banyak di hampir setiap pekarangan, halaman atau kebun kita.
Semoga bermanfaat ya!
Nganjuk, 10 Januari 2015
Beberapa hari terakhir ini, keluarga kami mesti sering-sering travelling. Selain karena acara berlibur, juga ada acara silaturahim ke rumah saudara dan kerabat. Ada yang dekat saja, sehingga tak sampai sehari sudah balik ke rumah. Tapi ada juga yang perjalanannya makan waktu berjam-jam, hingga seharian.
Awalnya sih asyik-asyik saja, karena terbawa suasana hepi mungkin sih ya? Tapi setelah perjalanan yang kesekian kalinya, di setiap pagi bangun tidur telapak dan betis kaki ini rasanya seperti ditusuk-tusuk saat mencoba berdiri. Nyerinya bukan main.
Rupanya kadar asam uratku naik drastis gara-gara kurang gerak dan kurang minum selama dalam perjalanan. "Untungnya cuman asam urat," kata suamiku. Hehehehe, wong jowo apapun masih bisa bersyukur.
Yang dibawa Alifia ini penampakannya anting-anting setinggi 40-50 cm |
Saat aku memulai aktifitas di dapur, pagi itu tiba-tiba suamiku datang sambil membawa seonggok tanaman yang banyak jadi gulma di pekarangan kami.
Gerombolan anting-anting di pojok pekarangan rumah setinggi 20 cm |
"Ini namanya Anting-anting, karena pada pangkal rantingnya selalu ada yg seperti ini," kata suamiku sambil menunjuk sebentuk daun kecil atau bunga yg menyerupai anting-anting.
"Akarnya ini kalo ketahuan kucing pasti diendus-endus, bahkan juga dimakan." Sambung suamiku lagi.
"Lha ini mau diapakan?" Tanyaku.
"Ini nanti dicuci, dipotong beberapa bagian biar bisa masuk semua ke dalam panci. Tapi jangan pakai panci alumunium lho. Yang besi atau baja/stainless saja" Suamiku menerangkan. "Dikasih air 3 bagian, disisakan jadi 2 atau bahkan satu bagian. Airnya diminum seperti minum teh, tapi jangan diberi gula."
"Khasiatnya buat apa?" Tanyaku lagi.
"Ya itu tadi, buat ngobati asam uratmu, biar kalo bangun tidur nggak "sambatan" wae." Jelas suamiku sambil mulai mencuci tanaman anting-anting itu di bawah kucuran air kran.
Tak berselang lama, semua anting-anting yang ternyata berasal dari tiga pokok tanaman itu dipotongnya jadi beberapa bagian, sehingga semua akar, batang, ranting dan daunnya bisa masuk ke dalam panci wojo yang kusiapkan. Bahkan sampai penuh.
Ini lho cirinya hingga dinamai anting-anting ... mirip anting-anting bener khan ya? |
Ia kemudian mengisinya pula dengan air, hingga hampir tiga perempat isi panci. Anting-anting tadi ditekannya semua sehingga terbenam ke dalam air.
Aku kemudian mulai merebusnya dengan api kecil, tanpa menutup pancinya hingga mendidih. Setelah mendidih hingga airnya tinggal separuh, panci itu kuturunkan dari kompor dan kubiarkan untuk dingin secara alami. Airnya sudah berwarna kuning kehijauan, mirip seduhan teh hijau warnanya.
Setelah airnya hangat, kutuangkan ke dalam beberapa gelas yg rupanya jadi 5 gelas. Awalnya ada keraguan untuk meminumnya, namun ketika tiba-tiba suamiku datang mendekat dan meminumnya langsung ... Glek glek glek, tanpa ba bi bu, aku pun ikut-ikutan meminumnya.
Haaaaaaah, bener-bener seperti teh hijau tanpa gula, sepeeet. Efeknya sih nggak langsung terasa, namun kalo dihitung-hitung dalam sehari setelah minum godhogan anting-anting itu di pagi hari, frekuensi buang air kecil jadi meningkat drastis. Hampir tiap jam mesti kebelet pipis.
Setelah tiga hari rutin meminum godhogan anting-anting ini, bahkan pagi, siang dan sore hari, setiap bangun pagi aku tidak lagi merasakan ngilunya telapak kaki saat dipakai berjalan dari tempat tidur.
Anting-anting ini punya nama latin Acalypsa australis linn. Nama cinanya Tie Xian. Selain memiliki fungsi diuretik atau peluruh seni dan menggelontor toksik dalam tubuh, daun anting-anting juga bisa dimasak seperti layaknya memasak daun bayam.
Walau nama latinnya ada australia-australianya, tanaman yg sering kita anggap gulma ini, tersedia dengan mudah dan banyak di hampir setiap pekarangan, halaman atau kebun kita.
Semoga bermanfaat ya!
Kamis, 05 Februari 2015
Pot Bunga Untuk Pemalas .. Seperti Saya
Namanya juga pemalas, maunya segala sesuatunya terpenuhi, tapi nggak mau banyak usaha.
Begitu juga soal bercocok tanam, maunya sih kayak hobiis bunga dan sayuran, tapi mentoknya lagi ya karena nggak mau susah-susah amat ... itulah saya, makanya jangan ditiru. Pertahankan kemalasan! Salam Lemper!
Hahahaha, kok jadi ikut-ikutan Cak Lontong ya?
Tapi iya loh, kalo pas lagi capeeeeek gitu sepulang kerja, urusan nengokin segala bunga dan sayur di pekarangan belakang itu jadi beraaaaaat banget. Kalian ngerasa gitu juga nggak? Hah, saben hari malahan? Hahahaha
Nah, buat orang pemalas semacam saya ... kayaknya ada solusi sebagai berikut.
ALA 1 ... Sistem Wicks (tapi bukan obat gosok lho)
Ala 2 ... Bak Mandi (hahahaha, kaco nih asal aja buat namanya)
Ala 3 ... Spongebobs
Udahan ah ... orangnya pemalas kok ditiru, bisa kacau dunia ini
Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari
Alkisah, di negeri atas awan bertakhtalah seorang raja yang berjuluk
Penguasa Langit. Raja ini sangat bijaksana, baik budi, dan sangat sakti.
Penguasa Langit memerintah negeri atas awan dengan baik, sehingga
dicintai oleh seluruh rakyatnya.
Tersebutlah pula, Penguasa Langit memiliki dua anak kembar, yaitu Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari. Kedua anaknya ini sudah beranjak dewasa. Dan berbekal ilmu yang diajarkan oleh para mahaguru di istana atas awan maupun yang diajarkan sendiri oleh Penguasa Langit dan permaisurinya, tumbuhlah Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari ini menjadi sosok yang cakap, cerdas, berbudi pekerti luhur dan juga sangat sakti.
Para mahaguru melihat kedua remaja ini memiliki keunggulan yang sama. Namun dengan kebijaksanaannya, Penguasa Langit dapat melihat siapa yang lebih unggul dari mereka berdua. Dan dialah yang nantinya akan menggantikan kedudukan Penguasa Langit sebagai sang Raja negeri atas awan kelak.
Hingga kemudian tibalah suatu waktu di mana Penguasa Langit perlu pergi ke suatu tempat yang jauh untuk sementara waktu yang mungkin lama, setidaknya satu bulan. Agar pemerintahan di negeri atas awan tetap terlaksana dengan baik, Penguasa Langit perlu menunjuk salah satu dari kedua anaknya untuk menggantikan kedudukannya sementara waktu.
Oleh karena itu, di sore hari sebelum keberangkatan Penguasa Langit, beliau memanggil Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari menghadapnya.
"Anakku, esok hari aku akan pergi ke negeri di galaksi yang jauh. Karena aku pergi, haruslah ada satu di antara kalian yang duduk di sini guna mengatur pemerintahan negeri atas awan ini agar tetap berjalan dengan baik." Sabda Penguasa Langit.
"Anakku, aku melihat kalian sama-sama digdaya dan sama-sama cerdas. Namun takhta ini hanya untuk satu orang saja. Yang lain harus rela membantu siapapun yang bertakhta hingga sepulangku kembali."
"Aku akan memilih satu di antara kalian melalui sebuah sayembara. Lihatlah dua guci di hadapan kalian itu. Salah seorang mendapat sebuah guci. Barangsiapa dapat memenuhi guci itu dengan tetes embun di bumi sana sejak nanti malam hingga batas akhir terbitnya matahari esok pagi, dialah yang akan kunobatkan sebagai raja negeri atas awan ini."
Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari gundah dengan sayembara ini. Baru kali ini mereka harus beradu pintar dan kuat satu sama lain dalam sebuah sayembara perebutan takhta. Dan mengumpulkan tetes-tetes embun ke dalam sebuah guci besar juga bukan urusan mudah. Mereka harus mengeluarkan segala kemampuan terbaik mereka jika ingin menang.
Dan malam itu, Pangeran Matahari melesat terbang ke bumi barat, sedangkan Dewi Rembulan melesat terbang ke bumi timur. Sayembara telah dimulai. Penguasa Langit dan permaisuri mengawasi mereka dari istana negeri atas awan.
Pangeran Matahari mengandalkan kecepatan dan kekuatannya. Tetes demi tetes embun berhasil dikumpulkan hingga hampir separuh isi guci. Terkadang, karena begitu cepat dan kuatnya ia menghentak helai-helai daun, bukannya embun itu terhimpun ke dalam guci, namun justru terpercik jatuh ke tempat lain.
