Doa akhir tahunبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِاَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُLatinnya :"Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm."
Artinya :Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu. Sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
Doa awal tahunبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَLatinnya :"Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam."
Artinya :Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau. Ya Allah, Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan MU yang agung dan kedermawanan MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba. Kami mohon kepada MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, Serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada MU dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih. Dan Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita nabi Muhammad yang ummi beserta keluarga dan sahabat Beliau
Dari Abu Mathar R.A.,
bahwa tatkala kami sedang duduk bersama Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib R.A. di Masjid di Rahabah, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berkata,
"Tunjukkan kepadaku bagaimana wudhu Rasulullah SAW."
Pada saat itu matahari telah tergelincir ke arah barat. Ali R.A. memanggil Qanbar dan berkata,
"Bawakan bejana berisi air".
Lalu dia membasuh kedua telapak tangannya, wajahnya tiga kali, berkumur-kumur tiga kali, memasukkan sebagian jarinya pada mulutnya, beristinsyaq tiga kali, membasuh kedua lengannya tiga kali dan mengusap kepalanya sekali, sambil berkata,
"Bagian dalam (telinga) termasuk bagian dari wajah dan bagian luarnya termasuk bagian kepala."
Kemudian membasuh kedua kakinya sampai mata kakinya tiga kali, sedangkan janggutnya terurai pada dadanya.
Kemudian dia meminum satu tegukan setelah rampung dari wudhunya.
Setelah itu bertanya, "Di mana orang yang bertanya tentang wudhu Rasulullah SAW? Beginilah wudhu Nabiyullah SAW"
(H.R. Ahmad, Shahih Nomor 1285).
Dari Sa'd bin Hisyam R.A. berkata,
"Aku tiba di Madinah, lalu aku menemui Aisyah R.A. dan berkata,
'Tolong sampaikanlah kepadaku tentang shalat Rasulullah SAW'
Aisyah R.A. menjawab,
"Sesungguhnya Rasulullah SAW biasa mengerjakan shalat Isya' bersama orang-orang (berjama'ah), kemudian Beliau pergi ke tempat tidurnya dan tidur. Apabila sudah tengah malam, beliau bangun, lalu buang hajat, bersuci dan berwudlu'. Setelah itu Beliau masuk ke masjid dan shalat delapan raka'at. Terlintas dalam pikiranku, bahwa Beliau menyamakan (lamanya) dalam bacaan, ruku' dan sujudnya. Kemudian Beliau witir satu raka'at.
Selepas witir, Beliau mengerjakan dua raka'at sambil duduk, setelah itu beliau berbaring di atas rusuknya.
Ketika Bilal R.A. datang untuk mengumandangkan adzan shalat, Beliau tercengang, (aku agak ragu, apakah Beliau memang tercengang ataukah tidak), sampai Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat.
Demikianlah shalat Rasulullah SAW hingga memasuki usia tua dan gemuk."
Aisyah R.A. menyebutkan kegemukan Beliau itu merupakan kehendak dari Allah…"
(H.R. Abu Dawud, Shahih Nomor 1147).