Dewi Rembulan mengandalkan kecermatan dan ketelitiannya. Dengan menggunakan sebuah kayu gabus, dihimpunnya embun2 yg ada, dan kemudian diperas jatuh ke dalam guci. Tak berselang lama guci itu pun penuh, kala langit sudah semburat terang pertanda sang surya akan terbit di ufuk timur.
Karena telah tiba di akhir waktu perlombaan, maka Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari kembali ke istana atas awan menghadap Penguasa Langit, ayahanda sekaligus raja mereka.
Kedua guci dihaturkan ke hadapan Penguasa Langit. Dan sesuai yang diperkirakan oleh Penguasa Langit, Dewi Rembulan yang lebih cermat dan bijaksana itu terpilihlah sebagai penguasa negeri atas awan. Sebagai hadiah atas keberhasilannya memenangkan sayembara, Penguasa Langit menciptakan sebuah bola mustika putih yang bersinar terang berkilauan menerangi seisi istana dari embun yang telah dikumpulkan dewi Rembulan. Sedangkan sebagai penghibur hati Pangeran Matahari, Penguasa Langir menciptakan sebuah sebuah cakra berwarna kuning keemasan dari embun yang telah dikumpulkan Pangeran Matahari.
Karena tunduk dengan perintah Penguasa Langit, maka pagi itu juga Dewi Rembulan dinobatkan sebagai raja negeri atas awan, dengan Pangeran Matahari sebagai pendampingnya. Namun bagaimanapun juga, semenjak sayembara itu antara Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari timbul keinginan untuk kembali saling mengungguli satu sama lain.
Penguasa Langit mengijinkan mereka beradu kesaktian kapan pun, namun dengan syarat tidak boleh sampai dilihat oleh manusia di muka bumi. Maka kemudian setiap sebelum berlangsungnya laga adu kesaktian, mereka selalu menggelar sekumpulan awan hitam pekat terlebih dulu sebagai tempat beradu laga. Dan setiap kali bola mustika Dewi Rembulan dan cakra Pangeran Matahari ini beradu, akan terpancarkan sinar putih dan kuning yang sangat menyilaukan dalam pandangan manusia di muka bumi, yang selalu diiringi dengan suara keras menggelegar akibat terbelahnya udara saat kedua senjata sakti itu beradu.
Manusia di muka bumi semenjak itu menyebutnya sebagai kilat untuk sinar putih atau kuning yang menyilaukan tersebut, dan juga sebagai guruh untuk suara keras menggelegar yang membelah langit itu.
Catatan : ini kisah fiksi belaka, sekadar untuk mendongeng menemani Alifia, buah hati kami, di kala hujan deras yang terus mengguyur sepanjang sore hari. Kalau ada kemiripan cerita dengan legenda di Thailand sana, ya harap maklum ... Saya sudah lupa cerita aslinya, hehehehe
Nganjuk, 4 Pebruari 2015.
Saat hujan deras mengguyur bumi Patianrowo.
Tersebutlah pula, Penguasa Langit memiliki dua anak kembar, yaitu Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari. Kedua anaknya ini sudah beranjak dewasa. Dan berbekal ilmu yang diajarkan oleh para mahaguru di istana atas awan maupun yang diajarkan sendiri oleh Penguasa Langit dan permaisurinya, tumbuhlah Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari ini menjadi sosok yang cakap, cerdas, berbudi pekerti luhur dan juga sangat sakti.
Para mahaguru melihat kedua remaja ini memiliki keunggulan yang sama. Namun dengan kebijaksanaannya, Penguasa Langit dapat melihat siapa yang lebih unggul dari mereka berdua. Dan dialah yang nantinya akan menggantikan kedudukan Penguasa Langit sebagai sang Raja negeri atas awan kelak.
Hingga kemudian tibalah suatu waktu di mana Penguasa Langit perlu pergi ke suatu tempat yang jauh untuk sementara waktu yang mungkin lama, setidaknya satu bulan. Agar pemerintahan di negeri atas awan tetap terlaksana dengan baik, Penguasa Langit perlu menunjuk salah satu dari kedua anaknya untuk menggantikan kedudukannya sementara waktu.
Oleh karena itu, di sore hari sebelum keberangkatan Penguasa Langit, beliau memanggil Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari menghadapnya.
"Anakku, esok hari aku akan pergi ke negeri di galaksi yang jauh. Karena aku pergi, haruslah ada satu di antara kalian yang duduk di sini guna mengatur pemerintahan negeri atas awan ini agar tetap berjalan dengan baik." Sabda Penguasa Langit.
"Anakku, aku melihat kalian sama-sama digdaya dan sama-sama cerdas. Namun takhta ini hanya untuk satu orang saja. Yang lain harus rela membantu siapapun yang bertakhta hingga sepulangku kembali."
"Aku akan memilih satu di antara kalian melalui sebuah sayembara. Lihatlah dua guci di hadapan kalian itu. Salah seorang mendapat sebuah guci. Barangsiapa dapat memenuhi guci itu dengan tetes embun di bumi sana sejak nanti malam hingga batas akhir terbitnya matahari esok pagi, dialah yang akan kunobatkan sebagai raja negeri atas awan ini."
Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari gundah dengan sayembara ini. Baru kali ini mereka harus beradu pintar dan kuat satu sama lain dalam sebuah sayembara perebutan takhta. Dan mengumpulkan tetes-tetes embun ke dalam sebuah guci besar juga bukan urusan mudah. Mereka harus mengeluarkan segala kemampuan terbaik mereka jika ingin menang.
Dan malam itu, Pangeran Matahari melesat terbang ke bumi barat, sedangkan Dewi Rembulan melesat terbang ke bumi timur. Sayembara telah dimulai. Penguasa Langit dan permaisuri mengawasi mereka dari istana negeri atas awan.
Pangeran Matahari mengandalkan kecepatan dan kekuatannya. Tetes demi tetes embun berhasil dikumpulkan hingga hampir separuh isi guci. Terkadang, karena begitu cepat dan kuatnya ia menghentak helai-helai daun, bukannya embun itu terhimpun ke dalam guci, namun justru terpercik jatuh ke tempat lain.
Dewi Rembulan mengandalkan kecermatan dan ketelitiannya. Dengan menggunakan sebuah kayu gabus, dihimpunnya embun2 yg ada, dan kemudian diperas jatuh ke dalam guci. Tak berselang lama guci itu pun penuh, kala langit sudah semburat terang pertanda sang surya akan terbit di ufuk timur.
Karena telah tiba di akhir waktu perlombaan, maka Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari kembali ke istana atas awan menghadap Penguasa Langit, ayahanda sekaligus raja mereka.
Kedua guci dihaturkan ke hadapan Penguasa Langit. Dan sesuai yang diperkirakan oleh Penguasa Langit, Dewi Rembulan yang lebih cermat dan bijaksana itu terpilihlah sebagai penguasa negeri atas awan. Sebagai hadiah atas keberhasilannya memenangkan sayembara, Penguasa Langit menciptakan sebuah bola mustika putih yang bersinar terang berkilauan menerangi seisi istana dari embun yang telah dikumpulkan dewi Rembulan. Sedangkan sebagai penghibur hati Pangeran Matahari, Penguasa Langir menciptakan sebuah sebuah cakra berwarna kuning keemasan dari embun yang telah dikumpulkan Pangeran Matahari.
Karena tunduk dengan perintah Penguasa Langit, maka pagi itu juga Dewi Rembulan dinobatkan sebagai raja negeri atas awan, dengan Pangeran Matahari sebagai pendampingnya. Namun bagaimanapun juga, semenjak sayembara itu antara Dewi Rembulan dan Pangeran Matahari timbul keinginan untuk kembali saling mengungguli satu sama lain.
Penguasa Langit mengijinkan mereka beradu kesaktian kapan pun, namun dengan syarat tidak boleh sampai dilihat oleh manusia di muka bumi. Maka kemudian setiap sebelum berlangsungnya laga adu kesaktian, mereka selalu menggelar sekumpulan awan hitam pekat terlebih dulu sebagai tempat beradu laga. Dan setiap kali bola mustika Dewi Rembulan dan cakra Pangeran Matahari ini beradu, akan terpancarkan sinar putih dan kuning yang sangat menyilaukan dalam pandangan manusia di muka bumi, yang selalu diiringi dengan suara keras menggelegar akibat terbelahnya udara saat kedua senjata sakti itu beradu.
Manusia di muka bumi semenjak itu menyebutnya sebagai kilat untuk sinar putih atau kuning yang menyilaukan tersebut, dan juga sebagai guruh untuk suara keras menggelegar yang membelah langit itu.
Catatan : ini kisah fiksi belaka, sekadar untuk mendongeng menemani Alifia, buah hati kami, di kala hujan deras yang terus mengguyur sepanjang sore hari. Kalau ada kemiripan cerita dengan legenda di Thailand sana, ya harap maklum ... Saya sudah lupa cerita aslinya, hehehehe
Nganjuk, 4 Pebruari 2015.
Saat hujan deras mengguyur bumi Patianrowo.
Selasa, 03 Februari 2015
Legenda : Asal Muasal Kota "KERTOSONO"
A. Desa Pakuncen .. Cikal Bakal Kota Kertosono
Desa Pekuncen, sekarang terletak di Kecamatan Patianrowo
(Sekitar 6 Km arah utara Kota Kertosono saat ini), hanya berpenduduk 43 KK atau 201 Jiwa,
dan mempunyai keluasan wilayah 11,170 Ha, berupa sawah bonorowo 2,5 Ha,
sedangkan selebihnya berupa tanah tegalan dan pekarangan, seperti lazimnya kawasan
tanah desa pada umumnya.
Dilihat dari jumlah penduduk, desa ini tidak memenuhi syarat sebagai desa, sesuai Peraturan Mendagri No.4 Tahun 1981 (bahwa pembentukan desa setidak-tidaknya memiliki 500 KK atau sedikitnya memiliki penduduk sejumlah 2.500 jiwa, red). Namun dengan berbagai pertimbangan, Pakuncen tetap dianggap sebagai desa yang sejajar dengan desa lainnya.
B. Asal Mula Desa Pakuncen dan Kadipaten Posono.
Sekitar tahun 1651, Nur Jalipah bersama 2 orang saudaranya (yang diyakini murid dari pesantren Sunan Drajat) mulai membuka lahan dengan babat alas untuk sebagai pemukiman seluas kurang lebih 10 Ha. Nur Jalipah ini seorang santri sekaligus petani yang ulet, yang mempunyai ilmu agama Islam dan ilmu kesaktian yang tinggi. Dengan niat untuk makin menyebarkan agama Islam yang telah dipelajarinya, maka didirikanlah masjid di tempat yang baru dibuka itu. Masjid yang didirikan tersebut kala itu atap dan dindingnya terbuat dari kayu.
Bangunan masjid ini kemudian dipergunakan untuk sentral kegiatan-kegiatan siar agama Islam di daerah itu. Murid-muridnya banyak dari daerah lain, sehingga desa baru ini semakin ramai, dan berkembang menjadi pondok pesantren yang besar, dan semenjak itu daerah baru ini mendapat julukan desa Kauman.
Pada tahun 1700 M, datanglah orang utusan dari Mataram Ngayogjokarto Hadiningrat (Kasunanan Kartasura) dipimpin oleh Raden Tumenggung Purwodiningrat, yang ditugasi oleh Sri Sultan Paku Buwana I untuk menyebarkan agama Islam juga dan mendirikan kota kepatihan yang letaknya di tepi sungai Brantas, di antara Madiun dengan Surabaya. Sehubungan daerah tersebut juga telah menganut agama Islam, maka R.T. Purwodiningrat kemudian mengadakan pendekatan serta berunding dengan Nur Jalipah untuk melaksanakan tugas yang diembannya untuk membangun sebuah Kadipaten di daerah itu.
Menimbang pentingnya amanah tersebut untuk tonggak pengembangan daerah itu di masa selanjutnya, disertai dukungan dari para santri-santrinya serta masyarakat sekitar, maka tercapailah kata sepakat antara Nur Jalipah dengan RT Purwodiningrat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, maka berdirilah Kota kepatihan baru yang diberi nama Kadipaten Posono (dari bahasa sanskerta yang artinya tempat atau istana), dengan Adipati atau Tumenggung pertamanya adalah RT. Purwodiningrat. Letak Kadipaten tersebut masih di desa Kauman atau desa Pakuncen saat ini.
Atas jasa-jasa Nur Jalipah dalam keberhasilan berdirinya Kadipaten
Posono, serta melihat kebijaksanaan dan kepandaiannya, maka Nur Jalipah
selanjutnya diangkat menjadi Talang Pati (Senopati) di Kadipaten Posono tersebut, dan merangkap menjadi Demang.
Saat permaisuri RAT Purwodiningrat wafat, timbul masalah di mana nantinya
jenasah permaisuri itu harus dimakamkan. Sebab yang meninggal masih
kerabat dekat keraton Mataram. Akhirnya atas saran dan ijin Raja Mataram saat itu Sri Sultan Paku Buwana I, jenasah RAT Purwodiningrat tersebut dikebumikan di desa Kauman, yang letaknya
di belakang masjid Kauman.
Karena tanah milik keluarga Nur Jalipah digunakan untuk tempat makam keluarga dari Sri Sultan Paku Buwana I, maka kemudian atas petunjuk Paku Buwana I diadakan perjanjian antara Keraton Ngayogjokarto Hadiningrat (Kasunanan Kartasura) dengan Nur Jalipah yang isinya :
-
Tanah Nur Jalipah seluas ± 10 Ha dibebaskan dari pembayaran pajak (menjadi tanah perdikan).
-
Nur Jalipah diangkat menjadi Juru Kunci yang pertama untuk menjaga dan mengawasi makam keluarga RT Purwodiningrat beserta melanjutkan programnya yang harus dilaksanakan secara rutin dan turun temurun.
-
Dusun Kauman diganti dengan Pakuncen (tempatnya Juru Kunci), penyerahan kunci cungkup/makam pesareyan keluarga RT Purwodiningrat menjadi tanggung jawab Nur Jalipah.
Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, Nur Jalipah mengambil kebijaksanaan sebagai berikut :
Pakuncen hanya boleh dihuni keluarga Nur Jalipah, bahkan keluargapun bila tidak mematuhi peraturan, diusir dari bumi Pakuncen.
Peraturan ini dibudayakan dan menjadi adat sampai saat ini. Pesareyan dibagi menjadi dua pintu gerbang :
-
Gerbang 1 : Makam keluarga Nur Jalipah,
-
Gerbang 2 : Makam keluarga RT Purwodiningrat.
Adapun orang-orang dari desa lain seperti masyarakat Rowomarto
dibenarkan dikebumikan di Pakuncen, sebab sudah ada perjanjian antara
Nur Jalipah dengan rakyat Rowomarto dengan ditukar bumi (lahan tanah), sama dengan
cara yang dibuat dari keluarga Keraton Ngayogjakarta Kasunanan Surakarta untuk menjadikan desa
Perdikan.
C. Bergesernya Pusat Pemerintahan Kadipaten Posono
RT Purwodiningrat sepeninggal isterinya, kemudian dipanggil kembali ke Mataram, dan selanjutnya kemudian menjadi Tumenggung di Magetan. Kedudukan Tumenggung Posono kemudian digantikan oleh RM Sosrodiningrat yang juga masih keturunan darah Mataram. Isteri RM Sosrodiningrat juga wafat dan dimakamkan di pemakaman Pakuncen, seperti halnya RAT Purwodiningrat.
RM Sosrodiningrat sepeninggal istrinya juga dipanggil ke Mataram. Hanya saja kemudian belum diketahui pasti selanjutnya menjadi pejabat di daerah mana. Kedudukan Tumenggung selanjutnya dijabat oleh Raden Tumenggung Wiryonegoro. Sejak masa jabatan RT Wiryonegoro itu ibukota Kadipaten Posono dipindah ke selatan (Kertosono sekarang). RT. Wiryonegoro, merupakan pejabat Tumenggung yang terakhir di Kertosono, dan ketika beliau wafat dimakamkan di Besuk/Pecuk, Patianrowo, dekat Pabrik Gula Lestari saat ini.
Seiring dengan perluasan kekuasaan penjajah Belanda di kisaran abad 18, bersamaan dengan berkembangnya Revolusi Industri di Eropa pada 1750-1850, pemerintahan Hindia Belanda mengembangkan sarana transportasi kereta api antar kota-kota besar untuk memperlancar transportasi orang maupun barang. Termasuk di antaranya yang di Jawa Timur adalah untuk jalur Madiun-Kediri-Surabaya. Dengan Kertosono dijadikan sebagai stasiun besar persilangan antara Madiun-Kediri dan Kediri-Surabaya. Stasiun besar ini juga menjadi depo/bengkel dan pengisian logistik untuk lokomotifnya. Dengan adanya stasiun di Kertosono sebagai stasiun besar persilangan, pemerintah Hindia Belanda bisa menghemat hanya cukup membangun satu jembatan besar saja di atas sungai Brantas.
Loko F1017 yang pernah melayani jalur stasiun Kertosono |
Dengan
munculnya stasiun kereta api tersebut, maka semakin banyak penduduk Posono
yang bermigrasi ke Kertosono, bahkan Kertosono menjadi kota yang padat
penduduk, ramai dan lebih maju daripada daerah sekitar. Kertosono
juga berkembang menjadi pusat perdagangan dan transportasi penduduk Kertosono dan
sekitarnya. Sebaliknya, Posono menjadi kota yang sunyi, sepi dan jarang
penduduknya karena hampir semua penduduk Posono pindah ke Kertosono.
Terlebih lagi wilayah tersebut sangat rawan banjir besar.
Pada era pemerintahan Hindia Belanda, kekuasaan Keraton Mataram baik Jogja maupun Solo semakin dibatasi. Di antaranya adalah wilayah yang menjadi otoritas Sultan Mataram saat itu hanya meliputi daerah-daerah sekitar kota praja. Sedangkan yang di luar wilayah kota praja menjadi negara manca, yang pelaksanaan pemerintahannya di bawah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda. Kadipaten Kertosono termasuk di antaranya, berubah menjadi Kabupaten Kertosono, yang lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya semakin dikecilkan menjadi kawedanan.
Pada masa awalnya Kabupaten Nganjuk yang sekarang ini di sekitar tahun 1811 , berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam buku tulisan Peter Carry, pada saat itu terdiri dari 4(empat) wilayah Kabupaten yaitu :
-
Kabupaten Berbek ;
-
Kabupaten Godean ;
-
Kabupaten Nganjuk ; dan
-
Kabupaten Kertosono.
Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan dokumen-dokumen konstitusional Pemerintah Hindia Belanda, dari keempat Kabupaten tersebut, yang tercatat hanya ada tiga Kabupaten yaitu : Kabupaten Nganjuk ; Kabupaten Berbek ; dan Kabupaten Kertosono. Mungkin sekali berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, Kabupaten Godean dihapus dan bekas wilayahnya dijadikan satu dengan Kabupaten Berbek.
Tercatat dalam naskah Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 10
tanggal 31 Desember 1830, yang merupakan tindak lanjut dari perjanjian
antara Pemerintah Hindia Belanda dengan Kesultanan Yogyakarta dan
Kasunanan Surakarta tanggal 3 Juli 1830 di Pendopo Sepreh ; bahwa yang
tersebut hanyalah Kabupaten Nganjuk ; Kabupaten Berbek ; dan Kabupaten
Kertosono (termasuk dalam wilayah Residensi Kedirie). Sedangkan
Kabupaten Godean tidak disebutkan lagi.
Dipandang perlu untuk dijelaskan bahwa, perjanjian Sepreh antara lain berisi penyerahan kekuasaan dan pengawasan atas daerah-daerah Monconegoro Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta kepada Nederlandsch Gouvernement, yang tidak lain adalah hasil dari politik Devide et Impera Pemerintah Hindia Belanda. Dengan demikian setelah penandatanganan naskah perjanjian Sepreh tersebut, praktis seluruh Kabupaten bekas daerah Monconegoro Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta, termasuk Nganjuk, Berbek dan Kertosono tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Pemerintah Hindia Belanda.
Berdasarkan Akte Komisaris Daerah-Daerah Keraton yang telah diambil alih dan ditanda tangani pada tanggal 16 Juni 1831 di Semarang oleh Van Lawick Van Pabst, yang ditunjuk untuk menjabat Bupati di ketiga kabupaten tersebut adalah :
– R. Toemenggoeng Sosro Koesoemo sebagai Bupati Berbek ;
– R. Toemenggoeng Brotodikoro sebagai Bupati Nganjuk ; dan
– R. Toemenggoeng Soemodipoero sebagai Bupati Kertosono.
Pada kurun waktu berikutnya ketiga Kabupaten tersebut digabungkan
menjadi satu dengan Kabupaten Berbek. Tentang waktu tepatnya
penggabungan tersebut secara explisit sangat sulit dicarikan data
autentiknya. Namun secara implisit dapat dilihat dalam Surat Residen
Kedirie yang pertama, tanggal 20 September 1852, tentang
pertimbangan-pertimbangan pengangkatan PRINGGODIKDO sebagai Bupati
Berbek menggantikan KRT SOSROKOESOEMO II, yang antara lain menyebutkan
bahwa, Kabupaten Berbek telah sangat luas yang meliputi 8 Distrik. Distrik-distrik ini tidak lain adalah :
– 3 (tiga) Distrik bekas wilayah Kabupaten Kertosono ; dan
– 3 (tiga) Distrik dari Kabupaten Berbek sendiri.
Namun, karena kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda semakin kuat,
kekuasaan kerajaan Mataram di Kertosono semakin dipersempit. Hingga pada
suatu saat kekuasaan kerajaan Mataram di kota Kertosono hanya sebatas
kekuasaan kepatihan dengan patih pertama yang bernama Mangun Praja
(Raden Mas Ngabei Mangun Praja). Kemudian karena semakin hari kedudukan
pemerintah kolonial Belanda di Indonesia semakin kuat, kekuasaan
kepatihan diganti dengan kekuasaan Kawedanan.
Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia sendiri, sekarang kawedanan Kertosono sudah dihapuskan dan hanya menyisakan kecamatan Kertosono.
Philodendron ... Bunga Pilihan Untuk Rumah Minimalis
Punya rumah mungil itu asyik. Tapi kalo sudah ketemu yang namanya gerah, adooooooh, yang asyik-asyik jadi pergi entah ke mana gitu.
Bicara soal gerah, rumah mungil punya banyak senjata untuk menumpasnya. Di antara senjatanya adalah dengan PLANTING atau menanam tanaman yang sesuai dengan kondisi rumah.
Untuk rumah minimalis, tanaman yang paling mendapat rujukan untuk penghias interiornya adalah Philodendron, meskipun di rumah-rumah yang besar pun banyak yang menanamnya di eksterior dan interiornya juga. Daya tahannya yang tinggi, tidak membutuhkan intensitas penyinaran matahari, dapat dikembangkan ala hidroponik, memiliki variasi bentuk daun yang bermacam-macam, dan ukurannya yang bisa menjadi "mini", menjadi acuan utama mengapa Philodendron paling favorit sebagai penghias interior di dalam rumah minimalis.
Yuk kita selami lebih jauh via buku Philodendron karya Lanny Lingga yang diterbitkan oleh Gramedia sebagaimana tertulis berikut!
Mengenal Tanaman Phiodendron
Asal Usul Philodendron
Taksonomi Philodendron
Racun dan Khasiat Philodendron
Semoga bermanfaat!
Referensi Buku : Philodendron - Lanny Lingga - Penerbit Gramedia
Bicara soal gerah, rumah mungil punya banyak senjata untuk menumpasnya. Di antara senjatanya adalah dengan PLANTING atau menanam tanaman yang sesuai dengan kondisi rumah.
Untuk rumah minimalis, tanaman yang paling mendapat rujukan untuk penghias interiornya adalah Philodendron, meskipun di rumah-rumah yang besar pun banyak yang menanamnya di eksterior dan interiornya juga. Daya tahannya yang tinggi, tidak membutuhkan intensitas penyinaran matahari, dapat dikembangkan ala hidroponik, memiliki variasi bentuk daun yang bermacam-macam, dan ukurannya yang bisa menjadi "mini", menjadi acuan utama mengapa Philodendron paling favorit sebagai penghias interior di dalam rumah minimalis.
Philodendron oxycardium |
Yuk kita selami lebih jauh via buku Philodendron karya Lanny Lingga yang diterbitkan oleh Gramedia sebagaimana tertulis berikut!
Mengenal Tanaman Phiodendron
Philodendron dikenal
luas sebagai salah satu tanaman hias favorit. Di kalangan hobiis,
Philodendron ditanam sebagai tanaman hias pot untuk diletakkan didalam
ruangan. Dibandingkan tanaman hias lainnya, daya tahan Philodendron
dalam suasana gelap relatif lebih tinggi karena tanaman ini hanya
membutuhkan intesitas cahaya rendah untuk kelangsungan fisiologinya.
Banyak penata taman memanfaatkan Philodendron sebagai elemen taman,
terutama pada rancangan taman tropis. Beberapa Philodendron memiliki
sosok yang sangat eksotis sehingga bisa dijadikan titik perhatian dalam
sebuah taman.
Secara
umum, para hobiis membagi Philodendron menjadi dua kelompok, yaitu
Philodendron merambat (climbing philodendron) dan Philodendron tidak
merambat/perdu (shrub). Philodendron merambat memiliki ruas batang lemas
dan akar napas (aerial root) yang berfungsi sebagai pemanjat pada
penopang yang memperkokoh pertumbuhannya. Penopang tumbuh bagi
Philodendron dapat berupa tanaman hidup seperti pohon besar. Untuk
Philodendron yang ditanam didalam pot, penopangnya berupa tiang atau
batang kayu pendek. Jenis Philo ini juga dapat ditanam pada pot gantung.
Philodendron merambat yang bersosok besar pada umumnya ditanam sebagai
penghias taman. Sedangkan Philodendrum perdu memiliki batang kokoh dan
pertumbuhan batang yang relatif lama, sehingga kelompok ini atidak
memerlukan penopang untuk dapat tumbuh tegak. Philodendron perdu
bersosok kecil biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias untuk diletakkan
diatas meja.
Dalam
industri tanaman hias modern, pembagian Philodendron diatas masih
ditambah dengan satu kelompok lagi, yaitu Philodendron pohon (tree
philodendron). Philodendron ini bersosok besar sehingga hanya ditemukan
di habitat asli atau di budidayakan sebagai elemen taman yang cukup
luas. Di Amerika, Philodendron merupakan tanaman indoor yang sangat
ppopuler dan oleh badan antariksa direkomendasikan sebagai tanaman yang
bermanfaat menyerap polusi dalam bentuk benzena, trikloroethylen dan
formaldehida.
Asal Usul Philodendron
Philodendron
pertama kali ditemukan oleh schootpada tahun 1832 di hutan tropis basah
Brazil bagian tenggara. Penemuan selanjutnya, baik spesies yang sama
maupun spesies baru, ditemukan di beberapa lokasi hutan tropis Amerika.
Wilayah habitat asli anthurium antara lain hutan basah Florida, Meksiko,
Amerika tengah, Amerika selatan dan kepulauan West Indian yang
meliputi daerah bermuda, Karibia, Bahama, serta negara di kepulauan di
Samudera Atlantik.
Dengan
pesatnya perkembangan pemuliaan tanaman hias, dewasa ini telah ada klon
Philodendron baru yang tidak ditemukan di hutan, yaitu Phildendron
hasil hibridasi atau penyilangan antar spesies atau penyilangan
berurutan dari satu spesies dengan spesies lainnya secara terprogram.
Beberapa contoh klon baru tersebut: Philodendron ‘Black Cardinal’,
Philodendron ‘Moonlight’, Philodendron ‘Red Emerald’, Philodendron’ Raja
Congo’, dan Philodendron ‘Xanadu’. Sementara spesies yng baru ditemukan
dihabitat aslinya dipublikan untuk kepentingan ilmiah, penemuan klon
baru dapat dipatenkan untuk keperluan perdagangan. Klon baru ini hanya
diizinkan untuk diperbanyak melalui pembayaran royalti kepada pemilik
hak paten. Nama klon tidak lagi menggunakan nama latin seperti halnya
penamaan spesies, melainkan menggunakan nama dagang yang mudah dikenal,
misalnya P. ‘Pink Princess’, P. ‘Pink Lady’, P. ‘Lynette’, dan P. ‘Fun
Bun’ yang merupakan hasil kultur jaringan yang di patenkan dari spesies
P. Pinatifidum. Hingga tahun 2006, International Aroid Society mencatat
keberadaan 65 klon Philodendron. Jumlah tersebut akan terus bertambah
seiring dengan penemuan klon baru terutama variegata dari klon yang
sebelumnya telah dipatenkan.
Spesies
yang dibudidayakan saat ini berupa spesies asli, hasil hibridisasi
alami maupun hibridisasi yang sengaja dilakukan oleh pemulia tanaman.
Spesies alami memiliki banyak keragaman bentuk, ukuran, dan warna daun
serta pada umumnya dapat tumbuh dengan baik dalam segala kondisi,
sedangkan varian baru yang mengambil sifat-sifat unggul spesies alami,
bersosok menarik, tetapi memerlukan perawatan yang lebih intensif
dibandingkkan spesies alami.
Perbanyakan
Philodendron melalui kultur jaringan pertama kali dilakukan di Florida,
terutama untuk spesies yang sulit berbunga serta varian hasil hibrida.
Selanjutnya, perbanyakan dengan cara banyak dilakukan di Australia dan
Belanda. Pada awal tahun 2000, kultur jarinngan Philodendron dilakukan
di Thailand, China, dan India terutama untuk klon baru yang memiliki
warna daaun selain hijau, seperti P. ‘Black Cardinal’, P. ‘Moon Light’,
P. ‘Red Emerald’ dan Philodendron lain yang ditujukan sebagai tanaman
hias pot. Bebrapa Philodendron sangat sulit berbunga dan menghasilkan
biji. Khusus untuk spesies yang sulit berbunga tersebut, perbanyakannya
tidak dilakukan secara generatif dengan penyemaian benih.
Philodendron Moonlight |
Orang
awam sering menyebut negara tempat satu Philodendron hibrida di
produksi sebagai asal-usul tanaman tersebut. Misalnya, Philodendron ‘Red
Emerald’ yg diproduksi secara kultur jaringan di Amerika dan Belanda
seringkali dianggap berasal dari kedua negara itu. Philodendron ‘Rojo
Congo’ hasil kultur jaringan sebuah nursery Australia dikenal orang
sebagai Philo asli Australia padahalvAustralia maupun Belanda bukan
merupakan habitatb asli Philodendron. Sebuah spesies ditemukan dari
hasil penjelajahan didaerah habitat asal, bukan dari daerah tempat
tanaman tersebut di perbanyak atau di perjualbelikan. Karena
Philodendron hasil hibridisasi bukan merupakan spesies, msks jenis
tersebut tidak pernah dijelaskan asal-usulnya seperti halnnya
Philodendron spesies.
Taksonomi Philodendron
Philodendron berasal dari bahasa yunani “philo” yang berarti cinta dan “dendron”
yang berarti pohon. Pada awal penemuan genus Philodendron, kebanyakan
spesies yang ditemukan berbentuk daun menyerupai hati sehingga memang
tepat jika dijuluki pohon cinta. Deskrisi dan runutan taksonomi
Philodendron ditemukan oleh ahli botani berkebangsaan Inggis bernama
Schott pada tahun 1832. Philodendron termasuk keluarga Araceae (termasuk
didalamnya Algaonema, Anthurium, Arisema, Alocasia, Caladium,
Diffenbachia, Syngonium, Spatiphyllum, dan Zanthedescia).
Runtunan
taksonomi Philodendron adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Klas : Liliopsida
Ordo : Arismatales
Familia : Araceae
Subfamilia : Aroidae
Tribe : Philodendrae
Genus : Philodendron
Di
dalam genus Philodendron terdapat lebih dari 700 spesies. Diantaranya
terdapat sejumlah subspesies dan hibrida tang terjadi secara alami
dihabitat asal maupun hibridasi yang sengaja dilakukan oleh pemulia
tanaman.
Pembagian genus Philodendron terdiri atas
- Section Baursia,
- Section Philopsammos,
- Section Philodendron (terdiri atas Subsection Achyropodium, Canniphyllium, Macrolochium, Philodendron, Platypodium, dan Solenosterigma),
- Section Calostigma (terdiri atas Subsection Bulaoana, Eucardium, Glossophylum, Macrobellium, dan Oligocarpidium),
- Section Tritomophyllum,
- Section Schizophyllum,
- Section Polytomium,
- Section Macrogynium dan
- Section Camptogynium.
Philodendron
memiliki keragamman ukuran dan bentuk daun yang berbeda antara satu
spesies dengan spesies yang lainnya. Keragaman ini dijadikan sebagai
satu kunci determinasi oleh alhi boatani dalam penentuan spesies yang
ditemukan di habitat asalnya. Tetapi jika bentuk dan ukuran daun dari
spesies yang berbeda sulit dibedakan, para ahli botani menggunakan kunci
determinasi, yaitu warna daun, susunan atau cara duduk daun, seludang
batang, ukuran dan warna bunga, serta sifat tumbuh tanaman.
Racun dan Khasiat Philodendron
Philodendron
ternyata termsuk dalam kelompok tanaman beracun. Seluruh bagian tanaman
ini mengandung Kristal Kalsium Oxalate yang bisa menyebabkan iritasi
kulit, iritasi mata bila terkena percikan getah, dan penyakit kulit
dermatitis pada orang yang kulitnya tergolong peka. Baik di
negara-negara Eropa maupun AS, masyarakat dianjurkan menjauhkan
Philodendron dari jangkauan balita karena berpeluang sebagai racun
apabila termakan.
Namun
dengan ramuan yang tepat, Philodendron juga digunakan untuk pengobatan.
Doriz Z. Stone dalam bukunya “TheBaruca Costarica” menjelaskan bahwa
rebusan akar gantung Philodendron yang dicampur dengan herba Piper spp,
yang tergolong sebagai sirih-sirihan, telah lama digunakan oleh bangsa
Indian di Costarica sebagai obat sakit perut dan disentri. Bagaimanapun
juga, kandungan kimiawi apa yang ada didalam Philodendron dan bagaimana
efek farmakologisnya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Philodendron Black Cardinal |
Cara Tumbuh dan Pertumbuhan Philodendron
Philodendron tumbuh dengan dua cara. Pertama, sebagai tanaman daratan (terrestrial plant), Philo tumbuh tanpa menempel pda tanaman lain atau tidak memerlukan penopang. Kedua,
sebagai tanaman penumpang (epiphyte; epifit), Philo hidup menempel pada
tanaman lain atau benda mati yang ada disekitarnya agar tanaman dapat
berdiri tegak. Sebagian besar soesies Philodendron merupakan tanaman
epifit. Di habitat aslinya, Philodendron ditemukan memanjat pohon hingga
setinggi puluhan meter.
Ada dua cara tumbuh epifit pada Philodendron, yaitu epifit yang sebenarnya dan hemiepiphyte (hemiepifit),
artinya bagian tajuknya (kanopi) hidup menempel pada tanaman lain atau
benda mati yang ada disekitarnya, sementara akarnya berkembang didalam
tanah. Contoh Philodendron dengan pertumbuhan hemiepifit ini antara lain
P. Cordatum, P. Radiatum, dan P. Megalophyllum. Hemieppifit itu sendiri dibagi dalam dua kelompok.
Pertama,
epifit yang kemudian berubah menjadi hemiepifit. Dalam kelompok ini,
biji Philodendron pada mulanya tumbuh dipohon dengan tajuk ke atas
mengarah ke matahari. Biji yang tersebar pada batang pohon besar
biasanya menempel pada sarang semut. Kondisi lembab dan nutrisi yang
terkandung pada sarang semut menyebabkan biji tersebut tumbuh dan
berkembang. Lambat laun akar napas muncul semakin banyak dan berusaha
mencapai tanah untuk menyerap air dan unsur hara.
Kedua,
kelompok Philodendron yang bijinya tumbuh ditanah dan kemudian
“memanjat” pada pohon atau benda yang berada didekatnya. Sifat ini
ditemukan pada semua section Philodendron.Philodendron terrestrial di
habitat asli hanya ditemukan pada kondisi ekstrem, misalnya dilembah
yang teduh dan posisi tanaman jauh dari pohon yang bisa digunakan
sebagai perambat.
Penebangan
hutan menyebabkan beberapa spesies yang tadinya merambat terlempar ke
lembah dan tumbuh ditanah tanpa tanaman penopang seperti yang terjadi
pada P. Lentii dan P. Squamicaule yang berasal dari
Meksiko. Apabila saat ini hobiis menanam Philodendron ditanah tanap
perambat / penopang, hal ini dapat disamakan dengan kondisi ekstrem
tanaman di habitat alami, dan karena itu perlu menyediakan faktor
pendukung pertumbuhan yang memadai, seperti media tanam yang baik, unsur
hara yang cukup dan penempatan pada lokasi yang benar.
Seperti tanaman lainnya, Philodendron juga memiliki sifat fototropisme, yaitu bertumbuh ke arah matahari, kecuali Philodendron Pertosum atau yang lebih dikenal sebagai Monstera Deliciosa L.
Pada spesies ini, pada awalnya tunas bergerak kearah datangnya cahaya,
tetapi setelah tanaman mencapai posisi yang terekspos cahaya, tunas atau
tajuk berbalik ketempat yang gelap (gejala scotropic). Philodendron
memiliki tipe tumbuh monopodial, yaitu daun tumbuh pada suatu ruas.
Namun pertumbuhan daun, yang diikuti dengan munculnya seludang daun,
tidak bersamaan dengan perpanjangan ruas. Setelah daun bertumbuh dan
diikuti pembungaan, ruas memanjang dan perkembangan tunas terhenti.
Panjang
ruas setiap spesies Philodendron berbeda-beda, tergantung tipe
pertumbuhannya dan cara duduk tangkai daunnya. Ada 4 cara duduk daun
Philodendron, yaitu hypophyllous, hyperphyllous, ambiphyllous, dan
peraphyllous. Pada hypophyllous tangkai daun terletak di bagian bawah
ruas; pada tipe hyperphyllous daun terletak di bagian atas ruas; pada
tipe ambiphyllous tangkai daun terletak pada ruas dengan posisi saling
menyilang seperti yang jelas pada Philodendron subgenus zpteriomischum;
sementara tipe peraphyllous memiliki ruas yang mmemanjang dan diakhiri
oleh seludang daun. Seperti umumnya tanaman merambat Philo tidak
memiliki perbedaan antara daun muda dan daun tua.
Morfologi Philodendron
1. Akar
Akar serabut Philodendron bersifat herbaceus, artinya mengandung banyak air
sampai
akar menjadi tua. Permukaan akar tidak rata, berukuran cukup besar, dan
mudah patah. Pada ujung akar terdapat tudung akar yang tampak seperti
bulu putih yang mengandung banyak air. Disamping akar utama yang tumbuh
didalam tanah, Philodendron juga memiliki akar napas (aerial root) yang
tumbuh menggantung ditiap ruas. Akar napas ini tampak jelas pada
Philodendron merambat, namun jarang terlihat pada Philodendron perdu
kecuali setelah tanaman berukuran cukup besar atau berubah menjadi
pohon.
Akar
utama Philodendron berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara,
sementara akar napas berfungsi untuk memanjat atau menempel pada benda
lain yang ad disekitarnya. Semua spesies Philodendron memiliki akar
adventif di beberapa atau di setiap bukunya. Jumlah akar adventif di
pengaruhi oleh faktor lingkungan, bukan oleh sifat suatu spesies.
Philodendron yang merambat memiliki jumlah akar adventif yang relatif
lebih banyak dibandingkan Philodendron Self-heading.
Akar
tempel ada yang tumbuh menyebar pad lingkaran buku ada pula yang
mengumpul pada satu titik buku saja. Pada P. Auriculstum akar tempel
melingkari buku, sedangkan pada P. Gigas akar tempel merapat di suatu
titik pada sebuah buku. Ciri morfologi akar tidak digunakan dalam
taksonomi saat pendiskripsian spesies dilakukan. Akar segar berwarna
putih, putih kehijauan atau kecoklatan dengan ukuran panjang dan
diameter serta tekstur yang berbeda untuk setiap spesies. Namun saat
dibuat preparat kering untuk diteliti di laboratorium ciri tersebut
tidak tampak lagi.
2. Batang
Batang
Philodendron berbentuk bulat dengan ukuran bervariasi. Spesies merambat
memiliki lingkar batang yang lebih kecil dibandingkan dengan spesies
yang tumbuh tegak. Panjang ruas batang Philodendron beragam, ada yang
hingga puluhan centimeter, ada pula yangj pendek sehingga terliahat
seperti merapat. Panjang ruas Philodendron merambat berkisar 10-30 cm
dan dapat berubah menjadi lebih panjang jika ditanam di tempat yang
lebih gelap.
Permukaan
batang Philodendron pun bervariasi, ada yang licin, kasar dan berambut
sementara warna batangnya ada yang hiaju mengkilap, kecokelatan, kuning,
dan merah. Pada batang terdapat seludng daun yang bentuk maupun
ukurannya berbeda untuk masing-masing spesies. Warna batang Philodendron
mengalami perubahan dari satu stadia ke stadia berikutnya. Ada spesies
yang awalnya berbatang hijau tua, namun setelah dewasa berubah menjadi
hijau keabu-abuan. Ada pula yang saat masih muda berbatang hiaju tua dan
setelah dewasa berubah menjadi kuning atau merah kecokelatan. Perubahan
inilah yang menyebabkan kunci determinasi dilakukan hanya ketika batang
masih segar. Batang Philodendron dalam kondisi basah ataupun kering
dapat dipakai sebagai kunci determinasi.
Kunci
determinasi Philodendron terpenting dari pengamatan batang adalah
seludang daun. Seludang daun melindungi daun yang baru muncul. Pada
Philodendron merambat, seludang akan rontok segera setelah daun baru
tumbuh. Seludang daun umunya berupa lembaran halus dan tipis, namun ada
pula yang tebal dan berair. Philodendron dengan seludang tebal ini
mengandung cairan gelatin yang berperan sebagai pelumas pada saat daun
baru tumbuh. Warna seludang juga menjadi kunci determinasi.
3. Daun
Philodendron
memiliki banyak keragaman bentuk daun, misalnya hati, lanset, lanset
berlekuk, dan jari-jari. Ukuran helai daun dan panjang tangkai daun
bervariasi. Philodendron merambat pada umumnya memiliki tangkai daun
panjang sedangkan philodendron self-heading umumnya
bertangkai daun pendek hanya beberapa spesies yang bertangkai daun
panjang. Tangkai daun berbentuk bulat, setengah lingkaran atau setengah
lingkaran berlekuk.
Warna
daun Pholidendron bermacam-macam, yaitu hijau, hijau muda, kuning,
merah, merah keunguan, warna perak serta variegata, antara lain
variegata hijau-putih, hijau-kuning, merah-putih, merah-merah muda serta
gabungan bebrapa warna dalam satu helai daun. Philodendron adalah
tanaman evergreen, artinya tidak mengalami periode dorman.
Daun Philodendron tersusun saling berhadapan kecuali pada spesies
beruas batang sangat pendek, susunan daun saling bersilang atau
membentuk rumpun. Lima puluh lima (55) subspesies Philodendron yang
berasal dari Amerika Tengah memiliki daun dengan bertbagai bentuk
lekukan, 3 diantaranya berdaun 3 lekuk (triloba), seperti P. Anisotomum, P. Cotobrusense, P. Madronoense, P. Ruthchuhianum, P. Tripatitum, dan P. Angustilobum.
bentuk-bentuk daun philodendron |
Tangkai
daun (petiol) Philodendron selalu tumbuh memanjang. Kebanyakan spesies
memiliki panjang daun hampir sama dengan tangkainya. Kebanyakan panjang
tangkai daun Philodendron yang berasal dari Amerika Tengah lebih dari 50
cm. Meskipun ada pula yang bertangkai daun pendek misalnya P.
Brewsteriense, yang panjang petiolnya kurang dari 15 cm dan P. Wenlandii
yang hanya memiliki panjang petiol sekitar 7,5 cm. Petiol Philodendron
menghasilkan tetesan cairan berasa manis dipermukaan daun dan di bagian
pangkal daun muda. Cairan ini sangat bermanfaat pada proses penyerbukan.
4. Bunga
Philodendron
memiliki bunga majemuk, yaitu rangkaian banyak bunga yang tersusun pada
spadiks. Bunga ini terlindungi oleh seludang bunga (spathea) yang
membungkus spadiks. Setiap spesies memiliki perbadaan ukuran seludang
dan spadiks yang digunakan sebagai kunci determinasi Philodendron.
Warna
seludang masing-masing spesies juga berbeda. Posisi bunga pada batang
dapat tegak atau miring, tergantung letaknya pada batang. Meskipun pada
awalnya tersembunyi diujung batang, bunga yang tumbuh akhirnya
menyebabkan batang melengkung sehingga bunga menjadi tegak ketika
anthesis.
Sifat demikian dapat diamati pada P. Lingulatum Var. Ovatum dan P. Lingulatum Var. Lingulatum.
Pengetahuan tentang posisi bunga sangat penting bagi hobiis atau
pemulia yang bermaksud melakukan penyilangan Philodendron. Dalam
taksonomi Philodendron, jumlah bunga dalam satu ketiak daun (axil)
menentukan determinasi spesies. Ada spesies yang memiliki bunga tunggal
dalam satu ketiak daun dan ada pula yang memiliki lebih dari satu bunga
perketiak daun.
Philodendron King Dragon |
Selain
jumlah bunga secara utuh, kunci deskripsi philodendron juga ditentukan
oleh jumlah serbuk sari dalam kotak sari. P. Subg. Mecostikma, misalnya
memiliki 51 serbuk sari dalam setiap kotak sari, sedangkan P.
Fragrantisimum serta sebagian besar Philodendron asli Amerika tengah
punya 36 serbuk sari tiap kotak sari. Sementara itu, ada 52 spesies yang
memiliki serbuk sari lebih sedikit dari pada 2 spesies yang disebutkan
sebelumnya. Misalnya, P. Davidsonii memiliki 10 serbuk sari, P.
Coloradense memiliki 4 – 7 serbuk sari dan P. Gigas serta P. Dresleri
hanya memiliki 3 – 4 serbuk sari dalam tiap kotak sari. Contoh lain
Philodendron angustisetum, panjang bunga 15 cm, seludang berwarna hijau,
didalamnya kuning dan di pinggir bagian luar bunga berwarna pink.
5. Biji
Sebagai tanaman Araceae, Philodendron memiliki kelompok buah yang berada pada sebuah tongol (berry).
Biji terbungkus oleh kulit yang terdiri dari lapisan luar (eksokrap)
dan lapisan dalam (mesokarp). Warna kulit berry pada Philodendron sangat
beragam tetapi tidak seperti anthurium atau keluarga araceae yang lain, perbadaan ini tidak digunakan sebagain kunci determinasi spesies.
Bunga
jantan dan bunga betina pada Philodendron terletak pada spadiks yang
sama (bunga hermafrodit) : bunga betina berada di bagian bawah spadiks,
sedangkan bunga jantan berada di ujung spadiks. Bagian tengah spadiks
merupakan daerah perantara (transition zone) tempat bunga jantan yang
mandul (steril).
BUDI DAYA PHILODENDRON
a. Perbanyakan Philodendron
Philodendron
di perbanyak secara generatif melalui penyemaian biji sebagai organ
generatif tanaman dan secara vegetatif melalui stek pucuk, stek batang.
Pencangkokan, perundukan (layering) dan kultur jaringan. Di luar negeri,
biji Philodendron banyak yang sudah di proses dan siap disemai.
Perdagang biji ini mendorong petani atau pemulia untuk secara khusus
memproduksii biji.
Penampakan biji philodendron |
Produksi
biji Philodendron sangat menguntungkan karena satu tongkol bunga dapat
menghasilkan ratusan hingga ribuan biji yangmemiliki nilai ekonomi
tinggi. Di Amerika, puluhan juta biji Philodendron di hasilkan setiap
tahun untuk di jual ke seluruh dunia. Jika kita ingin memproduksi biji,
kita perlu mengetahui penyerbukan Philodendron secara alami dan cara
merangsang pembungaan dengan manipulasi perlakuan hormon.
Pengetahuan
ini akan memudahkan kita melakukan penyerbukan buatan. Warna pembungaan
atau terjadib penyerbukan pada masing-masing spesies berbeda. Proses
ini pada dasarnya ditandai oleh pembukaan spadiks kemudian diikuti oleh
penyebaran serbuk sari yang dihasilkan bunga jantan untuk menyerbuki
atau bunga betina. Penyerbuka pada Philodendron selalu bersifat
protogynous, yaitu putik lebih dulu matang sebelum bunga jantan melepas
serbuk sarinya. Ketika pnyerbukan akan berlangsung, bunga mengeluarkan
aroma tertentu yang dapat tercium saat spathea membuka.
Perpaduan dengan bunga lain pun jadi makin indah |
Menyilangkan
dua spesies Philodendron dengan tujuan untuk mendapatkan hibrida baru
tidaklah mudah. Setiap spesies memiliki periode pembuangan yang berbeda.
Berdasarkan periode pembuangan Philodendron di bagi menjadi 5 yaitu
spesies yang berbunga saat musim hujan, spesies yang berbunga saat musim
kemarau, spesies yang berbunga saat musim hujan dan kemarau, spesies
yang masa berbunganya sepanjang tahun, serta spesies yang berbunga pada
saat masa pancaroba. Hobiis dan pemulia tanaman yang ingin mendapatkan
Philodendron varietas baru dengan cara penyilangan perlu mengetahui masa
pembungaan dua spesies yang akan disilangkam dan waktu penyerbukan
alaminya.
Penyilangan
dua spesies akan berhasil apabila di pilih waktu yang ttepat untuk
melakukan penyerbukan. Bagaimana jika tidak terdapat ketidaksesuian masa
berbunga dan waktu penyerbukan antara dua spesies yang akan di
silangkan? Untuk mengatasinya, hobiis atau penyilangan dapat
memanfaatkan serbuk sari dari spesies yang berbunga terlebih dahulu.
Serbuk sari ini disimpan sambil menunggu pembungaan spesies kedua.
Pengetahuan tentang morfolofi bunga dan peristiwa pembungaan sangat
penting bagi kegiatan penyilangan untuk produksi benih Philodendron.
b. Penyemaian Biji
Ukuran
biji Philodendron bervariasi: ada yang sehalus debu (sperti P.
Canifolium), ada yang sebesar kacang hijau dan dan yang paling besar
sebesar kacang tanah (misalnya P. Pertosum). Biji hasil panen
harus di kering anginkan agar bisa tahan disimpan dalam waktu lama.
Pengeringan hendaknnya tidak dilakukan dengan cara di jemur langsung di
bawah sinar matahari karena hal ini akanmenurunkan daya tumbuh biji.
Lama pengeringan bervariasi: biji berukuran kecil akan cepat mengering
dalam waktu sehari sedangkan biji berukuran besar memerlukan waktu
beberapa hari. Agar terhindar dari serangan cendawan perusak biji, biji
direndam beberapa saat dalam larutan fungisida seperti Ridomil atau Captan sebelum dikeringkan.
Benih
Philodendron bersifat rekalsitran, yaitu cepat mengalami kemunduran
vigoritas. Penyimpanan terbaik adalah dengan kain katun lembab dan
dimasukan kedalam kantong plastik (benih hendaknya tidak disimpan dalam
kantong kertas. Media tanam yang baik untuk menyemai benih Philodendron
adalah media yang memiliki daya ikat air cukup besar atau dapat menjaga
kelembaban dalam waktu relatif lama, misalnya sphagnum moss, akar pakis
yang dicacah halus, cocopeat halus, peatmoss, dan tanah rawa yang telah
dinetralkan pH nya melalui pemgapuran.
Philodendron Pertosum atau Monstera |
Untuk
benih berukuran besar, penyemaian dapat dilakukan perbiji, sedangkan
untuk benih berukuran kecil penyemaian dilakukan dengan penyebaran
berkelompok. Pada saat benih mulai berkecambah, bibit diletakkan pada
lokasi berpencahayaan sekkitar 300 fc atau berpenaung 80% - 90%,
sedangkan setelah daun mulai tumbuh sepasang di pindah ke tempat yang
lebih terang atau berpenaung 70% dan setelah tanaman cukup kuat dapat di
pindah ke tempat berpenaung 60%. Bibit yang terlalu kekurangan cahaya
akan tumbuh secara lambat dan ketika sudah besar sosoknya tidak kompak.
c. Setek Pucuk
Pucuk
atau tunas merupakan salah satu bagian tanaman yang paling mudah
digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif. Setiap ruas Philodendron
di tumbuhi akar dan akar lebih mudah tumbuh pada ruas batang bagian
bawah daripada ruas bagian atas. Setelah pemotongan pucuk pada jenis
berbatang kecil, pengakaran dapat di lakukan dengan media air sebelum
tanaman di pindah ke media tanam yang sebenarnya.
d. Setek batang
Tunas
Philodendron tumbuh pada ruas yang memiliki mata tunas. Philodendron
beruas panjang memiliki sedikit tunas, sementara sebagian besar
Philodendron beruas pendek memiliki tunas pada setiap ruas. Kebanyakan
spesies satu mata tunas pada setiap ruas. Karena akar Philodendron
tumbuh pada buku batang, maka syarat untuk melakukan setek batang adalah
adanya buku dan mata tunas.
e. Pencangkokan / Perundukan
Prisip
kerja pencangkokan sama dengan penyetekan batang. Risiko kegagalannya
kecil karena pucuk tetap menempel pada tanaman induk. Perundukan
(layering) biasa dilakukan pada Philodendron merambat. Caranya adalah
dengan merebahkan pucuk tanaman ketanah yang lembab. Kemudian bagian
pangkal ruas di timbun media dan di pasang pemberat sampai tumbuh akar
dan siap di potong.
f. Media Tanam
Di
habitat asalnya Philodendron hidup di tanah subur yang lembab. Sehingga
media tanah yang sesuai bagi Pjilodendron adalah yang bersifat porous
tetapi juga dapat menahan air. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik
media tanamnya sebaiknya terdiri atas campuran berbagai jenis media
tanam. Beberapa jenis media tanam yang dapat di gunakan adalah pakis
caca, potongan kayu, serutan kayu, sekam segar, sekam bakar, serat
kelapa, serbuk kelapa, potongan serat dan serbuk kelapa, pupuk kandang,
kompos hijau, tanah topsoil, seolit, pasir, batu apung, perlit, tanah
rawa, humus paku hitam, hidrogen dan serbuk gergaji kayu.
g. Penanaman
Penanaman
Philodendron dapat menggunakan berbagai macam pot, seperti pot plastik,
tanah liat, pot keramik atau dari semen. Ukuran pot di sesuaikan dengan
ukuran tanaman. Philodendron merambat memerlukan penegak atau rambatan,
namun tidak demikian halnya dengan Philodendron self-heading yang hanya
membutuhkan penopang sementara agar dapat tumbuh tegak dan kokoh.
h. Pemupukan
Pemilihan
jenis pupuk harus memperhatikan kesesuaian jenis pupuk yang di
campurkan. Kesesuaian tersebut berpedoman pada kondisi pH media,
kesesuaian antar ion penyusun pupuk, dan nilai EC yang akan dihasilkan
setelah pemupukan pada jangka waktu tertentu pasca pemupukan. Kesesuaian
campuran pupuk tunggal akan mempengaruhi keseimbangan pertumbuhan
tanaman.
Referensi Buku : Philodendron - Lanny Lingga - Penerbit Gramedia
Green Wall ... Yang Hijau dan Teduh
Seiring dengan peningkatan suhu udara di bumi, atau yang lebih keren disebut Global Warming itu, kita pun sekarang jadi tak pernah lepas dengan kipas atau AC saat berada di rumah ataupun di kantor.
Padahal, dengan memakai kipas dan AC itu kita memang secara sepihak mendapatkan efek "pendinginan", namun di pihak lain kita justru ikut menyumbangkan "pemanasan" terhadap bumi ini.
Para pemerhati lingkungan hidup dengan didukung oleh sejumlah perusahaan yang sadar akan pentingnya penyelamatan bumi dari efek Global Warming saat ini sudah banyak yang merintis dan mengkampanyekan usaha-usaha untuk mengurangi efek disipasi panas tersebut, di mana salah satunya adalah dengan mengaplikasikan Green Wall ataupun Green Curtain.
Dengan Green Curtain ini, menurut para ahli lingkungan telah bisa menurunkan suhu panas yang masuk dalam ruangan yang dilindunginya sampai 15 °C dan akhirnya itu berarti kita telah bisa mengurangi pemakaian AC serta sekaligus mengurangi gas CO2. -
Sebagai contoh testimoni, menurut para ahli di Kyocera Jepang, dengan mengaplikasikan green wall atau green curtain berupa tanaman menjalar pare/parai, Kyocera bisa menurunkan suhu ruangan di balik green curtain tersebut hingga 15 derajat Celcius jika dibandingkan dengan sebelum aplikasinya.
Lalu bagaimana cara membuat green wall ini?
Ada banyak cara membuat green wall, dari yang paling rumit hingga paling sederhana. Nah, karena budget kita bukan kelasnya perusahaan multinasional, maka saya tuliskan cara yang sederhana saja sebagai berikut.
Berikut ini caranya seperti dicuplik dari ala Kompas-Property :
1. Kain wol
Siapkan dua lembar kain wool (glasswool) masing-masing setebal 7 mm dan jahit menjadi satu tepiannya. Di salah satu permukaan wol dibuatkan sobekan-sobekan sehingga membentuk kantung. Di bagian bawah sobekan in harus dijahit kembali agar tanaman dapat ditempatkan di sini.
2. Jenis tanaman
Tanaman yang ditanam di sini dapat berupa tanaman menyebak atau merambat. Dengan begitu, dinding hijau akan cepat rimbun. Beberapa jenis tanamannya, antara lain sirih-sirihan, begonia, dracaena, polisias, epiprenum, serta peperomia. Jenis bromelia dan kriptantus juga dapat memberikan warna yang cantik.
3. Menumbuhkan akar
Sebelum dimasukkan ke dalam kantung, tanaman harus ditumbuhkan akarnya. Caranya adalah dengan memotong tanaman kemudian direndam ke dalam larutan penumbuh akar, lalu dibalut dengan sobekan rockwool.
4. Memindahkan tanaman
Setelah dua minggu dan berakar banyak, tanaman siap dipindahkan ke dalam kantung. Aturlah jenis tanaman untuk membuat pola tertentu pada dinding. Paduan warna juga dapat dimainkan antara tanaman berdaun hijau tua, hijau muda, kekuningan, atau kemerahan.
5. Rangka
Bobotnya yang lebih ringan dibandingkan cara biasa membuat lembaran glasswool dapat dipasang ke dinding menggunakan rangka sederhana, baik berbahan besi atau baja ringan. Anda bisa memilih tiang pipa atau besi kanal sebagai support, sedangkan media rambatan dan peletakan rockwool/glasswool pada sebuah kawat harmonika atau net berbahan kawat/kasa. Bila memungkinkan, sediakan space yang cukup antara tanaman pelindung dengan dinding yang dilindunginya agar terdapat ruang sirkulasi udaranya, kecuali jika tanaman pelindungnya memang yang tipe menempel pada dinding secara langsung
6. Perawatan
Siramlah greenwall ini sekali sehari. Jika pupuk ingin ditambahkan, campurkan pupuk cair ke dalam air siraman.
Selamat mencoba! Ada ide lain? Yuk berbagi yuk!!!
Padahal, dengan memakai kipas dan AC itu kita memang secara sepihak mendapatkan efek "pendinginan", namun di pihak lain kita justru ikut menyumbangkan "pemanasan" terhadap bumi ini.
Para pemerhati lingkungan hidup dengan didukung oleh sejumlah perusahaan yang sadar akan pentingnya penyelamatan bumi dari efek Global Warming saat ini sudah banyak yang merintis dan mengkampanyekan usaha-usaha untuk mengurangi efek disipasi panas tersebut, di mana salah satunya adalah dengan mengaplikasikan Green Wall ataupun Green Curtain.
Dengan Green Curtain ini, menurut para ahli lingkungan telah bisa menurunkan suhu panas yang masuk dalam ruangan yang dilindunginya sampai 15 °C dan akhirnya itu berarti kita telah bisa mengurangi pemakaian AC serta sekaligus mengurangi gas CO2. -
Sebagai contoh testimoni, menurut para ahli di Kyocera Jepang, dengan mengaplikasikan green wall atau green curtain berupa tanaman menjalar pare/parai, Kyocera bisa menurunkan suhu ruangan di balik green curtain tersebut hingga 15 derajat Celcius jika dibandingkan dengan sebelum aplikasinya.
Green
Curtain menurut mereka bisa menurunkan suhu panas yang masuk dalam
ruangan sampai 15 °C dan akhirnya berarti kita bisa mengurangi
pemakaian AC serta sekaligus mengurangi gas CO2. - See more at:
http://www.otakku.com/2012/05/07/kyocera-green-curtain-membuat-gedung-jadi-adem-sekaligus-bisa-makan-gratis/#sthash.13xBAHoE.dpuf
Green
Curtain menurut mereka bisa menurunkan suhu panas yang masuk dalam
ruangan sampai 15 °C dan akhirnya berarti kita bisa mengurangi
pemakaian AC serta sekaligus mengurangi gas CO2. - See more at:
http://www.otakku.com/2012/05/07/kyocera-green-curtain-membuat-gedung-jadi-adem-sekaligus-bisa-makan-gratis/#sthash.13xBAHoE.dpuf
Lalu bagaimana cara membuat green wall ini?
Ada banyak cara membuat green wall, dari yang paling rumit hingga paling sederhana. Nah, karena budget kita bukan kelasnya perusahaan multinasional, maka saya tuliskan cara yang sederhana saja sebagai berikut.
Berikut ini caranya seperti dicuplik dari ala Kompas-Property :
1. Kain wol
Siapkan dua lembar kain wool (glasswool) masing-masing setebal 7 mm dan jahit menjadi satu tepiannya. Di salah satu permukaan wol dibuatkan sobekan-sobekan sehingga membentuk kantung. Di bagian bawah sobekan in harus dijahit kembali agar tanaman dapat ditempatkan di sini.
2. Jenis tanaman
Tanaman yang ditanam di sini dapat berupa tanaman menyebak atau merambat. Dengan begitu, dinding hijau akan cepat rimbun. Beberapa jenis tanamannya, antara lain sirih-sirihan, begonia, dracaena, polisias, epiprenum, serta peperomia. Jenis bromelia dan kriptantus juga dapat memberikan warna yang cantik.
3. Menumbuhkan akar
Sebelum dimasukkan ke dalam kantung, tanaman harus ditumbuhkan akarnya. Caranya adalah dengan memotong tanaman kemudian direndam ke dalam larutan penumbuh akar, lalu dibalut dengan sobekan rockwool.
4. Memindahkan tanaman
Setelah dua minggu dan berakar banyak, tanaman siap dipindahkan ke dalam kantung. Aturlah jenis tanaman untuk membuat pola tertentu pada dinding. Paduan warna juga dapat dimainkan antara tanaman berdaun hijau tua, hijau muda, kekuningan, atau kemerahan.
5. Rangka
Bobotnya yang lebih ringan dibandingkan cara biasa membuat lembaran glasswool dapat dipasang ke dinding menggunakan rangka sederhana, baik berbahan besi atau baja ringan. Anda bisa memilih tiang pipa atau besi kanal sebagai support, sedangkan media rambatan dan peletakan rockwool/glasswool pada sebuah kawat harmonika atau net berbahan kawat/kasa. Bila memungkinkan, sediakan space yang cukup antara tanaman pelindung dengan dinding yang dilindunginya agar terdapat ruang sirkulasi udaranya, kecuali jika tanaman pelindungnya memang yang tipe menempel pada dinding secara langsung
6. Perawatan
Siramlah greenwall ini sekali sehari. Jika pupuk ingin ditambahkan, campurkan pupuk cair ke dalam air siraman.
Selamat mencoba! Ada ide lain? Yuk berbagi yuk!!!
Langganan:
Postingan (Atom)